Vaksin Virus Corona
WHO: Vaksin Virus Corona Akan Tersedia 18 Bulan Lagi, 400 Lebih Peneliti Turun Tangan
Tedroz mengatakan selama menunggu waktu itu, penanganan dan pencegahan harus tetap dilakukan maksimal.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabar terbaru dari Organisasi kesehatan dunia atau WHO terkait Virus Corona.
WHO menargetkan vaksin corona tersedia dalam 18 bulan.
Hal itu disampaikan Direktur Jenderal WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus pada sesi konferensi pers di Jenewa, Swiss, pada Selasa kemarin (11/2).
Tedroz mengatakan selama menunggu waktu itu, penanganan dan pencegahan harus tetap dilakukan maksimal.
"Vaksin pertama untuk Coronavirus ditargetkan tersedia dalam 18 bulan, namun kita tetap maksimal dalam penanganan dan pencegahan wabah," ujar Tedroz seperti dikutip dari CGTN, Rabu (12/2/2020).
Tedros menambahkan, untuk bisa menemukan virus bernama resmi Covid-19 itu memerlukan pengembangan penelitian yang cukup memakan waktu.
Saat ini lebih dari 400 peneliti dari seluruh dunia berusaha menemukan vaksin.
"Para ilmuwan, perusahaan swasta dan pemerintah di seluruh dunia berlomba untuk mengembangkan vaksin untuk melawan virus corona baru," ungkapnya.

Sementara itu juru bicara WHO Christian Lindmeier menjelaskan, ada tiga tahap utama dalam pengembangan vaksin.
Pertama, tim peneliti harus mengidentifikasi komponen terbaik untuk vaksin;
Kemudian, melakukan uji coba pada hewan dan manusia; hingga ketika vaksin berhasil maka akan diproduksi dan bisa memakan waktu enam hingga sembilan bulan.
Tercatat dari laporan Komisi Kesehatan Nasional China hari ini (12/2/2020), angka kematian akibat virus korona mencapai 1.114 dan lebih dari 44ribu orang positif terjangkit virus yang menyebar pertama kali pada Desember tahun lalu itu. (Tribunews.com/Rina Ayu Panca Rini)
WHO dan Peneliti Harvard Cemas Virus Corona Dinyatakan Tidak Ada di Indonesia
Penyebaran Virus Corona tak menyebar di Indonesia buat WHO hingga ahli Harvard bingung, dan cemaskan hal ini terjadi.
Virus corona diketahui telah mengepung negara tetangga Indonesia, mulai dari Thailand, Singapura, hingga Malaysia.