Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Virus Corona

Berikut 10 Negara yang Sudah Terserang Virus Corona dan Tanggal Teridentifikasinya di Kota Wuhan

Setidaknya, sampai dengan hari ini, terdapat 10 negara yang mengkonfirmasi adanya kasus tersebut.

Editor: Frandi Piring
RRI/via Radio Republik Indonesia
Berikut 10 Negara yang Sudah Terserang Virus Corona dan Tanggal Teridentifikasinya di Kota Wuhan 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Adanya virus corona dengan karakteristik mirip dengan SARS tengah menjadi perhatian masyarakat internasional.

Pasalnya, virus corona tersebut telah menyebar ke berbagai negara.

Setidaknya, sampai dengan hari ini, terdapat 10 negara yang mengkonfirmasi adanya kasus tersebut.

Pasien yang terserang virus corona.
Pasien yang terserang virus corona. (Instagram/kompas.com)

Berikut ini 10 negara yang sudah mengonfirmasi adanya temuan kasus virus corona:

1. China

China menjadi negara yang dituding sebagai sumber keberadaan virus corona.

Dikutip dari NBC News, telah terdapat temuan 41 pasien dengan virus corona yang mengalami kematian.

Jumlah tersebut naik, dari data sebelumnya di mana dilaporkan setidaknya terdapat 26 orang meninggal dari 830 kasus yang dikonfirmasi ada di negara itu.

Virus corona pertama kali teridentifikasi pada 31 Desember di Kota Wuhan China, Provinsi Hubei.

Jumlah populasi masyarakat yang mencapai 11 juta, dan lokasinya yang terhubung dengan berbagai wilayah lain diperkirakan membuat virus corona menyebar sampai ke kota lain bahkan luar negeri.

Dikutip dari CNBC, guna menangani kasus ini, China mengalokasikan 1 miliar yuan atau setara 145 juta dollar AS untuk menangani wabah tersebut.

Kota Wuhan membangun rumah sakit dengan 1.000 tempat tidur untuk merawat mereka yang terinfeksi dan berencana mengoperasikannya awal minggu.

2. Jepang

Selain China, negara lain yang mengonfirmasi penyebaran virus corona adalah Jepang.

Mengutip dari Rappler, Pada 16 Januari, Kementerian Kesehatan Jepang mengonfirmasi kasus pertamanya.

Yakni seorang pria yang baru saja mengunjungi Wuhan. Ia dirawat setelah 4 hari kembali ke Jepang, tepatnya pada 10 Januari. Otoritas Kesehatan Jepang kemudian mengonfirmasi kasus kedua pada hari Jumat.

Kantor berita Kyodo melaporkan, pasien adalah seorang pria berusia 40-an yang berasal dari Wuhan dan dalam perjalanan ke Jepang.

3. Singapura

Singapura juga melaporkan adanya temuan kasus virus corona.

Pada Kamis (23/1/2020), Singapura mengonfirmasi adanya seorang pria berusia 66 tahun dari Wuhan yang tiba di Singapura bersama keluarganya pada Senin.

Pria itu mengalami sakit tenggorokan, meski tidak demam selama penerbangan menuju Singapura.

Temuan tersebut membuat aparat Singapura mensterilkan dan menutup kamar di Hotel Shangri-La Rasa Sentosa yang sempat dihuni pria tersebut.

Wakil Direktur Eksekutif Grup Shangri-La untuk Asia Tenggara dan Australasia, Josef Dolp mengatakan, mereka saat ini tengah menggiatkan proses pembersihan terkait penyebaran virus corona.

4. Korea Selatan

Pada 20 Januari 2020, Korea Selatan melaporkan kasus pertamanya. Virus corona dikonfirmasi menginfeksi seorang wanita 35 tahun yang terbang dari Wuhan.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) mengungkapkan, perempuan yang terbang dari Wuhan tersebut dipastikan memiliki jenis virus corona terbaru.

5. Taiwan

Pada 22 Januari, pihak berwenang mengonfirmasi kasus pertama di Taiwan.

