PP Muhammadiyah Resmi Haramkan Rokok Elektrik: Unsur Menjatuhkan Diri Dalam Kebinasaan
Wawan Gunawan Abdul Wahid, menandaskan, antara rokok konfensional, maupun elektrik, memiliki dampak yang sama-sama membahayakan kesehatan.
"Artinya, target nasional itu tidak tercapai. Salah satu penyebabnya tentu anak-anak di usia pemula ini mulai mencoba vape, ada akses yang semakin besar bagi mereka untuk masuk dan menjadi pecandu nikotin," pungkas Dianita. (aka)
9 Bahaya Mengonsumsi Rokok Elektrik, Salah Satunya Menimbulkan Gangguan Pada Otak
Rokok elektrik memang mengandung lebih sedikit zat beracun daripada rokok tradisional.
Rokok tradisional, mengandung sekitar 7.000 lebih zat kimia, yang sebagian besarnya beracun.
Namun, bukan berarti berbagai kandungan kimia yang ada di dalam rokok elektrik tidak menimbulkan bahaya untuk kesehatan. Sehingga, tidak benar jika rokok elektrik disebut lebih sehat dibandingkan dengan rokok tradisional.
Bahaya rokok elektrik untuk kesehatan
Kandungan kimia pada rokok elektrik tetap dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Berikut ini bahaya rokok elektrik yang tidak bisa kita abaikan.
1. Membuat kecanduan
Sama seperti rokok tradisional, rokok elektrik juga mengandung nikotin, yang bisa membuat penggunanya kecanduan. Nikotin akan membuat kita memiliki keinginan berlebih untuk merokok, dan mengalami gejala tertentu saat keinginan tersebut tidak terpenuhi.
2. Meningkatkan tekanan darah
Tidak hanya membuat kecanduan, nikotin juga merupakan zat beracun yang bisa meningkatkan tekanan darah, dan memicu keluarnya hormon adrenalin. Kedua hal tersebut dapat menyebabkan jantung berdetak lebih cepat, sehingga risiko serangan jantung juga semakin meningkat.
• John Lie Tjeng Tjoan, Pejuang Republik Indonesia dari Manado, Belanda Menyebutnya Hantu Selat Malaka
3. Menimbulkan gangguan pada otak
Pada anak muda yang menggunakan rokok elektrik, dampaknya bahkan bisa terasa hingga ke otak. Pada usia remaja, bagian otak yang berfungsi untuk mengatur pembuatan keputusan dan mengontrol impuls, belum terbentuk sempurna.
Hal ini membuat mereka akan lebih gegabah dalam mengambil risiko yang bisa membahayakan kesehatan, seperti mengonsumsi nikotin dan obat-obatan terlarang.
Anak muda yang terpapar nikotin, juga berisiko lebih tinggi mengalami kecanduan, gangguan suasana hati, dan gangguan belajar.