Berita Mitra
Dituding Tak Mau Melegalisasi Ijazah karena Tak Ada Bayaran, Kepsek SD Inpres Ini Geram
Kepala Sekolah (Kepsek) SD Inpres Tatengesan, Kecamatan Pusomaen, Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), dibuat geram
Penulis: Giolano Setiay | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kepala Sekolah (Kepsek) SD Inpres Tatengesan, Kecamatan Pusomaen, Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), dibuat geram gara-gara tudingan yang menyebutkan dirinya tak mau melegalisasi ijazah warga.
Dijelaskan Kepsek SD Inpres Yeni Walalangi, apa yang diadukan warga sesungguhnya tidaklah demikian.
Menurut Walalangi, pada hari itu dirinya sedang berada di Ratahan untuk pembuatan laporan di Dinas Pendidikan dan baru pulang tengah malam.
• Legalisasi Ijazah di Dinas Pendidikan Mitra Ramai, Ditemukan Dua Orang Miliki Dokumen Palsu
Esoknya, sebelum ke Ratahan suaminya mengingatkan untuk melegalisasi ijazah yang dititipkan warga di rumahnya.
“Meski terburu-buru karena dikejar laporan, semua langsung saya legalisasi. Bahkan ada satu warga, saya sendiri yang berinisiatif menghubungi dan melegalisasi ijazah yang bersangkutan," terang Walalangi saat dikonfirmasi kembali hari ini Minggu (26/1/2020)
Ditanya soal keterangan warga yang menyebutkan dirinya enggan melegalisasi karena mengharapkan imbalan (bayaran), Wawalangi pun gusar dan langsung membantah tudingan tersebut.
• Korban Virus Corona Diobati Pakai Obat HIV dan AIDS, Pihak Pemerintah China Telah Dapat Penangkalnya
"Saya menyayangkan jika mereka punya pikiran seperti itu. Padahal semua sudah saya layani dengan tulus ikhlas. Bukannya apa-apa, tapi kalau boleh jujur mungkin saya yang akan memberikan uang kepada mereka," terangnya.
Meski demikian, dirinya tidak mau terlalu membesar-besarkan hal tersebut. Sebab menurutnya, meski ada keterlambatan semua sudah dilakukan dengan baik tanpa ada niatan-niatan tertentu apalagi soal materi.
“Ini juga menjadi pembelajaran kepada kami. Sebagai manusia biasa tentu kami pun tak lepas dari kekurangan," kuncinya. (Ano)
• Virus Corona Ancam Sulut, Menkes Dr Terawan Dijadwalkan Tinjau Pasien di RSUP Kandou