Virus Corona
Nenek & Bocah Ditusuk Hingga Terkapar oleh Gadis 17 Tahun yang Panik karena Virus Corona
Seolah kepanikan sangat menguasai orang-orang di tengah mewabahnya virus corona, sampai ada yang tega membuat celaka orang lain.
Ratusan ribu orang masuk ke situs web farmasi lokal, Watson, demi mendapat kesempatan untuk membeli sekotak masker bedah berisi 50 helai.
Ketika penjualan masker baru dibuka dua menit, orang-orang langsung menyerbu, ada sekitar 700.000 orang dalam daftar tunggu.
Bahkan pada puncak antrian dikatakan bahwa ada sebanyak 1,49 Juta orang menunggu.
Seorang pekerja universitas bernama Ip mengatakan ia melihat sekitar 200.000 orang mengantri untuk membeli masker, membuatnya tidak banyak berharap.
"Saya tahu saya tidak bisa membeli apa pun ketika saya melihat sekitar 200.000 orang di depan saya dalam antrian.
"Meski begitu, pembelian online lebih baik daripada pergi ke antrian di jalanan," katanya. (*)
Diolah dari artikel Intisari.grid.id dengan judul: Brutal, Wanita 71 Tahun dan Seorang Anak sampai Ditusuk Orang di Tengah Perebutan Cairan Pencegah Virus Corona yang Hanya Tersisa Satu Botol

Belum Reda Momok Virus Corona, Kini Muncul Jenis Virus Baru Lebih Mematikan, Cukup 48 Jam Membunuh
TRIBUNSTYLE.COM - Belum reda momok ketakutan terhadap virus corona kini konon muncul lagi jenis virus baru yang jauh lebih mematikan.
Kalau virus corona butuh 14 hari untuk membunuh korban yang terinfeksi, jenis virus baru ini cukup 48 jam atau 2 hari untuk mencabut nyawa penderitanya.
Virus corona telah menjadi momok paling menakutkan di dunia saat ini karena penyakit ini mudah membunuh manusia dan belum diketahui obatnya.
Menurut data pada Selasa (11/2/2020) sudah ada 43.103 kasus virus corona, semenntara korban yang meninggal lebih dari 1.000 orang.
Penyakit ini begitu berbahaya karena 1 orang bisa menularkannya ke 2 orang.
Namun, ini hanya satu masalah mengerikan yang ada di dunia ini.
Faktanya ada penyakit baru yang disebut jauh lebih mematikan dari virus corona.

Seperti dikutip dari The Guardian, pada Selasa (11/2/2020), virus mematikan itu muncul di Nigeria Afrika.