Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Virus Corona

Arti Kode 2019-nCov, ICTV Bahas Nama Resmi Virus Corona, Penyebutannya Tak Buat Lidah Terselip

Membahas virus corona, para ilmuwan meprioritaskan isu tentang virus corona yang telah merebak saat ini.

Editor: Frandi Piring
https://altona-diagnostics.com/
Arti kode 2019-nCov (Coronavirus) 

Dia mencontohkan Sindrom Pernapasan Timur Tengah (MERS), Flu Spanyol, atau encephalitis Jepang sebagai penyebutan yang harus dihindari.

Selain menghindari nama wilayah, penamaan tersebut juga tidak boleh memasukkan nama orang, spesies atau kelas binatang, maupun makanan.

Penamaan bisa mencakup deskripsi gejala, maupun informasi spesifik lainnya seperti kelompok umur, perjalanan waktu, tingkat keparahan, hingga lingkungan.

Ciri Virus Corona yang Mewabah di China
Ciri Virus Corona yang Mewabah di China (KOMPAS.COM)

Profeseor virologi yang masuk dalam anggota ICTV mengatakan, mereka sudah mulai mendiskusikan nama baru sejak dua pekan lalu.

Langkah terbaru mereka adalah memasukannya ke dalam jurnal ilmiah demi kepentingan publikasi, dan berharap bisa mengumumkannya dalam beberapa hari mendatang.

Nantinya, nama baru virus corona itu tidak akan membuat "lidah terselip", dengan kata lain, pengucapannya bakal lebih mudah dibanding penyakit lainnya. 

Sumber: Kompas.com

Pria China Ungkap Perjuangannya Sembuh dari Virus Corona, Becorkan Cara Bertahan, Harus Lakukan Ini

Vaksin Untuk Virus Corona

Update korban viru corona sebanyak 170 orang tewas dan 7.783 orang positif.

Ada 18 negara yang sudah terserang virus corona. tapi kabar gembiranya  133 orang berhasil sembuh.

Pemerintah China belum memberi informasi soal vaksi pembasmi virus corona.

Ilustrasi - Ilmuwan China isolasikan Vaksin untuk virus Corona.
Ilustrasi - Ilmuwan China isolasikan Vaksin untuk virus Corona. (Pixabay)

Baru-baru ini, ilmuwan Hong Kong telah mengembangkan vaksin untuk membasmi virus corona.

Akan tetapi, para ilmuan mengungkapkan, mereka membutuhkan waktu untuk mengujinya.

Melansir South China Morning Post, para ilmuwan di China daratan dan Amerika Serikat juga secara terpisah berlomba untuk menghasilkan vaksin untuk virus corona baru, yang telah menewaskan lebih dari 100 orang dan ribuan terinfeksi.

Yuen, pimpinan umit penyakit menular di Universitas Hong Kong, mengungkapkan bahwa timnya sedang mengerjakan vaksin dan telah mengisolasi virus yang sebelumnya tidak diketahui dari kasus pertama di kota itu.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved