Wakil Wali Kota SAS Tak Takut Pegang Kelelawar di Pasar Ekstrem, Pastikan Tomohon Bebas Virus Corona
SAS keliling pasar dan berbincang dengan para pedagang. SAS menyuruh pedagang membelah kelelawar atau disebut paniki dalam bahasa lokal
Penulis: Finneke Wolajan | Editor: Finneke Wolajan
"Cuci bersih dagingnya dan memasaknya dengan tepat," pintanya kepada masyarakat saat mengerumuninya usai membelah daging Kelelawar.
SAS meminta pada pedagang untuk tetap memerhatikan kondisi daging-daging yang diperjual-belikan.
"Mohon diperhatikan, kebersihan dan kondisi daging yang dijual agar sampai ke tangan pembeli tetap dalam kondisi segar," kata SAS yang dikenal sosok modis ini.
Kemiripan Pasar Ekstrem Tomohon dan Pasar Wuhan
Dahulu, Pasar ekstrem Tomohon terdaftar sebagai tempat wisata di Tomohon.
Namun, para aktivis kesejahteraan hewan mengeluhkan hal tersebut dan meminta untuk menghapusnya.
Selain karena perlakuan yang diterima hewan, para aktivis juga mengatakan bahwa tempat semacam Pasar Tomohon adalah sarana perkembangbiakan penyakit yang berpotensi fatal.
Meskipun begitu, perdagangan daging hewan lair masih berlanjut di sana.
Pasar tersebut juga mengantongi izin resmi dari pemerintah setempat.
Disebutkan, kucing dan anjing yang dijual diangkut secara ilegal dari luar daerah.
Berikut fofot-foto di dalam Pasar Tomohon.







Bandingkan dengan Pasar Wuhan
Pasar di China diduga menjadi pusat awal penyebab wabah virus Corona.
Pasar tersebut adalah Pasar Seafood Huanan, yang terletak di pusat kota Wuhan, China.
Pemerintah China mengatakan, virus Corona berasal dari satwa liar yang dijual secara ilegal di pasar tersebut.