Hut Tribun Manado
HUT ke-11 Tribun Manado, Uskup Rolly Sebut Soal Tanggal Cantik
Pada tanggal 2 kemarin Gereja Katolik merayakan Pesta Yesus dipersembahkan di Bait Allah. Dalam Kitab Suci itu terjadi 40 hari sesudah Yesus Lahir.
Penulis: | Editor: Maickel Karundeng
Ia mengatakan usia 11 tahun bukan waktu yang pendek bagi sebuah perusahaan media apalagi di tengah persaingan global, era digital ini, menjamurnya pertumbuhan perusahaan media massa.
Ia mengatakan di tengah ketatnya persaingan yang tak mudah ini, justru Tribun Manado mampu menunjukkan eksistensi dirinya sebagai perusahaan pers yang sehat, kredibel dan dicintai para pembacanya sehingga tetap bertahan hingga kini. Bahkan yang sangat membanggakan katanya lembaga ini mengepakkan sayapnya untuk menjawab semua kebutuhan dan tantangan zaman demi pembaca dan mitra kerjanya. Sementara, di tempat lain, perusahaan media bertumbangan karena gerusan zaman.
Tentu ini baginya ini bukan pekerjaan yang ringan. Bukan pula pekerjaan yang sembarangan. Ini semua memerlukan pemikiran yang jeli, cermat dalam membaca situasi perubahan zaman dan tuntutan pembaca dan relasi, serta memerlukan kekompakan segala lini, mengingat dalam rumah besar Tribun Manado ini ada kepentingan bisnis dan pers sebagai lembaga kontrol, pengawas kebijakan pemerintah dan penyuara aspirasi masyarakat dengan tetap berlandaskan etika jurnalistik.
Ia mengatakan usia 11 tahun ini, secara teoritis merupakan peralihan dari masa anak-anak menuju masa remaja. Tentu saja banyak hal yang mengiringi masa peralihan ini.
Terlebih dengan perkembangan teknologi digital yang kian hari semakin dahsyat ini, telah memberikan serangkaian dampak pada perubahan perilaku dan budaya manusia.
Hampir semua keperluan manusia bisa terpenuhi dengan mudah karena hanya dalam seperangkat teknologi bernama gadget dengan waktu yang sangat cepat.
Ia mengatakan tentu itu menjadi tantangan semua pihak, termasuk Tribun Manado. Namun ia berkeyakinan dengan senantiasa mengharap berkah dari Tuhan, tantangan ini berubah menjadi peluang emas bagi Tribun Manado untuk semakin menunjukkan jati dirinya tak hanya sebagai perusahaan yang sehat dengan menaungi ratusan karyawan, tapi juga menunjukkan bahwa Tribun Manado bukan media massa biasa.
Kebanggaan ini baginya terwujud, karena Tribun Manado tak hanya melahirkan media massa dalam bentuk cetak (print), namun sudah satu dasawarsa Tribun Manado merintis dan memulai menunjukkan dirinya di jagat maya melalui media online bernama tribunmanado.co.id yang bisa diakses dimanapun dan kapanpun untuk memenuhi informasi tentang Sulawesi Utara, Indonesia dan dunia internasional secara cepat dan update.
Tak heran, berkat kepercayaan masyarakat, para pembaca dan relasi, jumlah visitor kanal hingga akhir Desember 2019 mencapai 365 ribu per hari atau 79.485.152.
Begitu juga dengan media sosial yang dinaungi Tribun Manado di antaranya, channel YouTube dengan jumlah subscriber sebanyak 10 ribu, Facebook sebanyak 167.653, Twitter sebanyak 77 ribu dan Instagram sebanyak 21.081 serta pageview hingga akhir Desember 2019 mencapai 138.933.442.
"Tak berlebihan jika kami dan masyarakat Sulawesi Utara bangga, termasuk menyatakan sebagai Media Digital Terbesar di Sulawesi Utara," ujarnya.
Ia mengatakan capaian-capaian itu, selain kerja keras dan kekompakan semua lini yang ada di rumah besar Tribun Manado, juga tak lepas dari dukungan, support para relasi, mitra kerja serta doa-doa baik dari masyarakat Sulut serta diberkahi Tuhan.
"Semoga, jalinan yang sudah baik ini terus terpatri dan berlanjut untuk menapaki usia selanjutnya dan masa yang akan datang. Dirgahayu Tribun Manado," ujarnya.
Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Steven Kandouw mengatakan media itu seperti pisau. Pisau bisa disalahgunakan.
Pisau itu seperti pena. Kalau diarahkan dengan motivasi salah pena itu berbahaya.