Virus corona tersebut menjangkiti seorang wanita Taiwan berusia 50-an yang tinggal untuk bekerja di Wuhan.

Saat sampai di bandara Taiwan, dia dilarikan ke rumah sakit lantaran menunjukkan gejala infeksi virus corona baru demam, batuk, dan sakit tenggorokan.

Atas temuan kasus itu pemerintah Taiwan tetap meminta masyarakatnya untuk tidak panik. Sebab wanita itu telah diidentifikasi segera setelah dia tiba di Taiwan.

6. Thailand

Pada Jumat, (24/1/2020) Kementerian Kesehatan Thailand mengonfirmasi telah mendeteksi dua kasus misterius menyerupai SARS yang menginfeksi dua turis asal Wuhan, China.

Pada Senin (13/1/2020), alat pemindai suhu tubuh yang ditempatkan di Bandara Suvarnabhumi, Thailand mendeteksi seorang perempuan berusia 74 tahun menunjukkan gejala terinfeksi virus corona.

Setelah dibawa ke rumah sakit, perempuan tersebut didiagnosa mengalami pneumonia yang terkait dengan virus corona.

Sebelumnya, pada Rabu (8/1) lalu dokter mendiagnosa geja infeksi virus corona pada turis asal China lainnya.

7. Amerika Serikat

Mengutip dari NBC News, virus corona pertama dilaporkan di AS pada hari Selasa saat seorang pria berusia 30-an jatuh sakit.

Awalnya, pada 15 Januari 2020, pria tersebut kembali ke Washington pada 15 Januari setelah kunjungannya ke Wuhan.

Pria tersebut tak mengunjungi pasar makanan laut di mana wabah itu berasal. Ia tak memiliki gejala usai mendarat di AS, tetapi membaca tentang virus tersebut.

Ia lalu pergi ke rumah sakit ketika gejala mulai muncul.

Pada Jumat (24/1/2020), kasus kedua di AS dikonfirmasi ketika seorang wanita berusia 60 tahun dirawat di rumah sakit di Chicago usai kembali dari Wuhan pada 13 Januari.

8. Vietnam

Vietnam juga mengonfirmasi adanya dua warga negara China di negara tersebut dinyatakan positif terjangkit virus corona.

Mengutip dari Rappler, seorang pria yang bermukim di Ho Chi Minh City diketahui terinfeksi virus corona dari ayahnya yang berlibur ke Vietnam pada 13 Januari lalu dari Wuhan, China.

Wakil Menteri Kesehatan Vietnam, Nguyen Truong Son pun mendesak semua tindakan pencegahan untuk menghindari penyebaran lebih lanjut.

9. Nepal

Nepal juga menjadi negara yang melaporkan kasus virus corona.

Ini menjadi kasus pertama yang terjadi di Asia Selatan menurut Reuters dan AFP.

Menurut Kementerian Kesehatan dan Kependudukan Nepal pada Jumat (24/1/2020), seorang siswa Nepal pulang ke rumah untuk liburan tahun baru Imlek dari sekolahnya di Wuhan.

Ia dinyatakan positif terjangkit virus korona usai dilakukan tes pendahuluan dan dikonfirmasi akhir oleh WHO Collaborating Center di Hongkong.

Pada 9 Januari 2020, pelajar berusia 30-an tersebut tiba di Nepal. Dia kemudian pergi ke Rumah Sakit Penyakit Menular Tropis dan Infeksi Sukaraj di Khatmandu.

Ia ke sana usai mengalami demam selama empat hari dan mengalami masalah pernafasan.

10. Perancis

Pada Jumat (24/1/2020), Perancis mengonfirmasi penyebaran virus masuk ke negaranya. Total tiga orang yang positif terjangkit virus ini, dua dirawat di rumah sakit di Paris dan satu lainnya di Bordeaux.

Menteri Kesehatan Perancis Agnes Buzyn mengatakan pihak berwenang telah memastikan dua kasus tersebut menjadi kasus pertama di Eropa dan kemungkinan akan lebih banyak kasus lagi di negara itu.

