Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Virus Corona

Cerita Turis Kunjungi Pasar Ekstrem Tomohon, Mirip di Wuhan Tempat Asal Virus Corona: Ini Mengerikan

Penelitian pendahuluan menunjukkan bahwa virus Wuhan ditularkan dari ular ke manusia.

Editor: Frandi Piring
Tangkap layar foto Alf Jacob Nilsen
Warga Norwegia, Alf Jacob Nilsen (64), pernah mengunjungi pasar Tomohon tersebut. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Penyebaran virus corona yang berasal dari Wuhan, China telah menjatuhkan banyak korban.

Sejauh ini (29/1/2020), pihak berwenang China mengumumkan 132 orang telah tewas akibat virus corona.

Spekulasi mengenai penyebab virus pun bermunculan, salah satunya disebabkan oleh kuliner ekstrem yang kerap dikonsumsi oleh orang China.

Pasar Seafood Huanan yang terletak di pusat kota Wuhan, di mana virus corona berasal, menjual berbagai makanan yang berasal dari hewan-hewan liar seperti buaya, anjing, ular, tikus, landak, koala, dan hewan buruan lainnya.

"Asal mula virus corona baru adalah satwa liar yang dijual secara ilegal di pasar makanan laut Wuhan," kata Gao Fu, direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok.

Penampakan Pasar Tradisional Kota Wuhan sebelum Virus Corona Merebak yang beredar di media sosial.
Penampakan Pasar Tradisional Kota Wuhan sebelum Virus Corona Merebak yang beredar di media sosial. (South China Morning Post)

Penelitian pendahuluan menunjukkan bahwa virus Wuhan ditularkan dari ular ke manusia.

Tetapi penasehat media pemerintah, Zhong Nanshan, juga mengidentifiksasi luwak dan tikus sebagai sumber yang memungkinkan penularan virus.

Tak disangka, pasar serupa juga ada di Indonesia.

Namanya adalah pasar Ekstrim Tomohon yang terletak di Sulawesi.

Pasar tersebut terkenal karena kekejaman terhadap binatang termasuk kucing dan anjing yang disimpan di kandang kecil sebelum dipukuli sampai mati dan dijual, dilansir dari Daily Mail (18 Juni 2019).

Warga Norwegia, Alf Jacob Nilsen (64), pernah mengunjungi pasar tersebut.

Warga Norwegia, Alf Jacob Nilsen (64), pernah mengunjungi pasar Tomohon tersebut.
Warga Norwegia, Alf Jacob Nilsen (64), pernah mengunjungi pasar Tomohon tersebut. (Tangkap layar foto Alf Jacob Nilsen)

Alf dari Hidra, Norwegia mengatakan, "Saya harus mengakui bahwa perasaan saya campur aduk di pasar itu - sangat sulit untuk digambarkan.

"Ratusan penduduk setempat menawarkan daging, daging anjing, kelelawar, ayam dan ikan untuk dijual.

"Perlakuan dan pembunuhan anjing seperti yang terjadi di Tomohon sekarang, dari sudut pandang saya, harus dihentikan.

"Bukan hanya karena hewan-hewan malang diperlakukan dengan cara yang paling brutal dan pasti menderita, tetapi juga karena harus jelas ada risiko penyebaran parasit dan penyakit serius ketika berurusan dengan anjing dan daging anjing dengan cara ini.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved