News
Kronologis Hanyutnya Siswa SMP di Sungai, Ada Siswa Yang Lihat Air Datang
Cerita siswa peserta susur sungai. Dia sempat melihat temannya hanyut di sungai. Tiba-tiba ada air besar.
Sebab, kegiatan susur sungai dilakukan saat musim hujan.
"Ya itu kecerobohan, artinya melaksanakan kegiatan-kegiatan di sungai pada saat musim hujan. Itu sangat berbahaya," ujar Bupati Sleman Sri Purnomo saat ditemui di lokasi, Jumat (21/2/2020).
Para siswa mengikuti ekstrakurikuler Pramuka berupa susur Sungai Sempor.
Menurut Bupati Sleman, di saat musim penghujan, kegiatan Pramuka bisa dilaksanakan di dalam sekolah bukan di lokasi berbahaya seperti di sungai.
"Tetapi ini mereka mengadakan kegiatan di luar lingkungan sekolah, berada di perairan. Ini kan sangat bahaya sekali," ucapnya.
Terbukti, karena air sungai banjir mendadak, ada sebagian siswa yang dapat menyelamatkan diri. Namun, ada yang tidak mampu menyelamatkan diri.
"Terbukti ada yang meninggal sejumlah enam anak," jelasnya.
Menurut Bupati Sleman, pihaknya akan segera melakukan evaluasi agar tak ada lagi kejadian serupa yang terulang kembali.
"Ini sebagai pelajaran yang sangat mahal bagi kita Kabupaten Sleman dan bagi masyarakat di mana pun berada. Mudah-mudahan jangan sampai terulang lagi," ujarnya.
Semua kegiatan susur sungai di musim penghujan ini, lanjutnya, dihentikan sementara.
"Semua dihentikan untuk kegiatan susur sungai, kemudian kami mengingatkan mereka yang sedang melakukan penambangan," katanya.
Diungkapkannya, tim SAR saat ini masih terus berusaha mencari siswa yang belum diketemukan. Termasuk mengecek dirumah siswa yang belum diketemukan.
"Kita terus lanjutkan pencarian di Sungai Sempor," katanya.
Tangis Histeris Keluarga
Sejumlah siswa SMP Negeri 1 Turi, Sleman hanyut di Sungai Sempor, Dusun Dukuh, Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman saat mengikuti kegiatan Pramuka susur sungai pada Jumat (21/02/2020).