Kesehatan
Lucinta Luna Positif Pakai Narkoba, Ini Deretan Bahaya Narkoba untuk Kesehatan Kita
Hasilnya, Lucinta Luna positif mengandung Benzo, psikotropika golongan tiga. Sementara tiga lainnya negatif.
Penulis: Indry Panigoro | Editor: Indry Panigoro
Sementara tiga lainnya negatif.
• Lucinta Luna Ditangkap Polisi, Gebby Vesta: Bang Ketahuan Sekarang Kehaluan Lu Karena Pemake Narkoba
Kini Polres Jakarta Barat masih menunggu pemeriksaan Labfor untuk memastikan apakah obat itu masuk golongan ekstasi atau bukan.
Untuk diketahui kabar Lucinta Luna diamankan polisi diketahui dari unggahan Gebby Vesta yang mengunggah foto seorang wanita tengah diperiksa di kantor polisi, Selasa (11/2/2020).
Diduga, wanita tersebut adalah Lucinta Luna. Gebby pun menyindir Lucinta akan segera masuk bui.
“Siap2 pake baju oranye ya bang @lucintalinwketahuan skr kehaluan loe karena emang pemake narkoba,” kata Gebby dalam kutipan unggahannya, di akun @gebby.vesta_
Namun kini, postingan tersebut telah dihapus oleh Gebby Vesta.
Bahaya Narkoba untuk Kesehatan Kita
Sementara itu, dikutip tribunmanado.co.id dari https://www.alodokter.com/, ada banyak dampak yang terjadi jika kita menggunakan narkoba.
Bahaya narkoba sudah tidak diragukan lagi. Sayangnya, penyalahgunaan obat-obatan terlarang makin marak di berbagai negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Masyarakat mengenal obat-obatan terlarang sebagai narkoba yang merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan bahan berbahaya lainnya.
Banyak pengguna obat-obatan ini yang awalnya tergoda merasakan kesenangan sesaat atau sebagai pelarian dari masalah yang dihadapi. Padahal, efek narkoba dapat merusak kesehatan secara fisik dan kejiwaan.
Risiko Gangguan Kesehatan
Bagai dua sisi mata uang, obat dapat bermanfaat dan sekaligus berbahaya bagi tubuh. Jika obat yang digunakan sesuai dengan aturan, dosis, dan di bawah pengawasan dokter, maka penggunaannya efektif untuk mencapai kesembuhan. Sebaliknya, obat-obatan dapat menimbulkan bila disalahgunakan dengan mengonsumsinya tanpa pengawasan dokter dan didasari tujuan yang tidak tepat.
Itulah mengapa, ada sebagian jenis obat-obatan yang hanya dapat dikonsumsi bila dianjurkan oleh dokter, dan dengan pengawasan ketat. Penyalahgunaan obat-obatan narkotika, psikotropika dan obat-obatan terlarang lainnya, termasuk obat psikedelik, dapat menimbulkan gangguan pada kesehatan.
Sebagai gambaran, berikut ini adalah bahaya narkoba terhadap kesehatan tubuh.
- Mengganggu kondisi otak dan tubuh secara umum
Narkoba dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk menjalani hidup sehat dan mengambil keputusan yang benar. Pengaruh obat-obatan tersebut dapat berlangsung dalam jangka panjang. - Perubahan sel saraf dalam otak
Konsumsi narkoba secara berulang dalam jangka panjang akan memicu perubahan pada sel saraf dalam otak, yang kemudian mengganggu komunikasi antar sel saraf. Bahkan setelah konsumsi dihentikan, efek tersebut akan memakan waktu yang tidak sebentar, untuk dapat benar-benar hilang. - Dehidrasi
Bahaya narkoba jenis ekstasi, efeknya dapat menyebabkan dehidrasi, serta ketidakseimbangan elektrolit. Hal ini kemudian yang menyebabkan penggunanya mengalami kejang-kejang, serangan panik, halusinasi, sakit pada dada dan perilaku agresif. Jika digunakan dalam jangka panjang dapat merusak otak. - Bingung dan hilang ingatan
Golongan obat-obatan asam gamma-hidroksibutirat dan rohypnol dapat mengakibatkan efek sedatif, kebingungan, kehilangan ingatan, perubahan perilaku, koordinasi tubuh terganggu dan menurunnya tingkat kesadaran. - Halusinasi
Penggunaan mariyuana atau ganja dapat menyebabkan efek samping halusinasi, muntah, peningkatan tekanan darah dan denyut nadi, gangguan kecemasan, kebingungan serta paranoia. Efek jangka panjang mariyuana adalah gangguan mental seperti depresi dan gangguan kecemasan. - Kejang hingga kematian
Bahaya narkoba berupa penyalahgunaan metamfetamin atau lebih dikenal sebagai sabu-sabu, opium, dan kokain, dapat menyebabkan berbagai efek buruk, termasuk perilaku psikotik, kejang-kejang, dan bahkan kematian akibat overdosis.
Gangguan Kualitas Hidup
Saat seseorang mulai mengonsumsi narkoba, terdapat kemungkinan besar untuk mengalami kecanduan. Makin lama, pengguna akan membutuhkan dosis yang lebih tinggi demi dapat merasakan efek yang sama. Ketika efek narkoba mulai hilang, pengguna akan merasa tidak nyaman akibat munculnya gejala putus obat dan akan ingin kembali memakainya.
Narkoba yang larut di dalam tubuh akan dialirkan melalui darah ke seluruh tubuh, termasuk ke otak. Efek dari obat-obatan bergantung kepada jenis yang dikonsumsi, dosis, durasi pemakaian, dan ukuran tubuh orang yang mengonsumsinya.