Buzyn juga telah memberikan konfirmasi atas kasus ketiga dalam kesempatan terpisah di hari yang sama. Orang tersebut merupakan kerabat dari salah satu dari dua orang sebelumnya. (*)

 • VIDEO Detik-detik Warga Wuhan Tumbang di Trotoar, Diduga Telah Terinfeksi Virus Corona

UPDATE Virus Corona di China: Korban Meninggal Dunia Bertambah, Ini Tempat Titik Awal Virus Menyebar

Penjelasan Dokter Penyembuhan bagi Penderita Virus Corona

Virus corona menewaskan sedikitnya 26 orang di China, dan menyebar ke paling tidak delapan negara termasuk Singapura, Thailand, Amerika Serikat sampai Arab Saudi.

Di Jakarta, satu orang kini sedang diobservasi di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Sarosokarena karena diduga terjangkit virus tersebut.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengimbau masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat dan menjaga daya tahan tubuh guna meminimalisir potensi terinfeksi virus corona.

Kemenkes, kata Terawan, kini menetapkan siaga satu terhadap virus corona untuk mencegah penyebaran virus yang berasal dari China tersebut masuk ke Indonesia.

Mengenal Apa Itu Coronavirus, Mulai dari Gejala hingga Resiko
Mengenal Apa Itu Coronavirus, Mulai dari Gejala hingga Resiko (tribun wow)

Terawan menjelaskan pemerintah mengaktifkan 135 alat pemindai suhu tubuh atau thermo scanner di 135 pintu masuk Indonesia baik melalui darat, laut maupun udara.

Kemenkes, kata Terawan, juga telah mengaktifkan 100 rumah sakit rujukan Flu Burung bagi masyarakat yang terduga atau terinfeksi virus corona jenis baru, yang juga dikenal dengan nama 2019-nCoV, bisa menular dari manusia ke manusia.

Apakah virus corona dan bagaimana penyebarannya?

Dokter spesialis paru dari Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan Diah Handayani menjelaskan bahwa 2019-nCoV adalah virus yang menyerang sistem pernafasan manusia.

Bedanya dengan virus lain, ujar Diah, virus corona ini memiliki virulensi atau kemampuan yang tinggi untuk menyebabkan penyakit yang fatal.

Pasar Tradisional Wuhan, China.
Pasar Tradisional Wuhan, China. (healthpolicy-watch.org)

Menurut Diah, virus ini berbahaya jika telah masuk dan merusak fungsi paru-paru, atau dikenal dengan sebutan Pneumonia, yaitu infeksi atau peradangan akut di jaringan paru yang disebabkan oleh virus dan berbagai mikroorganisme lain, seperti bakteri, parasit, jamur, dan lainnya.

"Pertukaran oksigen tidak bisa terjadi sehingga orang mengalami kegagalan pernafasan. Itulah mengapa virus ini berat karena bukan lagi hanya menyebabkan flu atau influensa tapi dia menyebabkan Pneumonia," kata Diah saat dihubungi BBC Indonesia.

Diah melanjutkan proses penyebaran virus ini melalui udara yang terinhalasi atau terhirup lewat hidung dan mulut sehingga masuk dalam saluran pernafasan.

Virus ini masuk melalui saluran nafas atas, lalu ke tenggorokan hingga paru-paru.

"Sebenarnya belum 100 persen. Tapi dilihat dari sekian ratus kasus yang dipelajari, dan sifat dasar virus, maka inkubasi virus ini dua sampai 14 hari. Itu mengapa kita mewaspadai periode dua minggu itu," kata Diah.

Gejala virus corona: Batuk, flu, demam hingga sesak nafas

Dokter yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Paru Indonesia itu menjelaskan virus corona 2019-nCoV memiliki gejala yang sama dengan infeksi virus pernafasan lainnya.

Diah mengatakan gejala ringan yaitu flu disertai batuk. Kemudian, jika memberat, akan menyebabkan demam dan infeksi radang tenggorokan.

Warga mengantre di sebuah rumah sakit di Kota Wuhan, China.
Warga mengantre di sebuah rumah sakit di Kota Wuhan, China. (AFP)

Kemudian jika masuk ke saluran nafas, kata Diah akan menyebabkan bronkitis.

"Yang berat ketika semakin jauh infeksi ke saluran nafas bawah, itu Pneumonia lengkap. Selain itu, bisa juga disertai gejala infeksi virus ke organ lain, yaitu diare," katanya.

Apakah virus corona bisa disembuhkan?

Dokter yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Paru Indonesia itu menegaskan bahwa semua virus corona, termasuk virus corona 2019-nCoV belum ada obatnya.

Diah menambahkan, walaupun virus ini memiliki risiko kematian, namun angkanya masih rendah dibandingkan orang yang terjangkit dan kemudian sembuh.

"Tapi bisa (disembuhkan), terbukti yang sakit sudah ribuan tapi yang meninggal kan sedikit. Jadi dia tetap sebuah virus yang bisa disembuhkan," katanya.

Jadi, kata Diah, proses pengobatan yang dilakukan adalah terapi pendukung dengan cara meningkatkan daya tahan tubuh.

"Boleh obat flu biasa kalau masih ringan, kalau demam diberi obat anti demam," katanya.

Diah menegaskan, beberapa korban meninggal umumnya tidak hanya semata disebabkan oleh 2019-nCoV, namun juga dipengaruhi faktor kerentanan seperti usia yang sudah tua sehingga daya tahan tubuh lemah dan juga penyakin lain yang sudah ada.

Bagaimana penanganannya jika terkena virus corona?

Diah menjelaskan prosedur yang dilakukan terhadap pasien terduga mengidap virus corona adalah dengan menempatkannya dalam ruang isolasi. Tujuannya, katanya, agar penularan ke orang lain dapat dicegah.

Jika terduga masih menunjukan gejala awal, kata Diah, maka pasien akan mendapatkan obat demam, batuk dan flu, disertai dukungan makanan yang sehat agar meningkatkan daya tahan tubuh dalam melawan virus tersebut.

Jika, gejalanya hilang dan hasil telah negatif, ujar Diah, pasien kemudian akan dipulangkan. Pemeriksaan pembuktian pun kata Diah dapat dilakukan dengan cepat.

"Tapi kalau pasien sudah pneumonia, dan biasanya demam tinggi maka diinfus karena butuh cairan banyak, dan diberikan obat lainnya tergantung derajatnya," kata Diah.

"Kemudian, kalau benar-benar sembuh, batuk dan semua gejala hilang, kita pantau, terus kita pulangkan. Tidak perlu khawatir (menular) karena berarti badannya telah sukses melawan virus dengan sendirinya. Jadi tidak menular lagi," ujar Diah.

Cara mencegah: jalani pola hidup sehat dan etika batuk

Diah menjelaskan terdapat beberapa cara untuk mencegah tertular virus corona ini.

Pertama adalah dengan menjalani pola hidup yang sehat dengan cara memberikan asupan makan yang sehat dan sempurna.

Lalu, katanya, istirahat cukup dan mengimbau perokok untuk berhenti merokok.

"Berada di cuaca sekarang ini (hujan), kita tidak perlu terlalu lama di keramaian," katanya.

Kemudian, kata Diah adalah selalu cuci tangan usai ke tempat umum atau menyentuh alat-alat publik karena berpotensi mengandung virus yang disentuh oleh pengidap virus corona.

Tidak lupa juga, kata Diah, untuk menggunakan masker saat di ruang publik.

"Lalu bagi yang sakit flu dan batuk, tanamkan etika batuk. Jadi ketika batuk ditutup dengan tisu. Lalu jangan meludah sembarangan, buang dahak sembarangan, juga hindari kerumunan dan lekas periksa ke dokter. Itu tips kita." katanya.

Apakah Indonesia memiliki fasilitas memadai?

