Balita Suspect Corona di RSUP Kandou
Balita Cina di RS Kandou Membaik: Imigrasi Isolasi 30 Pekerja Asing PT Conch
Seorang balita laki-laki umur 2,5 tahun, warga negara asing (WNA) Cina, masih dirawat di Ruang Isolasi Rumah Sakit Umum Pusat Prof Kandou.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO – Seorang balita laki-laki umur 2,5 tahun, warga negara asing (WNA) Cina, masih dirawat di Ruang Isolasi Rumah Sakit Umum Pusat Prof Kandou, Manado, Kamis, (6/2/2020).
• Besok Tangsin Beraksi di Manado-Bitung
Kondisi bayi yang diduga (suspect) virus Corona (2019nCoV) itu mulai membaik. Meski begitu, RS Kandou masih menunggu hasil pemeriksaan sampel oleh laboratorius Kementerian Kesehatan di Jakarta.
Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUP Prof Kandou, dr Hanry Takasenserang mengatakan, kondisi balita stabil dan mulai membaik. "Pasien dalam kondisi stabil tidak ada keluhan, suhu badan normal 36,3 dan batuk sudah membaik,” kata Hanry.
Ia bilang, sampai sekarang masih menunggu hasil dari laboratorium Balitbangkes Jakarta. Mudah-mudahan bisa cepat supaya sudah ada kepastian tentang pasien.
"Sampel yang dikirim sudah dua tahap pengambilan tapi yang ditunggu sampel pertama dan masih akan koordinasi apa harus menunggu hasil kedua atau hasilnya sekaligus diketahui masih berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi," katanya.
Ia katakan kondisi orangtuanya dalam keadaan sehat, suhu panas normal dan tidak ada keluhan yang lain tidak ada batuk dan pilek. Terlihat Ruang Isolasi masih dalam penjagaan, tidak sembarangan masuk. Hanya dokter dan perawat khusus yang boleh masuk.
• Wamenag: Eks ISIS Bisa Ganggu Keamanan
Masih terkait Corona, sebanyak 30 tenaga kerja asing (TKA) asal Cina yang tiba Selasa (4/2/2020) malam di PT Conch Lolak Bolmong menjalani isolasi selama 14 hari. "Sesuai prosedur mereka diisolasi selama 14 hari, dilarang keluar kamar, tak bisa ketemu karyawan lain.
Karyawan di sana pun harus pakai masker," kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas 2 Kotamobagu Joni Rumagit dalam konferensi pers di ruangan Asisten 2 Pemkab Bolmong, Kamis sore.
Dikatakan Joni, pihaknya turun melakukan pemeriksaan bersama Dinas Kesehatan Bolmong, KKP dan Imigrasi terhadap 30 TKA. Berdasarkan informasi yang dihimpun Imigrasi, 30 TKA tersebut sebelumnya berada di PT Conch.
Mereka pulang berlibur Imlek ke negaranya dan balik pada 3, 4 dan 5 Februari 2020. "Mereka datang lewat Jakarta dan Denpasar," kata dia.
Setiba di Manado, mereka telah dibekali kartu kesehatan. Kartu tersebut akan jadi acuan bagi dinas kesehatan dalam proses isolasi selama 14 hari.
Beber Rumagit, pihaknya berupaya menegakkan aturan tanpa pandang bulu. "Meski mereka perusahaan asing, harus patuh pada aturan di sini," kata dia.
Kadis Kesehatan Bolmong Erman Paputungan mengatakan, pihaknya melakukan pemeriksaan scanning subu tubuh terhadap 30 TKA. "Sejauh ini normal, tapi kami akan awasi terus selama 14 hari," kata dia.

Ia menyadari tak bisa terus menerus mengawasi selama 24 jam. Erman mendasari pada janji pihak Conch yang akan memberi sanski pada karyawan yang keluar wilayah isolasi.
Koordinator wilayah kerja KKP Kelas 3 Bitung I Komang Ardika mengatakan, ABK kapal yang merapat di Conch tidak diperkenankan turun.
Fahwanto Wahyu perwakilan Conch menyatakan, ke-30 TKA yang baru tiba Selasa di perusahaan itu menjalani karantina. "Mereka tak bisa keluar kamar, kamar mereka ditandai, mereka tak bisa ketemu karyawan lain," kata dia.
Ia menegaskan, pelanggaran terhadap ketentuan tersebut akan berbuah sanksi berat. Dikatakan Wahyu, setiba di Bandara Udara Sam Ratulangi Selasa malam, para TKA sudah mengantongi kartu kesehatan guna pengecekan kesehatan berkala.