Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Banjir DKI Jakarta

Ide Anies Baswedan Informasikan Banjir Pakai Toa Kalah dari Gong Pendeteksi Bencana Buatan Anak SMK

Kini justru toa tersebut dibandingkan dengan gong, alat pendeteksi bencana karya siswa SMK.

Editor: Frandi Piring
Foto Kolase TribunNewsmaker - http://islamindonesia.id dan Tribunnews
DPRD DKI Nilai Alat Deteksi Bencana Karya Siswa SMK Gowa Lebih Rasional daripada Toa informasi banjir. 

"Hanya pernah berfungsi empat kali, itu pun semuanya bunyi pas musim panas, pas enggak banjir."

"Justru pas banjir kemarin, enggak pernah berfungsi sama sekali," bebernya.

Kemarin pagi, Mamat menyebut sejumlah petugas dari BPBD DKI Jakarta didampingi pihak kelurahan, datang memperbaiki DWS.

Namun, hasil perbaikan DWS dirasa warga tak optimal, karena bunyi peringatan yang keluar hanya terdengar pelan.

"Warga enggak minta diperbaki, karena buat apa juga minta kalau enggak berguna."

"Tadi saya cek memang berfungsi, tapi bunyinya pelan," ucapnya.

Baru Diperbaiki

BPBD DKI Jakarta baru saja memperbaiki DWS di RW 07 Kelurahan Bidara Cina, Kecamatan Jatinegara.

Mamat pesimistis perbaikan tersebut mendatangkan manfaat bagi warga.

Hal itu lantaran suara peringatan yang menyalak dari empat toa itu dirasanya sangat kecil.

"Tadi pas saya cek sudah berfungsi. Tapi alarmnya cuma terdengar radius 100 meter dari toa, itu pun pelan," kata Mamat di lokasi, Senin (20/1/2020).

Minimnya jangkauan suara yang dihasilkan toa tersebut disebutnya tak mampu didengar oleh banyak warga.

Terlebih lagi, dari total 18 RT di wilayah RW 07, sebanyak 14 RT selalu terdampak banjir luapan Kali Ciliwung dengan ketinggian maksimal 7 meter.

"Kalau suaranya cuma radius 100 meter dan pelan buat apa?"

"Bangunin warga tidur saja enggak bisa. Dibanding toa musala saja kalah kencang," ungkapnya.

Sumber: TribunNewsmaker
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved