Virus Corona
TKI Asal Magetan di Hongkong Curhat di Medsos, Minta Kiriman Masker ke Bupati: Apa Kami Salah?
Unggahan seorang tenaga kerja INdonesia (TKI) asal Magetan di Hongkong yang meminta kiriman masker viral di media sosial Facebook.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Viral di media sosial Permintaan bantuan dari seorang TKI di Hongkong.
Tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Magetan di Hongkong tersebut meminta kiriman masker.
Unggahan seorang tenaga kerja INdonesia (TKI) asal Magetan di Hongkong yang meminta kiriman masker viral di media sosial Facebook.
TKI yang diketahui bernama Nurul ini mengeluh sulitnya mendapatkan masker setelah wabahnya virus corona.
TKI asal Magetan ini pun meminta pemerintah kabupaten Magetan untuk mengirimkan masker guna mencegah penularan virus corona.
• Syahrini Diduga Sindir Luna Maya Saat Komentari Fotonya, Istri Reino Barack Langsung Diserbu
Dalam unggahan pada Jumat (14/2/2020), pukul 15:00 WIB tersebut, pemilik akun Nurul Budiyanti mengatakan, buruh migran di Hong Kong asal Magetan, sedang kekurangan masker.
Permintaan bantuan itu mendapat beragam respons dari netizen.
“Di sini, saat ini, dikarenakan kekurangan stok, kita meminta kepada Bupati selaku pemimpin penata kota kami apa kami salah?” tulis Nurul dalam akun Facebook miliknya.
Hingga Sabtu pagi, unggahan tersebut telah mendapat 910 komentar dan ditanggapi 270 netizen.
Sebagian justru mempertanyakan pertanggungjawaban majikan tempat mereka bekerja.
Sebagian lagi menyarankan agar para TKI menggunakan masker alternatif hingga membuat masker sendiri.
Kemudian, sebagian lainnya memberi semangat dan berharap Pemerintah Kabupaten Magetan bisa membantu para buruh migran asal Magetan di Hong Kong tersebut.
“Semoga cepat mendapat bantuan masker. Keadaan di sana sangat genting. Saya tahu di berbagai media cetak dan TV, korban sudah mencapai ribuan orang. Sungguh kasihan, enggak bisa bayangin kalau itu terjadi di negara ini,” tulis pemilik akun Muhammad Albar Alghany Alghany.

Saat dihubungi Kompas.com (grup surya.co.id), Nurul Budiyanti mengatakan, di Hong Kong saat ini sulit mencari masker.
Kemudian, sekalipun ada, harga masker sangat mahal.