News
Risma Tersinggung Disebut 'Kodok', Mantan Jubir Gus Dur: Presiden ke-4 Pernah Disebut 'Genderuwo'
Adhie kemudian membandingkan pemikiran Risma itu dengan bercandaan di keluarga Gus Dur.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Mantan Juru Bicara Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, yakni Adhie Massardi angkat bicara soal penghinaan kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Pasalnya, Tri Rismaharini tersinggung dihina 'kodok' oleh Zikria Dzatil.
Adhie pun menceritakan, Gus Dur juga secara tidak langsung pernah disebut 'genderuwo' oleh putri bungsunya, Inayah Wulandari Wahid.
Dilansir Tribunnews.com, hal itu diungkapkan Adhie dalam APA KABAR INDONESIA MALAM yang diunggah di YouTube Talk Show tvOne, Rabu (5/2/2020).
Adhie mengaku sempat membaca berita di media massa, rasa kesal Risma terhadap hinaan kodok lantaran menganggap hinaan itu secara tak langsung juga tentu saja ditujukan pada orangtuanya.
Menurut Adhie, tindakan Risma itu kurang pas sebagai pejabat publik yang semestinya tidak melibatkan keluarga dalam kasus kasus seperti ini.
"(Risma) menyatakan bahwa dia tersinggung karena dibilang kodok. Bukan hanya beliau sendiri yang tersinggung, tapi beliau juga membayangkan kalau dia kodok ya bapaknya tentu juga kodok," ujar Adhie.

"Nah ini kan berarti sebagai pejabat publik beliau sudah melibatkan keluarga. Berarti kalau dia dihina, keluarganya juga dihina," kata Adhie.
Adhie kemudian membandingkan pemikiran Risma itu dengan bercandaan di keluarga Gus Dur.
Melihat penampilan Inayah yang kerap dianggap nyeleneh, sang ibu, Sinta Nuriyah menyebut putrinya itu seperti genderuwo.
"Nah, saya ingin mengingatkan logika berpikir Bu Risma ini dengan dulu Bu Nuriyah," kata Adhie.
"Bu Nuriyah di istana lihat Inayah waktu itu kan pakai rambutnya warna-warna itu, Bu Sinta bilang 'Kamu itu kayak anak genderuwo'."
Mendengar ejekan dari sang ibu, Inayah pun menganggap sebutan genderuwo berarti juga tertuju untuk ayahnya.
Inayah pun secara tak langsung menyebut sang ayah berarti juga genderuwo.

Adhie merasa heran mengapa logika dalam bercandaan semacam ini digunakan Risma untuk melaporkan Zikria Dzatil ke polisi.