Berita Bolmong
Kisah Warga Muslim Rawat Kuburan Cina Ratusan Tahun, Berada Tak Jauh dari Makam Raja-raja Bolmong
Salah satunya kuburan Cina berusia ratusan tahun. Jelang hari raya imlek, kuburan tersebut ramai dikunjungi warga keturunan Tionghoa.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Indry Panigoro
TRIBUNMNADO.CO.ID - Desa Bolaang Induk, Kecamatan Bolaang Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) menyimpan banyak peninggalan budaya.
Salah satunya kuburan Cina berusia ratusan tahun.
Jelang hari raya imlek, kuburan tersebut ramai dikunjungi warga keturunan Tionghoa.
Mereka datang dari Kotamobagu serta Manado.
Warga setempat yang bersuku Mongondow menyambut kunjungan tersebut dengan hangat.
William salah satu warga yang ditemui Tribun, Sabtu (18/1/2020) mengaku datang untuk melihat makam leluhurnya.
"Ayah dari Kong (kakek) saya dimakamkan disini," kata dia.
Sebagai turunan keempat, ia wajib memelihara kuburan tersebut.
Itu, sebut dia, adalah ajaran Nabi Kong Zi.
"Kita harus hormat pada leluhur," kata dia.
• Jenazah Almarhumah Ade Irawan Dimakamkan dalam Satu Liang Lahat dengan Suaminya
Sebut William, ia datang kesana dua kali setahun.
Yakni jelang Imlek dan hari Ceng Beng.
"Jika datang kami bersih bersih, bawa makanan dan pasang dupa," ujarnya.
Amatan Tribun, kuburan berjumlah belasan. Posisinya di tanah yang agak menanjak.
Kuburan dibangun dengan gaya arsitektur Tiongkok.
Beberapa diantaranya diukir dengan huruf Cina.
Ada pula makam dengan huruf indonesia tapi ejaan lama.
Yang mencengangkan adalah tahunnya.
Sebagian besar bertahun 1800 an.
Bahkan ada yang tidak bertahun, yang diperkirakan warga berusia lebih tua.
Kuburan tampak lapuk oleh usia.
Meski demikian terawat.
Sekeliling makam bertebaran bekas potongan rumput, tanda pembersihan baru saja dilakukan.
Menyeruak diantara kuburan kuno itu, sebuah kuburan yang terlihat baru.
"Itu baru saja ditanam, mungkin leluhurnya juga ditanam disini," kata Rifki salah satu warga.
Bagi sebagian besar warga Bolaang, kuburan itu menyimpan misteri.
Tak ada yang tahu pasti bagaimana kuburan itu bisa berada disana.
"Disini tak ada orang Cina, tapi banyak kuburan cinanya, pelayat datang dari
wilayah luar sini," kata dia.
Misteri lainnya adalah kuburan itu berada tak jauh dari kuburan raja raja Bolmong.
Sebut dia, kuburan itu ramai kala jelang Imlek atau hari ceng beng.

Saking ramainya arus lalu lintas sekitarnya bakal macet.
"Kalau hari biasa, ada satu dua warga yang kemari," katanya.
Sebut dia, kadang kala diadakan kerja bakti pembersihan makam itu oleh para warga turunan China.
Mereka sering terlibat didalamnya.
Ungkap dia, meski masih misteri, warga sekitar menganggap kuburan tersebut bagian dari peradaban mereka.
"Kami selalu jaga dan menyambut baik warga yang berkunjung," ujarnya.
Sangadi Desa Bolaang Satu menyebut, kuburan Cina itu ada kaitannya dengan sejarah desa tersebut.
Menurut dia, dulunya Bolaang adalah pusat peradaban Bolmong dengan pelabuhan dan pasarnya yang besar.
"Katanya dulu daerah Bolaang ini adalah daerah pelabuhan ramai, ini desa pertama di Bolmong, saat itu banyak warga pendatang mengadu nasib, termasuk bangsa asing seperti arab, cina dan eropa," katanya.
Ia menduga, kuburan cina tersebut adalah kuburan para pendatang cina pertama di tanah totabuan.
Muasal orang cina meninggalkan wilayah Bolaang, beber dia, berbau kepercayaan.
Orang orang cina melihat Napo (pulau atol) di Inobonto dan memprediksi masa depan kawasan itu.
"Napo itu kadang muncul kadang tenggelam, itu dianggap sebagai nasib Bolaang ke depan, yang muncul lalu tenggelam, beda dengan pulau Molosing di Lolak.
Pulau itu tak pernah tenggelam, itu pertanda akan ada kemakmuran di Lolak, percaya atau tidak, sekarang Lolak sangat maju," katanya. (art)
Tonton: