Perusakan Balai Pertemuan di Minut, Bupati Ingatkan Masyarakat Boltim Tak Berkomentar Negatif

TRIBUNMANADO.CO.ID - Mengatisipasi persoalan perusakan balai pertemuan Alhidayah yang terjadi di Minahasa Utara (Minut), Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Sehan Salim Landjar melakukan konferensi pers.

Ia mengundang seluruh Ormas serta Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang ada di lingkup Pemkab Boltim, di ruang rapat kantor Bupati Boltim, Sulawesi Utara, Jumat (31/01/2020).

Bupati Boltim Sehan Salim Landjar mengaku prihatin atas kejadian perusakan balai pertemuan di Desa Tumaluntung, Minahasa Utara.

“Saya merasa prihatin dengan kejadian yang terjadi di Minahasa Utara.

Kita sebenarnya tidak perlu bertengkar karena Tuhan, Tuhan maha baik. Tuhan hanya butuh pengabdian,” ujarnya.

Menurutnya, atas kejadian yang terjadi di Minahasa Utara, masyarakat Boltim baik muslim maupun nasrani merasa prihatin.

Bukan untuk dikomentari namun mengantisipasi atas kejadian tersebut agar tidak terjadi di Kabupaten Boltim.

“Saya tentunya berterima kasih kepada semua pihak. Kita bukan mengomentari tapi mengantisipasi, dan membentengi kabupaten Boltim agar tidak terjadi hal-hal intoleransi,” terang Bupati dua periode ini.

Kata dia, semua masyarakat perlu bertanggung jawab dan meyakinkan masyarakat kita agar tidak terpancing, karena pasti akan muncul pro dan kontra.

Sehingga perlu waspada, terutama di media sosial karena sangat sensitif dan mudah terjadi ketersinggungan.

“Saya ingatkan kepada seluruh masyarakat Boltim untuk tidak mengomentari hal-hal negatif di media sosial.

Mari kita jaga kedamaian. Media sosial paling penting untuk diantisipasi, jangan mudah terpancing, karena marah milik syaitan bukan milik Allah,” ucapnya.

Ia pun meminta Kapolda Sulawesi Utara harus cepat mengusut tuntas dan mencengkram para provokator yang merupakan pemicu terjadinya perusakan balai pertemuan.

Sementara itu, Kepala Kepolisian Resor Boltim, AKBP Irham Halid turut menyampaikan keprihatinan atas kejadian yang terjadi di Minahasa Utara.

Menurutnya, Tuhan itu mencintai keberagaman.