Pembunuhan di Bitung
2 Kasus Pembunuhan, Ayah Tak Sengaja Tikam Anak Hingga Tewas, Senjata Makan Tuan Tewaskan Pemuda
Kejadian tragis terjadi di Wori karena melibatkan seorang ayah yang tak sengaja menikam anaknya sendiri hingga meninggal dunia.
Penulis: Maickel Karundeng | Editor: Maickel Karundeng
TRIBUNMANADO.CO.ID - Peristiwa berdarah kembali terjadi di Sulawesi Utara, Minggu 16/02/2020).
Berdasarkan data yang dihimpun Tribunmanado.co.id, telah terjadi 2 kasus pembunuhan menggunakan senjata tajam.
Kasus penganiayaan menggunakan senjata tajam terjadi di 2 tempat berbeda yakni di Desa Wori, Kabupaten Minahasa Utara dan Pulau Lembeh, Kota Bitung.
Kejadian tragis terjadi di Wori karena melibatkan seorang ayah yang tak sengaja menikam anaknya sendiri hingga meninggal dunia.
Sementara di Pulau Lembeh, Kota Bitung penganiayaan menggunakan senjata tajam berujung tewas.
Ini ulasan kasus pembunuhan.
Pembunuhan di Desa Wori
Kasus pembunuhan di Desa Wori, Jaga I, Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Minggu (16/2/2020) dini hari, sekitar pukul 01.30 Wita, mulai terungkap.
Ternyata, sebelum MM alias Ko (41), warga Desa Wori, Jaga II, Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara, menikam anaknya, Gil C Maanah (16), mereka berdua sempat mengeroyok lelaki bernama Novri Takatelide (41) warga Desa Wori, Jaga VI, Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara.
Hal itu, dibeberkan Kapolsek Wori Iptu Nolly Kinda, ketika dikonfirmasi, melalui Kanit Reskrim Polsek Wori Ipda Ricky Arson, kepada awak media, Minggu (16/2/2020) tadi.

Dijelaskan Kanit Reskrim, peristiwa itu berawal, lelaki Novri dan lelaki Victor Maanah,(56) warga Desa Wori, Jaga I, Kecamatan Wori, Kabupaten Minut, sedang berada di rumah keluarga Karundeng Anthonie, bersama beberapa warga sedang bermain biliard.
"Waktu itu, muncul lelaki MM alias Ko, dengan keadaan mabuk dan buat keributan di lokasi permainan biliard, sambil mengeluarkan pisau besi kuning," ujarnya.
Lanjut Arson, saat itu, lelaki Victor menegur tersangka Ko agar tidak membuat kributan.
"Tersangka tidak terima teguran dari lelaki Victor, dan langsung mengejar lelaki Victor dengan pisau. Namun, lelaki Victor berhasil bersembunyi di rumahnya," ucapnya.
Beberapa saat kemudian, tersangka Ko kembali lagi ke lokasi permainan Biliard, dan kembali membuat keributan, sambil menarik salah satu warga bernama Jemi dari dalam lokasi permaianan Biliard.
"Melihat hal tersebut, lelaki Novri mengikuti tersangka Ko dan lelaki Jemi dan menegur tersangka," katanya.
Lanjutnya, saat lelaki Novri menegur tersangka Ko, ternyata tidak di terima, dan terjadi adu mulut antara lelaki Novri dan tersangka Ko.
"Saat lelaki Novri dan tersangka Ko beradu mulut, munculah anak tersangka, yakni korban Gil C Maanah, dan langsung memukul lelaki Novri di dada," ujarnya.
Tambahnya, saat itu juga, tersangka Ko mencabut pisaunya dan menikam lelaki Novri secara membabi buta.
"Lelaki Novri mengalami tujuh luka tikaman di tubuhnya, dan berhasil menghindar dari pengeroyokan tersebut," ucapnya.
Lanjutnya, karena sudah mabuk, meski lelaki Novri sudah tidak di lokasi kejadian, tersangka terus melakukan penikaman dan akhirnya mengenai dada kiri anaknya sendiri yakni lelaki Gil C Maanah.
"Lelaki Novri dilarikan ke rumah sakit oleh keluarganya, sementara lelaki Gil C Maanah meninggal di lokasi kejadian, dan untuk tersangka sudah ditahan di Polresta Manado," jelas Kanit Reskrim. (Juf)
• UPDATE! Teriak Histeris Lihat Jenazah Anaknya, Meivilde: Oh Tuhan Saya Tidak Tau Mau Salahkan Siapa

Tangisan pun terdengar di rumah duka korban Gil C Maanah (16), warga Desa Wori, Jaga II, Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara, Minggu (16/2/2020)
Ketika jenazah korban tiba di rumah duka, Meivilde Korompis ibu korban, langsung menangis sampai tidur di samping jenazah anaknya, yang diletakan di tempat tidur kamar depan rumah mereka.
"Oh Tuhan, saya tidak tau mau salahkan siapa," ujarnya.
Saat akan dicoba diwawancarai awak media, ibu korban belum siap, karena masih syok dengan peristiwa tersebut.
Terpantau di rumah duka, sudah banyak warga yang berkumpul, dan sudah dibuat beberapa tenda oleh warga setempat.
Diketahui, Gil C Maanah meninggal dengan satu luka tikaman di dada kiri, akibat ditikam ayah kandungnya sendiri berinisial MM alias Ko (41).
Peristiwa itu terjadi di depan rumah keluarga Karundeng Anthonie, Desa Wori, jaga I, Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Minggu (16/2/2020) dini hari, sekitar pukul 01.30 Wita.
Tersangka sendiri, sudah diamankan di sel Tahanan Mapolresta Manado.
Kapolsek Wori Iptu Nolly Kinda, ketika dikonfirmasi, melalui Kanit Reskrim Polsek Wori Ipda Ricky Arson, membenarkan adanya peristiwa tersebut.
"Keluarga korban melakukan penolakan otopsi, dan sudah kita buatkan surat penolakannya, dan sudah diserahkan ke keluarganya," ujar Arson. (Juf)
• BREAKING NEWS! Pria Ini Tikam Anak Kandungnya Hingga Tewas
Kasus pembunuhan terjadi di Desa Wori, Jaga I, Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara.
Seorang remaja bernama Gil C Maanah (16), warga Desa Wori, Jaga II, Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara, tewas di tangan ayah kandungnya sendiri berinisial MM alias Ko (41).
Peristiwa itu terjadi di depan rumah keluarga Karundeng Anthonie, Desa Wori, jaga I, Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Minggu (16/2/2020) dini hari, sekitar pukul 01.30 Wita.
Korban mengalami satu luka tikaman di dada sebelah kiri, akibat ditikam ayah kandungnya, dengan menggunakan pisau.
Tersangka langsung diamankan pihak Polsek Wori, dan dibawa ke ruang tahanan Polresta Manado.
Kapolsek Wori Iptu Nolly Kinda, ketika dikonfirmasi, melalui Kanit Reskrim Polsek Wori Ipda Ricky Arson, Minggu (16/2/2020) sekitar pukul 15.20 Wita, membenarkan adanya peristiwa tersebut.
"Tersangka sudah kami amankan, dan dititip di ruang tahanan Polresta Manado," ujarnya. (Juf)
Subscribe YouTube Channel Tribun Manado:
Pembunuhan di Pulau Lembeh
Kasus pembunuhan terjadi di Pulau Lembeh Kota Bitung Provinsi Sulut.
Seorang pria OH alias Ortega (20), warga di Kecamatan Lembeh Utara Kota Bitung, diduga melakukan tindak pidana penganiayaan menggunakan senjata tajam (sajam) hingga korban meninggal dunia.
Dari keterangan yang dihimpun tribunmanado.co.id, korban Stefanus Dalewi (29) warga Kelurahan Mawali lingkungan II RT 07 Kecamatan Lembeh Utara Bitung.
Menurut Iptu Reymond Sandewana Kapolsek Lembeh Selatan menerangkan, peristiwa berdarah itu terjadi di Kelurahan Papusungan lingkungan VI Kecamatan Lembeh Selatan, Minggu (16/2/2020) sekitar pukul 03.30 wita.
"Iya benar di wilayah Polsek Lembeh Selatan telah terjadi tindak pidana penganiayaan menggunakan sajam, hingga sebabkan seorang menjadi korban meninggal dunia," Kapolsek membenarkan.
Menurut Kapolsek, korban meninggal akibat enam tusukan yang bersarang di bagian dada hingga pinggang.
Sebelum kejadian beradarah itu terjadi, sekitar pukul 23.00 wita korban bersama temannya pria Kristanto Sakawerus pergi ke lokasi kejadian yang saat itu ada pesta nikah.
