MITOS 9 'Penghuni' Dipercaya Penduduk Sekitar Sebagai Penunggu Gunung Merapi
Eyang Merapi – begitu warga lereng Merapi menyebutnya – menugaskan makhluk halus yang disebar di berbagai arah guna menjaga keselarasan alam.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Gunung Merapi meletus pada Kamis (13/02/2020).
Merapti pernah meletus hebat pada 1961 dan 2010 silam.
Namun, ada kisah lain terkait keberadaan Gunung Merapi yang dipercaya penduduk setempat.
Barangkali tidak ada penduduk lereng gunung mana pun yang memiliki sistem kepercayaan terhadap gunung begitu paripurna dibandingkan dengan warga lereng Gunung Merapi.
Bagi mereka keberadaan Gunung Merapi tidak hanya gejala panjang geologis, tapi karena proses alam yang adikrodati.
Di sana ada kehidupan, karena ada yang menggerakkan.
Eyang Merapi – begitu warga lereng Merapi menyebutnya – menugaskan makhluk halus yang disebar di berbagai arah guna menjaga keselarasan alam.
Mereka punya nama, tugas dan bahkan tanggung jawab berat, yaitu menjaga kelangsungan alam.
Berikut ini sembilan tokoh lelembut penghuni Gunung Merapi yang dipercaya ada.
Sembilan tokoh makhluk halus penghuni Merapi menurut keyakinan penduduk.
Jelas mereka tak tampak mata, tapi betul-betul diyakini ada bukan dalam konsep semata.
Bahkan beberapa di antaranya sering dipuja-puji dalam upacara labuhan Keraton Yogyakarta.
Boleh percaya, tidak pun tak dilarang.
1. Eyang Rama dan Eyang Permadi
Dua makhluk halus kakak-beradik ini dipercaya sebagai danyang gunung – tokoh utama seluruh lelembut penghuni Merapi.
Mereka pegang pucuk pimpinan, penguasa gunung yang juga masyur dengan sebutan Eyang Merapi.
Dia pimpinan dedemit wanita berseragam warna gadung melati atau hijau daun.
Konon tugasnya memelihara kesuburan dan kehijauan segala tanaman gunung.
3. Kartadimejo
Sebagai komandan pasukan makhluk halus sekaligus penjaga ternak dan satwa gunung, tokoh ini cukup dikenal akrab penduduk.
Di samping sebagai gembala, dialah yang mendatangi penduduk untuk memberi tahu kapan tepatnya Merapi meledak.
4. Kiai Petruk
Namanya seperti tokoh wayang.
Namun, setan satu ini kelewat masyhur dan jadi tokoh dambaan penduduk di saat-saat kritis Merapi.
Di pundak Kiai Petruk inilah keselamatan penduduk lereng gunung tergantung.
Lewat mimpi dia sering berdialog dengan penduduk – menjelaskan cara-cara bagaimana menyelamatkan diri menghindari banjir lahar dan hujan abu.
5. Eyang Antaboga
Pimpinan makhluk halus di dasar gunung mengemban tugas paling berat.
Yaitu menjaga keseimbangan gunung agar tak melorot dan tenggelam ke bumi.
6. Eyang Megantara
Pimpinan setan di pucuk gunung, bertugas menjaga keseimbangan cuaca.
Konon, dedemit ini berkendaraan kuda terbang melayang di atas gunung dan sesekali memperlihatkan diri kepada penduduk.
Itu sebabnya perlengkapan sesaji labuhan Keraton Yogya, kadang perlu mempersembahkan pakaian kuda yang terkenal disebut Kiai Cekatak.
7. Kiai Wola-Wali
Dedemit penjaga teras keraton Merapi.
8. Kiai Sapuangin
Pimpinan roh halus khusus mengatur arah dan lambat cepatnya deru angin gunung.
9. Eyang Sapujagad
Dia adalah pemuka makhluk halus penunggu kawah Merapi sekaligus kunci penentu meletus tidaknya gunung.
Maka demi keselamatan raja dan ketenteraman rakyat Mataram, setiap tahun Keraton Yogyakarta mengadakan ritual labuhan yang ditujukan kepada Eyang Sapujagad.
Berikut bawahannya seperti Kiai Kucing Wesi, Branjang Kawat dan lain-lain.
SUMBER: https://intisari.grid.id/read/0392726/menurut-kepercayaan-gunung-merapi-itu-ditunggui-oleh-9-makhluk-halus-siapa-saja-mereka?page=all