Penjualan Kelelawar Menurun
Ini Harga Jual Kelelawar dari Rp 25.000 hingga Rp 40.000, Virus Corona Berdampak Terhadap Penjualan
Semenjak adanya informasi Virus Corona di Cina, hasil jualan mereka di Pasar Karombasan, Kota Manado, Sulut, menurun
Penulis: Tirza Ponto | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pedagang ikan Paniki kian mengeluh dengan penjualan mereka.
Semenjak adanya informasi Virus Corona di Cina, hasil jualan mereka di Pasar Karombasan, Kota Manado, Sulut, menurun.
Seperti yang dikatakan Om Oby, salah satu pedagang ikan Paniki di Pasar Karombasan, Kota Manado, Sulut.
Kepada Tribunmanado.co.id, Kamis (13/2/2020) tadi, dia mengatakan, bahwa penghasilan dari ikan Paniki, kini menurun.
• Dampak Virus Corona Terhadap Pariwisata, Dispar Sulut : Tourism Never Die
"Memang, ketika adanya informasi Virus Corona, mempengaruhi pembeli, sampai saat ini, sudah kadang yang membeli ikan paniki di pasar," katanya.
Dijelaskannya, kalau mengenai harga ikan Paniki tergantung ukuran dan hari.
"Kalau hari biasa, ada yang harga dari Rp 25.000 dan paling besar itu harga Rp 40.000," ujarnya.
• BREAKING NEWS! Adanya Info Virus Corona, Penjualan Paniki di Pasar Karombasan Menurun
Lanjutnya, itu harga untuk hari biasa. Kalau hari raya itu, paling besar harganya Rp 55.000 per ekor.
"Biasanya turis Cina juga membeli ikan Paniki di sini. Namun, ketika adanya informasi Virus Corona, sampai orang Manado sudah tidak beli lagi," aku Om Oby, yang juga menjual daging ular patola itu.
Ditambahkannya, sebenarnya kita tidak perlu takut dengan informasi tersebut.
"Belum terbukti kalau Virus itu dari Paniki. Kami keluarga biasa makan ikan Paniki, tapi tidak terkena Virus Corona," ujarnya, sambil tertawa. (Juf)
• PDIP Banyak Peminat, Persaingan Masih Ketat Jadi Calon di Pilkada Manado