Setibanya di sana, baik korban dan rekannya tidak langsung masuk ke lokasi acara, keduanya memilih berada di luar acara tepat di jalan, lalu mengonsumsi minuman keras (miras).
Beberapa jam berselang korban dan temannya itu masuk ke dalam acara.
Namun dari keterangan saksi pria bernama Ridel Tempombuka, sempat melihat ada seorang lelaki yang belum sempat dikenali memanggilkan korban keluar dari lokasi acara.
"Tiba-tiba saksi Ridel melihat korban yang berada di luar acara, dikerumini sejumlah orang. Saat itu saksi Ridel dan Kristianto menghampir korban dan mendapati korban sudah bersimbah darah," urai Kapolsek.
Melihat kondisi korban, teman-temannya langsung membawa korban ke rumkital Dr Wahyu Slamet Bitung.
Polsel Lembeh Selatan, kemudian melakukan penelusuran dan mendapat informasi dari pria Yedikson Pananggung, dimana Yedikson mendapat informasi dari rekannya bahwa korban sempat menyebut nama pria Ortega yang menikan korban.
"Motifnya masih kami telusuri," tambahnya.
Korban yang dibawa ke Rumkit Dr Wahyu Slamet Bitung, pada Minggu (16/2) pukul 09.00 wita dirujuk ke RSUP Prof Dr Kandou Malalayang Manado namun korban meninggal dalam perjalanan.
Guna memastikan korban meninggal, sempat dicek dan periksa di rumah sakit Advent Teling Manado lalu setelah disampaikan meninggal oleh dokter, korban kemudian di bawah ke Rumkital Wahyu Slamet Bitung.
"Lalu dibawa lagi ke RS Bhayangkara Manado untuk dilakukan otopsi," tandasnya.
Sementara itu terduga tersangka Ortega dalam keterangannya melalui seorang penyidik Polsek Lembeh Selatan mengatakan, sebelum dia (Ortega) melakukan penikaman, korban sempat lebih dulu menikam terduga tersangka.
"Setelah tikaman korban ke terduga tersangka, terjadi pergumulan hingga sajam dari korban jatuh ke tangan tersangka, hingga melakukan tindak pidana penganiaya alias menikam korban," ujar penyidik menirukan keterangan terduga tersangka.(crz)
• UPDATE! Teriak Histeris Lihat Jenazah Anaknya, Meivilde: Oh Tuhan Saya Tidak Tau Mau Salahkan Siapa
Pasca peristiwa penganiayaan menggunakan senjata tajam (sajam), oleh terduga tersangka pria OH alias Ortega (20an) kepada korban pria Stefanus Dalewi (29), Polsek Lembeh Selatan Bitung langsung menggali keterangan di lokasi kejadian.
Oleh petugas piket SPKT 2 Polsek Lembeh Selatan, mencari keberadaan terduga tersangka dan mendapati informasi berada di rumahnya di kampung Rarandam disebuah Kelurahan di Kecamatan Lembeh Selatan.
Menurut Iptu Reymenod Sendewana Kapolsek Lembeh Selatan, setibanya di Rarandam tidak membuahkan hasil rumah yang digeleda tidak ada keberadaan pelaku.

"Pada saat yang sama personil kami mendapat informasi dari anggota Polsek Maesa Aiptu Eron Lungkang dan Bripka M Entimang, menyampaikan bahwa terduga tersangka sedang di rawat di Rumah sakit Budi Mulia karena mengalami luka Tikam di lengan kiri," kata Kapolsek.
Polsek Lembeh dibawah pimpinan Kapolsek dan Kanit Reskrim Aipda Alpein Tias tiba di rumah sakit Budi Mulia Bitung, lalu menangkap dan amankan terduga tersangka.
Terduga tersangka yang dalam keadaan luka, selanjutnya dibawah ke Rumah sakit umum tipe C Manembo-Nembo untuk tindak medis lanjutan.
Saat ini terduga tersangka telah bawah dan amankan di rumah tahanan Mapolres Bitung untuk pemeriksaan lebih lanjut. "Barang buktinya masih dalam pencarian dan untuk sementara pasang yang dilanggar terduga tersangka 338 KUHP," tandasnya.(crz)
• Sekumpulan Pasien Virus Corona Mati Sebelum Diperiksa di RS Wuhan, Mayatnya Diperlakukan Tak Biasa