Diah mengatakan Indonesia memiliki kemampuan dari kapasitas pencegahan dan pengendalian, hingga diagnosis virus dan terapi penanganan.

"Ada tiga RS, yaitu RS Persahabatan, Sulianti Saroso dan RSPAD. Semua memiliki kemampuan bahkan saat pasien mengalami kondisi pneumonia, ada alat-alat. Jadi kapasitas pelayanan kesehatan kita siap," katanya.

Katanya, fasilitas kesehatan telah memadai untuk melakukan terapi pendukung bagi korban terinfeksi virus corona.

"Dari pintu masuk penyaringan dengan thermo scanner, lalu evakuasi jika terindikasi dan isolasi. Jadi fasilitas kesehatan di Indonesia mampu," ujarnya.

Sosialisasi tentang virus corona belum memadai

Beberapa warga di Jakarta dan Bali yang dihubungi BBC mengungkapkan belum mendapatkan sosialisasi resmi dan memadai dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengenai langkah pencegahan dan penanganan jika terjangkit virus corona.

Jakarta dan Bali adalah dua kota besar yang mayoritas dikunjungi oleh warga negara China baik untuk berwisata ataupun berbisnis.

Seorang warga Jakarta yang bernama Fuad mengatakan mengetahui virus corona dari media massa. Ia mengungkapkan belum mendengar sosialisasi dari pemerintah mengenai langkah pencegahan dan penanganan jika terjangkit virus corona.

"Jadi sementara waktu, saya dan keluarga akan menghindari tempat umum dan keramaian seperti mall karena hingga kita belum ada info pasti tentang langkah pencegahan supaya tidak terkena dan jika sudah terpapar," kata Fuad saat dihubungi BBC Indonesia, Jumat (24/01).

Senada dengan itu, beberapa warga Bali seperti Kadek dan Wayan Martadana mengungkapkan belum mendapatkan sosialisasi resmi dari pemerintah.

"Belum (ada info dari pemerintah), tidak tahu yang lainnya. Saya tahu hanya dari berita," kata Kadek.

Walaupun demikian, mereka tidak merasakan kekhwatiran seperti yang dirasakan Fuad.

Wayan menjelaskan saat ini situasi di Bali tetap berjalan normal, walaupun ada penurunan penyewaan mobil yang dilakukan oleh turis China di Bali.

"Belum Pak (ada sosialisasi). tidak sama sekali (khawatir)," kata Wayan.

Total korban: 26 meninggal di China

China telah memperluas karantina kota di provinsi Hubei - asal penyebaran virus corona - setelah jumlah korban jiwa mencapai 26 orang.

Setidaknya 10 kota di provinsi Hubei, yang dihuni 60 juta orang, telah menerapkan pembatasan perjalanan bagi warganya.

Di tingkat nasional, ada 830 kasus pasien terinfeksi virus corona yang telah dikonfirmasi.

Penyebaran virus corona di China. KOMISI KESEHATAN NASIONAL CHINA/Penyebaran virus corona di China.

Karantina kota diberlakukan menjelang imlek, yang merupakan salah satu perayaan terpenting di kalender China.

Jutaan orang umumnya mudik ke kampung halaman - tapi banyak dari mereka di provinsi Hubei yang tidak akan merayakan.

Pembatasan perjalanan yang diterapkan berbeda-beda di tiap kota - meski banyak kota yang sudah menghentikan layanan transportasi publik.

Di Wuhan, ibu kota Hubei - dan tempat di mana virus pertama muncul - semua bus, kereta bawah tanah, dan kapal feri, sudah dihentikan dan semua pesawat dan kereta dari Wuhan telah dibatalkan.

Warga diimbau untuk tidak meninggalkan kota dan beberapa jalanan telah ditutup.

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Inilah 10 Negara yang Telah Positif Terjangkit Virus Corona, https://medan.tribunnews.com/2020/01/25/inilah-10-negara-yang-telah-positif-terjangkit-virus-corona?page=all.

Sumber: Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved