Demo Ojol
Demo di Depan Istana Merdeka, Pengemudi Ojol Tuntut Tiga Hal
Pengemudi ojek online yang tergabung dalam Garda menggelar aksi demo di depan Istana Merdeka, jakarta Pusat. Mereka tuntut tiga hal berikut.
TRIBUNMANADO.CO.ID Rabu (11/1/2020) ratusan pengemudi ojek online (ojol) yang tergabung dalam Kelompok Roda Dua (Garda) menggelar aksi di depan istana Merdeka, Jakarta Pusat.
Dalam aksi tersebut para pengemudi ojol menuntut tiga hal kepada pemerintah.
Ketiga hal itu yakni persoalan tarif, payung hukum, dan permintaan penutupan pendaftaran calon pengemudi di kawasan padat, terutama di daerah Jawa dan Kalimantan.
Lantas, akankah demo ojol ini mengakibatkan kenaikan tarif ojek online?
Saat dikonfirmasi terkait tuntutan tersebut, Humas Dirjen Perhubungan Darat Pitra Setiawan menegaskan, pihaknya masih melakukan kajian terkait persoalan tarif ojek online (ojol) ini.
“Sampai ke tahap kenaikan perlu dirapatkan dulu dengan semuanya sehingga tiba-tiba naik itu tidak mungkin,” kata Pitra saat dihubungi Kompas.com, Kamis (16/1/2020).
Selain alternatif kenaikan, tidak menutup kemungkinan pihaknya juga akan melakukan penurunan tarif ojol.
“Semua kemungkinan tetap ada. Nah, nanti kita lihat dulu. Kayak usulan yang demo kemarin kan dikembalikan ke provinsi,” katanya lagi.
Sistem Zonasi
Pitra menyampaikan, sejauh ini besaran tarif ojek online ditetapkan berdasarkan sistem zonasi yang terbagi di tiga wilayah.
Zona 1 untuk wilayah Sumatera, Jawa (tanpa Jabodetabek), dan Bali.
Zona 2 terdiri dari kawasan Jabodetabek, serta zona 3 terdiri dari Kalimantan, Sulawesi, NTT, Maluku, dan Papua.
Saat disinggung terkait lamanya proses pengkajian tersebut, pihaknya belum dapat memastikan.
“Pengkajian itu kan berupa rapat. Mengundang berbagai stakeholder lagi. Melibatkan Kemenaker, Kominfo, Dinas Perhubungan, serta kemungkinan nanti dari KSP (Kantor Staf Presiden) kita undang lagi,” tutur dia.
Masuk Akal