Keraton Agung Sejagat
Sumber Dana Keraton Agung Sejagat: Rumah Makan dan Salon Sang Ratu hingga Setoran Para Pengikut
Meski Keraton Agung Sejagat didirikan oleh Totok Santoso, namun soal keunangan dipegang langsung oleh Sang Ratu, Fanni Aminadia.
"Namun, warga di sana (Yogya) langsung menolak. Kemudian, dia melakukan hal serupa di Purworejo. Anggotanya sampai 450 orang," jelasnya.
Saat ditanyai jumlah kerugian, Iskandar mengaku bahwa pihak penyidik masih mendalami kasus ini.
"Sebab, dimungkinkan ada tersangka baru. Kita juga sedang mendalami hubungan antara Totok dan Fanni itu seperti apa," ujar Iskandar.
Mendapat Ilham Leluhur Keturunan Majapahit
Totok Santoso mengaku, awal mula berdirinya kerajaan Keraton Agung Sejagat (KAS) karena mendapat ilham dari leluhur Raja Sanjaya, keturunan dari Kerajaan Majapahit.
Hal itu diakuinya saat jumpa persi di kantor Mapolda Jawa Tengah, Rabu(15/1/2020).
Dalam ilham atau wangsit itu, kata Totok, kerajaan KAS harus berdiri di Kabupaten Purworejo. Dia mengklaim diperintahkan untuk melanjutkan kejayaan kerajaan majapahit dalam wangsit tersebut.
Sebenarnya, Totok dan Fanni bukanlah pasangan suami istri. Mereka pun bukan warga Purworejo. Mereka berdua ber-KTP Jakarta, namun tinggal di sebuah kos-kosan di Yogyakarta.
Dalam kerajaan ini, Fanni dipercayai Totok untuk mengemban amanah sebagai Permaisuri.
Totok pun memberi tugas kepada Fanni untuk merancang segala pernak-pernik kerajaan meliputi seragam kerajaan, topi, umbul-umbul, tombak, dan bendera.
"Yang merancangnya Fanni. Ini kami dirikan sejak tahun lalu," terang Totok.
Mereka berdua diketahui hanya fokus bekerja mendirikan Kerajaan KAS, tanpa sampingan apapun. Untuk merancang segalanya, mereka menggunakan uang hasil iuran pendaftaran dari para calon anggota yang teriming-iming.
Dia mengungkapkan, kerajaan KAS didirikan sekitar pertengahan 2018 lalu. Secara rinci, dia tidak menyebutkan bulan dan tanggal awal mulanya didirikan.
Namun, dia pun langsung merekrut warga-warga setempat yang berminat menjadi Pejabat dalam kerajaannya.
"8 Desember 2018 lalu. Kemudian 10 Januari 2019 kirab. Puncaknya, 12 Januari 2019," terangnya.