Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

DKI Jakarta

Gara-gara Prabowo, Anies Lengser karena Dendam Para Cebong, Rocky Gerung: Orang Tetap Ingat Ahok

Hal itu diungkapkan Rocky Gerung saat menjadi narasumber di kanal YouTube Realita TV pada Rabu (15/1/2020).

Editor: Frandi Piring
Kolase Foto: KOMPAS.com/NURSITA SARI/Yourube Realita TV/Metro Tempo.co.id
Rocky Gerung tanggapi permasalahan Banjir DKI Jakarta. singgung Anies Baswedan dan Ahok. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pengamat Politik Rocky Gerung menanggapi adanya dendam politik pendukung Ahok kepada Anies Baswedan.

Hal tersebut berbuntut dari masalah banjir di DKI Jakarta yang tak terselesaikan, membuat Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta dituntut untuk mundur dari jabatannya oleh pihak sebelah.

Rocky Gerung menjelaskan soal tuntutan agar Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mundur.

Rocky Gerung menilai, tuntutan agar Anies mundur itu ada kaitannya dengan dendam politik atas kemenangan Anies Baswedan melawan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017.

Hal itu diungkapkan Rocky Gerung saat menjadi narasumber di kanal YouTube Realita TV pada Rabu (15/1/2020).

Rocky Gerung mengatakan, rasanya tidak mungkin Anies Baswedan berhasil diturunkan karena dendam politik.

Menurut Rocky Gerung hal itu konyol lantaran Pemilihan Presiden (Pilpres) maupun Pilkada sudah selesai.

Rocky Gerung saat bertanggapan mengenai Anies Baswedan terkait banjir di DKI Jakarta
Rocky Gerung saat bertanggapan mengenai Anies Baswedan terkait banjir di DKI Jakarta (Youtube Reality TV Capture)

"Kalau soal itu saya anggap itu konyolnya tuh, Pilpres sudah selesai segala macam sudah selesai," ujar Rocky Gerung.

Jika memang ada dendam cebong dan kampret, Rocky Gerung menilai harusnya orang mengkritik Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto.

Mengapa saingan Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2019 itu kini justru bergabung ke kabinet.

"Dendam terhadap Anies kan sebenarnya dendam terhadap Anies kan marahnya Prabowo dong, kenapa Prabowo gabung ke dalam kabinet kan mesti logikanya."

"Jadi kenapa dendam itu dilimpahkan pada Anies," katanya.

Selain itu, mengapa harus ada dendam pada Anies.

Pasalnya, saingan Anies yakni Ahok juga sudah dipenjara akibat kasus penodaan agama.

"Iya kalaupun Anies diturunkan karena dendam itu, tetap orang akan ingat Ahok sebagai orang yang sudah dipenjara."

"Jadi apa yang mau dicari untuk mengolah dendam itu," ungkap Rocky Gerung.

Sehingga, ia menilai jika masih ada dendam politik maka hal itu dianggapnya konyol kekanak-kanakan.

"Saya anggap orang yang mengolah dendam pada Anies itu bukan sekedar kekanak-kanakan, separo orang doang itu," kata Rocky Gerung.

Rocky Gerung mengatakan bahwa persoalan banjir harusnya diselesaikan secara teknis.

Bukan saling menghujat dengan unsur ideologi hingga sejarah.

"Membully atau menghujat itu kan setelah banjir selesai kan? Ini sementar banjir juga menghujat ngapain."

"Banjir itu diselesaikan secara teknis, enggak bisa diselesaikan secara ideologi, secara psikologis, secara sejarah," jelasnya.

Menurutnya tidak ada gunanya dendam politik di masa kini.

"Kan ada dendam biarkan Jakarta tergenang dulu supaya orang sadar lebih baik Ahok daripada Anies, ngapain?" ungkap Rocky Gerung.

Selain itu, faktor alam yang membuat Jakarta mengalami banjir besar hingga siapapun gubernurnya juga akan mengalami kesulitan.

"Apalagi kalau dimasukan ke dalam variabel ilmu pengetahuan, memang banjirnya segini."

"Mau gubernurnya Anies Baswedan, Ahok, atau Deandels, Jan Pieter Soch sama juga," katanya.

Lihat videonya mulai menit ke 4:10:

Dewi Tanjung Ditegur Presenter Ketika Geram ke Relawan Anies, Kena Skakmat Gara-gara Lakukan Hal Ini

Rocky Gerung Beberkan Penunggang Demo Tuntut Anies Mundur

Pengamat Politik, Rocky Gerung turut menanggapi masalah banjir di Jakarta.

Banjir tersebut diketahui turut menyeret Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang diminta mundur.

Hal itu diungkapkan Rocky Gerung saat menjadi narasumber di acara kanal YouTube Realita TV pada Rabu (15/1/2020).

Mulanya, presenter Rahma Sarita bertanya apakah gerakan menuntut Anies mundur terjadi akibat tidak tahan oleh kinerja atau ada unsur politis di dalamnya.

"Apakah mungkin ini karena memang orang tidak tahan dengan kinerja yang Anies yang dianggap tidak melakukan apa-apa buat Jakarta terutama banjir dan sebagainya gitu," tanya Rahma Sarita.

Menjawab pertanyaan presenter, Rocky Gerung justru membahas soal normalisasi atau naturalisasi.

Anies sempat dikritik lantaran tidak melanjutkan program normalisasi dan justru menggunakan program baru, yakni naturalisasi.

"Teori yang beredar normalisasi atau naturalisasi, jadi seolah-olah cuma itu battle field (ladang pertarungan) atau persaingannya," kata Rocky Gerung.

Rocky Gerung dilaporkan pihak PDIP ke Polisi
Rocky Gerung dilaporkan pihak PDIP ke Polisi (Realita TV)

Menurutnya, baik program normalisasi maupun naturalisasi itu sama saja.

Rocky Gerung menilai ada perebutan proyek antara program normalisasi dengan program naturalisasi.

"Tapi kita lupa, baik yang pakai teori normalisasi maupun yang naturalisasi di belakangnya proyek."

"Jadi siapapun yang mengajukan ide atau saya bilang normalisasi saya pikir dapat proyek itu nanti," jelas Rocky Gerung.

Pengamat Politik 60 tahun ini mengatakan, pendemo yang menuntut Anies mundur tidak paham akan hal tersebut.

"Naturalisasi saya juga berpikir juga dapat itu, Itu yang enggak dimengerti kan oleh pendemo segala macam."

"Jadi bukan sekedar ide mengatasi banjir, tapi siapa yang akan dapat proyek untuk mengatasi banjir," ungkapnya.

Menurutnya, pengembang-pengembang proyek tersebut hanya akan memanfaatkan demo yang ada.

"Jadi ini persaingan antara pengembang dan pengembang itu dan kemudian hanya menunggangi demo-demo itu, kalau mau netral itu soalnya," kata dia.

Lihat videonya mulai menit ke-0:32:

Rocky Gerung: Anies Disuruh Mundur Karena Nyapres 2024 Bukan soal Banjir, Haikal Beber Keburukan

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved