Virus Corona Mematikan
Mengerikan, Ahli Prediksi Virus Corona Tidak Akan Hilang, Begini 3 Kemungkinan Bakal Terjadi
Mematikan dan sulit dideteksi, itulah virus Corona yang berawal di Provinsi Wuhan, China dan menyebar hingga beberapa negara.
Seorang pekerja dari dinas kebersihan dan desinfeksi menyemprotkan desinfektan di kereta sebagai bagian dari upaya untuk mencegah penyebaran virus baru yang berasal dari kota Wuhan di Cina di stasiun kereta api Suseo di Seoul pada 24 Januari 2020. Korea Selatan pada 24 Januari mengkonfirmasi kasus kedua dari virus seperti SARS yang telah menewaskan sedikitnya 26 di Cina, karena kekhawatiran meningkat tentang wabah yang lebih luas. (Hong Yoon-gi/AFP)
Virus 2019-nCoV disebut mirip dengan wabah SARS pada 2003 silam.
Keduanya adalah virus Corona yang berasal dari kelelawar.

Selain itu, kedua virus tersebut kemungkinan berasal dari hewan yang ditularkan ke manusia di pasar basah Cina.
Kedua virus memiliki 80 persen kecocokan DNA.
Oleh karena itu, dampak dari wabah Corona baru bisa mirip dengan SARS.
SARS menewaskan 774 orang dan menginfeksi lebih dari 8.000 orang dari November 2022 hingga Juli 2003.
Namun, wabah ini menghilang pada 2004.
"Para pakar kesehatan masyarakat dan pihak berwenang bekerja keras untuk melacak, mendiagnosis, dan mengisolasi orang yang terkena virus hingga virus menghilang dengan sendirinya," kata Morse.
Morse menyebut, SARS dapat mengilang karena adanya pembatasan melalui karantina, pembatasan untuk bepergian, dan kampanye informasi publik.
Itu merupakan cara yang sama dengan yang dilakukan pemerintah China dan negara-negara lain sekarang.
"Jika upaya-upaya itu menyebabkan jumlah orang yang rentan terhadap virus Corona baru turun di bawah ambang batas tertentu, wabah akan mereda," ujarnya.
Dalam skenario itu, virus akan menghilang dan berakhir seperti Zika atau H1N1.
Kemungkinan 3 : Perusahaan obat membuat vaksin
Morse dan Adalja mengatakan, vaksin sangat penting untuk mengendalikan 2019-nCoV.
Vaksin dianggap akan mengurangi jumlah orang yang rentan terhadap virus Corona dan menciptakan 'dinding penghalang' penyebaran lebih lanjut.

Opsi ini dianggap yang paling mungkin bisa mengakhiri wabah.