Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Virus Corona

Plasma Darah Pasien yang Sembuh dari Virus Corona Bisa Obati Korban Covid-19? Ini Penjelasan Ahli

Plasma darah tersebut diyakini memproduksi antibodi alami untuk mengobati mereka yang masih sakit.

Editor: Frandi Piring
Twitter/XHNews
Ilustrasi virus corona tak hanya menyerang secara fisik, namun juga secara psikis. Untuk itu pemerintah China juga memberikan layanan psikologis bagi warganya. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Apakah Plasma Darah pasien yang sembuh dari virus corona bisa mengobati korban Covid-19? 

Menanggapi hal tersebut, seorang ahli memberikan penjelasan mengenai plasma darah pasien  sembuh covid-19 bisa jadi alternatif obati pasien yang masih dalam perawatan.

Pejabat kesehatan senior di Wuhan, China meminta pasien sembuh dari virus corona (penyintas) untuk menyumbangkan plasma darah mereka.

Plasma darah tersebut diyakini memproduksi antibodi alami untuk mengobati mereka yang masih sakit.

Dikutip Tribunnews dari NY Times, Dokter Zhang Dingyu, direktur Rumah Sakit Jinyintan di Wuhan, mengajukan permohonan itu pada Kamis (13/2/2020).

Permohonan diajukan setelah para peneliti China mengatakan mereka percaya, perawatan antibodi semacam itu bisa membantu orang pulih dari Covid-19.

Pencarian dan pengembangan obat untuk virus corona telah membuat peneliti merasa frustrasi.

Pasalnya, kasus infeksi dan jumlah kematian terus meningkat.

Gambar mikroskop elektron pemindai menunjukkan virus corona Wuhan atau Covid-19 (kuning) di antara sel manusia (biru, merah muda dan ungu)
Gambar mikroskop elektron pemindai menunjukkan virus corona Wuhan atau Covid-19 (kuning) di antara sel manusia (biru, merah muda dan ungu) (via Kompas.com)

Mengutip thewuhanvirus.com, data menunjukkan jumlah kasus virus corona hingga Senin (17/2/2020) pukul 10.10 WIB mencapai angka 71.230.

Sementara, korban virus corona berjumlah 1.770 orang.

Terkait hal itu, pemerintah telah meresepkan kombinasi obat antivirus dan obat tradisional China.

Namun, pada Kamis lalu, Grup Nasional Biotec China, sebuah perusahaan milik negara di bawah Kementerian Kesehatan, telah melaporkan temuan baru.

Mereka mengatakan pemberian serangkaian antibodi manusia dari yang penyintas kepada pasien yang tengah sakit, bisa menyebabkan tingkat peradangan turun secara signifikan, setelah 12 tahun menjadi 24 jam perawatan.

Namun, apakah ini merupakan cara yang tepat?

Dilansir Live Sciene, para ahli mengatakan pendekatan tersebut merupakan cara logis dan menjanjikan bagi pasien Covid-19 yang parah.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved