Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gunung Merapi

Lihat Video Letusan Merapi, Praktisi Geologi Ungkap Ada Fakta Baru Yakni Fenomena Ledakan Api

Letto menilai fakta baru yang paling menarik adalah fenomena yang disebutnya “fire blast” atau ledakan api

YouTube | VolcanoYT
Rekaman video saat Gunung Merapi meletus pada Kamis, 13 Februari 2020 pagi 

Data aktivitas vulkanik menonjol Merapi terakhir tercatat terjadi periode September-November 2019.

Selama dua bulan itu terjadi empat kali letusan eksplosif.

Sepanjang Desember 2019, sering terjadi gempa vulkanik dalam diikuti peningkatan aktivitas permukaan, seperti guguran, hembusan, gempa multiphase, dan gempa vulkanik dangkal.

“Data observasi menunjukkan kelanjutan aktivitas intrusi magma ke permukaan, yang merupakan fase ketujuh dari kronologi aktivitas Merapi mulai 2018-2020,” kata Hanik Humaidah, Kepala BPPTKG Yogyakarta.

Erupsi seperti Kamis pagi menurut Hanik, dapat terus terjadi sebagai indikasi suplai magma dari dapur magma masih berlangsung.

Ancaman bahaya letusan ini antara lain lontaran material dan awan panas.

“Masyarakat diimbau tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa, di luar radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi,” katanya di kantor BPPTKG Yogyakarta Kamis (13/2/2020) siang WIB.

Petir vulkanik

Terkait kemunculan kilatan listrik atau kilatan petir di tengah kolom letusan Merapi seperti terlihat di rekaman video VolcanoYT, Subandrio menjelaskan itu fenomena biasa.

Saat erupsi besar 2010, juga selalu terlihat kilatan-kilatan listrik dan suara menggelegar seperti petir di tengah kolom letusan.

Fenomena serupa juga muncl saat Gunung Kelud di Blitar-Kediri meletus beberapa tahun lalu.

Bahkan kilatan listriknya terlihat lebih banyak dan menyeramkan.

Sebuah artikel di jurnal ilmiah Science menjelaskan, kilatan listrik atau disebut juga petir vulkanik (volcanic lightning), tercipta di tengah letusan gunung berapi sebagai reaksi tabrakan antara material serpih batu, partikel debu, air, dan es.

Peristiwa itu memproduksi tegangan statik, seperti ketika partikel es bertubrukan pada badai petir biasa.

Martin Uman, Wakil Direktur Program Penelitian Petir Universitas Florida mengatakan, saat kolom letusan terbawa angin, kilatan listrik itu terbentuk.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved