Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Banjir DKI Jakarta

Ide Anies Baswedan Informasikan Banjir Pakai Toa Kalah dari Gong Pendeteksi Bencana Buatan Anak SMK

Kini justru toa tersebut dibandingkan dengan gong, alat pendeteksi bencana karya siswa SMK.

Editor: Frandi Piring
Foto Kolase TribunNewsmaker - http://islamindonesia.id dan Tribunnews
DPRD DKI Nilai Alat Deteksi Bencana Karya Siswa SMK Gowa Lebih Rasional daripada Toa informasi banjir. 

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta jajarannya menyampaikan informasi peringatan dini banjir pakai alat pengeras suara TOA.

Gong alat pendeteksi tsunami di pelataran gong Andalan SMK Sulsel - Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, bersama Wakapolda Sulsel, Brigjen Adnas, Pj Wali Kota Makassar, M Iqbal S Suhaeb dan Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Irman Yasin Limpo meresmikan alat pendeteksi tsunami di pelataran gong Andalan SMK Sulsel, Jalan Ujung Pandang, Makassar, Senin (27/5/2019).
Gong alat pendeteksi tsunami di pelataran gong Andalan SMK Sulsel - Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, bersama Wakapolda Sulsel, Brigjen Adnas, Pj Wali Kota Makassar, M Iqbal S Suhaeb dan Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Irman Yasin Limpo meresmikan alat pendeteksi tsunami di pelataran gong Andalan SMK Sulsel, Jalan Ujung Pandang, Makassar, Senin (27/5/2019). (via TribunnewsMaker)

Informasi peringatan dini banjir disampaikan lewat alat pengeras suara, dilakukan karena berkaca terhadap pengalaman sebelumnya.

Sebelumnya, banyak masyarakat yang terlambat evakuasi barang berharganya karena minimnya informasi.

“Kemarin kami review (kaji ulang) SOP (Standar Operasional Prosedur) yang ada."

"Dan salah satunya yang baru diterapkan adalah bila ada kabar, maka pemberitahuan langsung diberikan kepada warga."

"Sehingga tidak perlu berjenjang (ke perangkat wilayah),” ujar Anies Baswedan, Rabu (8/1/2020).

Hal itu dikatakan Anies Baswedan kepada wartawan di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat.

Menurut dia, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang dapat kabar bencana, wajib memberi tahu secara langsung kepada warga yang akan terkena dampak bencana.

“Bila ada kabar maka pemberitahuan akan langsung ke warga tidak melalui kelurahan, RT dan RW."

"Petugas langsung ke masyarakat dengan berkeliling membawa TOA untuk memberitahu semuanya, termasuk sirine,” jelasnya.

Anies Baswedan menjelaskan, pada kejadian sebelumnya mekanisme informasi yang disampaikan petugas melalui telepon seluler.

Sayangnya informasi petugas tidak efektif karena saat itu masyarakat sedang tertidur lelap.

“Pada malam (Selasa 31/12/2019) itu pemberitahuan telah disampaikan."

"Tapi karena malam hari diberi tahu lewat ponsel, sebagian warga tidak mendapat informasi,” ungkapnya. (TribunNewsmaker/*)

Sumber: TribunNewsmaker
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved