Tomohon
PMI Tak Dapat Dana Hibah Pemkot Tomohon, Misi Kemanusiaan Tetap Jalan: Masyarakat Jangan Khawatir
PMI Kota Tomohon menyesalkan tak adanya dana hibah dari Pemkot Tomohon, sebab PMI merupakan organisasi kemanusiaan yang seharusnya mendapat dana hibah
Penulis: Reporter Online | Editor: Finneke Wolajan
TRIBUNMANADO.CO.ID - Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tomohon tetap komitmen dalam menjalankan tugas kemanusiannya.
Meski PMI Tomohon tak mendapat dana hibah tahun 2020 dari Pemerintah Kota Tomohon.
Hal ini terungkap dalam konferensi pers di Kantor PMI Tomohon, Senin (17/02/2020).
Wakil Ketua PMI Bidang Pelayanan Sosial Kesehatan dan UTD dr Levie Golioth mengatakan PMI Tomohon tetap melayani masyarakat yang membutuhkan darah.
"Kami ingin sampaikan ke publik khususnya masyarakat Kota Tomohon, saat ini PMI Tomohon tetap melayani masyarakat yang membutuhkan darah meski saat ini kami sudah tak lagi mendapat bantuan dana hibah dari Pemkot Tomohon tahun 2020 ini," ujarnya.
PMI Kota Tomohon menyesalkan tak adanya dana hibah dari Pemkot Tomohon, sebab PMI merupakan organisasi kemanusiaan yang seharusnya mendapat dana hibah.
“Tahun 2018 lalu PMI mendapat dana hibah Rp 100 juta, kemudian 2019 mendapat dana hibah Rp 200 juta. Tahun ini tidak lagi,” ungkap Wakil Ketua PMI Bidang Organisasi, Rommy Mongdong.
Ketua PMI Bidang PMR, Relawan, SDM dan Diklat, Barcelino Wowor mengatakan alasan tidak mendapat dana hibah lagi dari Pemkot karena terlambat memasukan proposal.
“Kami memasukkan proposal bulan Oktober 2019, sementara APBD diketuk bulan September 2019. Tapi ada kan revisi anggaran di bulan Januari 2020. Mengapa ada organisasi lain baru dibentuk bulan Desember 2019 sudah mendapat dana hibah,” sesalnya.
PMI Tomohon pun menjelaskan jika sebenarnya pemberian dana hibah ini dikembalikan juga ke masyatakat Kota Tomohon.
Karena seperti di tahun 2019, dari total dana Rp 200 juta, 100 juta digunakan untuk pengolahan darah untuk masyarakat seperti membeli kantong darah, pembelian alat-alat pengolahan darah seperti mesin pendingin untuk menyimpan darah.
Sementara setengah dana hibah digunakan untuk berbagai kegiatan seperti PMR dan kegiatan operasional lainnya.
"Apalagi bagi mereka yang tak memiliki jaminan kesehatan atau BPJS yang sudah dibekukan. Mereka ini yang sudah mendapat darah secara gratis," jelas Golioth
Apalagi saat BPJS tak lagi bekerjasama dengan RS Gunung Maria Tomohon beberapa waktu lalu, banyak warga Tomohon beralih ke RSUD Anugerah.
"Jadi banyak pasien RSUD Anugerah yang mengambil darah di sini baik menggunakan KIS dan BPJS. Demikian juga bagi warga yang tak memiliki BPJS atau KIS, kami berikan darah secara gratis dari biaya pengolahan darah sebesar Rp 360 ribu,” jelas Golioth.
Dia pun mengaku, karena alasan kemanusiaan semua yang bekerja di PMI Kota Tomohon tidak digaji.
“Kami menjalankan tugas di PMI dengan iklas, tidak mendapatkan gaji. Jadi kami tegaskan sekali lagi, kami tetap melayani masyrakat untuk mengambil darah, meski sudah tak menerima dana hibah lagi. Bagi masyarakat jangan khawatir. Sesuai instruksi ibu Ketua Syerly Adelyn Sompotan, kami tetap memberi darah gratis bagi warga yang tak memiliki jaminan kesehatan," pungkas dokter Golioth.