Sosok Dony Pedro, King of The King, Ternyata Anggota TNI AD Berpangkat Lettu
Saat ini Dony Pedro masih tercatat berdinas di Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif) TNI AD di Bandung.
Bahkan Dony menunjukkan dokumen terkait dana di bank Swiss itu kepada Juanda.
Terkait uang ini, Juanda mengaku beberapa kali menyetor uang Rp 1,5 juta yang jika ditotalkan sebesar Rp 10 juta kepada Dony Pedro.
"Saya dijanjikan Rp 3 miliar tiap setor dan dikasih sertifikat, katanya cair Maret 2020," kata Juanda.
Tak hanya Juanda, pada anggotanya juga diminta menyetorkan uang nominal Rp 50.000, Rp 300.000, sampai Rp 1.500.000.
Uang tersebut disetor ke rekening ketua Indonesia Mercusuar Dunia (IMD) yang disebut sebagai lembaga keuangan dari King of The King.
Penyetoran sudah berlangsung selama enam bulan.
2. Klaim miliki benda pusaka berharga triliunan
Juanda yang merupakan aparatur sipil negara (ASN) Pemkab Karawang itu mengaku tertarik bergabung dengan King of The King karena diajak Dony Pedro.
Juanda beberapa kali ditelepon Dony Pedro dan dikirimi foto-foto pusaka.
Juanda kemudian diminta datang ke rumah Dony Pedro di Bandung.
"Saya bertemu Dony awal tahun 2019 di Bandung. Awalnya dia meyakinkan saya soal samurai pusaka dan langka yang harganya triliunan. Saya mencari pembeli untuk dia," kata Juanda.
Juanda mengaku tergiur dengan uang komisi dari penjualan senjata itu.
Kebetulan di Karawang, kata dia, ada orang kaya yang tengah mencari benda pusaka.
Namun, transaksi senjata pusaka gagal.
3. Klaim Nama petinggi negara, militer dan profesional