Pilkada 2020
Pilgub 2020 Sulut, Taufik Tumbelaka: Baru 2 Nama yang Pasti Diusung Parpol
Perkembangan politik terkait Pilgub Sulut 2020, baru muncul 2 nama yang dapat dikatakan pasti diusung partai politik (parpol)
Penulis: Dewangga Ardhiananta | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID - Taufik Tumbelaka, pengamat politik Sulawesi Utara (Sulut) memberikan pandangannya mengenai konstelasi politik jelang Pilgub Sulut 2020.
"Perkembangan politik terkait Pilgub Sulut 2020, baru muncul 2 nama yang dapat dikatakan pasti diusung partai politik (parpol)," katanya saat dihubungi oleh Tribun Manado, Senin (17/02/2020).
Lanjutnya, yaitu Olly Dondokambey (OD) yang akan diusung PDIP dan Christiany E Paruntu (CEP) atau Tetty Paruntu yang akan diusung Partai Golkar.
Sedangkan, Partai Nasdem yang dapat mengusung langsung sampai saat ini masih dalam tahapan 'menggodok' di internal.
• PDIP Tetapkan ODSK, GSVL-VAP-E2L Tunggu Survei, Tetty Cari Pasangan
"Dari 2 figur yang sudah pasti diusung parpol, nampaknya baru Olly yang telah jelas ditetapkan pasangannya yaitu Steven Kandouw (SK)," jelas Taufik
Ia menyatakan, PDIP nampak percaya diri dengan duet petahana yang selama ini berjalan relatif kompak.
"PDIP nampaknya selain mengandalkan mesin parpol yang saat ini relatif solid juga akan mengantisipasi politik harmoni atau keseimbangan politik tiga zona yakni Nusa Utara, Bolmong Raya (BMR) dan Minahasa," tutur dia.
Menurutnya, figur lain selain Olly yang sudah pasti diusung yaitu Tetty nampak masih belum menentukan bakal kandidat wakil gubernur atau 'papan 2'.
• Borneo FC Vs Sulut United, Reuni Gianluca-Wahyudi Bersama Dirga Lasut
"Golkar Sulut yang akan mengusung CEP terlihat masih melakukan kalkulasi dan manuver politik dikarenakan masih akan memenuhi penggenapan kursi agar dapat memenuhi persyaratan pengusungan bakal kandidat dalam Pilgub, untuk itu perlu melakukan koalisi," tambahnya.
Ia mengatakan, Golkar punya banyak pilihan dalam melakukan koalisi, beberapa parpol nampak potensial bahkan posisi partai beringin itu saat ini memiliki keuntungan.

Katanya, hal tersebut dikarenakan Golkar secara strategis mempunyai posisi politik kuat untuk 7 Pilkada kabupaten kota di Sulut di mana posisi Golkar ini diperlukan oleh kekuatan politik lain di luar PDIP.
"Posisi politik Golkar di kabupaten kota dapat menjadi posisi tawar dan kekuatan tawar (bargaining position dan bargaining power) bagi Partai Golkar dalam arti Golkar Sulut, melakukan koalisi besar untuk Pilkada provinsi plus kabupaten kota," ujar Taufik.
• Bandara Samrat Manado Terima Penghargaan K3 dan Zero Accident
Menurut pengamat politik itu, Golkar Sulut juga berpeluang melakukan politik harmoni di mana mengambil salah satu figur representasi dari BMR atau Nusa Utara dalam upaya mengimbangi kekuatan politik lawan khususnya PDIP yang dianggap sebagai lawan paling berat.
"Di luar kekuatan PDIP dan Golkar, ada Nasdem yang sampai saat ini belum memberi signal kuat siapa yang akan diusung sebagai bakal kandidat gubernur dan wagubnya," ungkapnya.

Terang Taufik, sebagai parpol kedua terkuat di Sulut nampaknya Nasdem menghadapi dilema dikarenakan sejumlah kader yang saat ini menempati sebagai kepala daerah telah menciptakan faksi-faksi internal.