Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pembunuhan Steven Indy

7 Fakta di Balik Pembunuhan Steven Indy, Belum Ada Tersangka hingga Perintah Tegas Kapolres Minut

7 Fakta di balik pembunuhan Steven Indy.Steven Indy tewas dibunuh dengan beberapa luka di tubuhnya pada Senin (3/2/2020).

Penulis: | Editor: Aldi Ponge
Istimewa
Keluarga korban kasus pembunuhan terhadap Steven Indy sangat terpukul atas musibah yang dialami mereka. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Polres Minahasa Utara terus mengungkap kasus pembunuhan terhadap Steven Indy (30) warga Kelurahan Rap-rap Kecamatan Airmadidi, Minahasa Utara.  

Diketahui, Steven Indy tewas dibunuh dengan beberapa luka di tubuhnya pada Senin (3/2/2020). 

Jenazah Steven Indy sudah dimakamkam, sejak (5/2/2020).

Berikut 7 Fakta di balik pembunuhan Steven Indy:

1. Sosok Korban

Steven merupakan sosok pria yang supel sehingga banyak teman.

Dia dikenal baik jadi banyak orang yang terluka dengan kepergiannya.

Steven aktif dalam organisasi Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Minut.

2. Satu Orang Serahkan Diri

Kapolres Minut AKBP Grace Rahakbau mengaku beberapa saat setelah kejadian, ia langsung menurunkan aparat melakukan pengembangan.

Satu terduga pelaku berinisial R telah menyerahkan diri ke polisi. Namun, masih ada pelaku yang melarikan diri.

"Terduga otak pelakunya sudah menyerahkan diri keesokan harinya. Dia sudah di BAP sejak Rabu, Sementara kami menduga pelaku ada 3 orang," ujar Kapolres Minut pada Jumat (7/2/2020).

3. Belum Ada Tersangka

AKBP Grace Rahakbau mengatakan kasus ini cukup runyam, maka pihaknya belum menetapkan status tersangka kepada R.

"Penetapan status tersangka nanti akan diungkap setelah 2 dari 3 Tersangka yang masih dalam pelarian, ditangkap," kata Rahakbau.

"Si terduga sebagai otak pelaku berinisial R, nama belakangnya saya belum bisa sebutkan. Kami masih memburu 3 di antaranya, belum ada penetapan status atas dirinya," kata Rahakbau.

4. Minta Serahkan Diri

Kapolres Minut menyampaikan belasungkawa, dan berjanji, akan memburu para pelaku pembunuhan terhadap Steven Indy.

"Untuk keluarga kami minta agar menahan diri. Jangan sampai berpikir yang tidak-tidak. Serahkan kepada kami agar kami tegakkan keadilan sesuai hukum yang berlaku.

Bagi para pelaku yang masih buron, diminta sebaiknya menyerahkan diri saja secara baik-baik, daripada ditangkap petugas nanti," pungkas Rahakbau.

5. Kesulitan Menangkap

Kapolres Minut AKBP Grace Rahakbau mengatakan, pihaknya kesulitan mengungkap pelaku yang saat ini sudah mematikan handphone mereka.

Dikatakan Kapolres, kedua pelaku, sesuai pelacakan tim siber saat ini berada di Palu.

"Kami kesulitan karena hp mereka sudah non aktif dan mereka ada di Palu," kata AKBP Grace, Jumat (7/2/2020).

Grace menginstruksikan kepada anggotanya untuk mengejar para pelaku dan bekerja sama dengan kepolisian Palu.

6. Ancam Tembak di tempat

Ia sudah memerintahkan anggotanya untuk mengambil sikap tegas sesuai Prosedur Tetap (Protap) Anggota Polri.

"Ingat, kemanapun kalian lari, polisi pasti menemukan kalian. Jadi sebaiknya serahkan diri saja daripada terjadi hal-hal tak di inginkan," pungkasnya.

Pihaknya sudah bekerjasama dengan Polres Palu untuk memburu kedua pelaku.

"Kami sudah berkoordinasi dengan Polres Palu, karena sesuai lacak yang kami lakukan, kedua pelaku saat ini sedang berada di Palu," katanya

Kapolres mengatakan, pihaknya akan menindak tegas kedua pelaku tersebut.

"Sebaiknya menyerahkan diri, jangan buat kami bertindak tegas, jika membahayakan petugas, kami akan buahi timah panas," pungkas Kapolres Grace. 

7. Hukum Setimpal

Kematian Steven membuat keluarga terpukul atas musibah yang dialami mereka.

Arnold Indy, ayah dari korban tak henti-henti meneteskan air mata, atas kepergian sang anak kekasihnya.

Arnold berharap agar kedua pelaku segera diungkap.

"Harus dapat hukuman setimpal dengan perbuatan mereka, diharapkan polisi segera mengungkap kasus ini," kata pensiunan TNI tersebut

Howard Hendrik Marius, Ketua LSM GMBI Wilayah Teritorial Sulawesi Utara (Wiltar Sulut) berharap Polres Minut secepatnya menuntaskan kasus dugaan pembunuhan terhadap Almarhum Steven Indy.

"Kami mendoakan dan men-support Polres Minut dalam pengungkapan kasus dan penangkapan pelaku-pelaku pembununan dari sahabat atau anggota kami," kata Marius.

Pihaknya menduga ada orang kuat yang membantu para pelaku sehingga sudah lebih dari 3 x 24 jam sampai detik ini mereka belum juga tertangkap.

"Kami meminta Polres Minut mengungkap siapa orang yang mem-back-up dan yang menyembunyikan para pelaku.

Saat ini, kami sudah berkordinasi dengan link LSM GMBI di Pusat, 4 huruf dan 3 huruf untuk pengungkapan dan penangkapan para Pelaku, dan nantinya akan bekerja sama dengan Polres Minut," katanya.

Menurut Howard, memang tidak mudah lakukan penangkapan pada para pelaku bila dugaan, ada yang memback-up.

Itu sebabnya LSM GMBI akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas.

"Mohon dukungan doa dan support dari keluarga, teman-teman Steven Indy dan juga masyarakat yang peduli.

Tapi jangan bertindak sendiri, sebab kami yakin Polres Minut akan bekerja maksimal. Kita tunggu saja sampai para pelaku ditangkap," pungkas Marius.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved