Pemerintah Danai Ibu Kota Baru Kurang dari 100 T, Transportasi Massal tanpa Pengemudi
Dana yang dikeluarkan pemerintah untuk danai ibu kota baru tak lebih dari 100 triliun. Sarana transportasi akan menggunakan kendaraan tanpa pengemudi.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Sigit Sugiharto
TRIBUNMANADO.CO.ID - Presiden Joko Widodo meminta moda transportasi umum di ibu kota negara baru di Kalimantan Timur bersistem autonomous atau tanpa pengemudi.
Oleh karena itu, Jokowi mengingatkan desain ibu kota negara baru harus bisa mendukung sistem tersebut.
"Di ibu kota baru nanti transportasi umumnya, transportasi massanya, akan menggunakan autonomous vehicle," ujar Jokowi rapat terbatas lanjutan persiapan pemindahan ibu kota di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (15/1).
Untuk mendukung penerapan sistem tersebut, Presiden Joko Widodo mengingatkan desain kawasan ibu kota negara baru dapat mendukung.
Jokowi meminta Menteri Perhubungan Budi Karya dan Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro untuk berdiskusi mengenai desain ibu kota negara baru dan penerapan sistem autonomous.
"Kendaraan privatnya juga akan menggunakan autonomous car sehingga desainnya seperti apa, tolong nanti Pak Menteri Perhubungan dan Pak Menteri Riset berbicara mengenai ini, mengenai kesiapan," kata Jokowi.
• Berkunjung ke Abu Dhabi, Jokowi Minta Putra Mahkota Menjadi Dewan Pengarah Pembangunan Ibu Kota Baru
"Karena infrastruktur, kalau kita betul-betul siap, infrastrukturnya juga diarahkan kepada penggunaan electric vehicle dan autonomous vehicle," sambung Presiden.
Menteri Perhubungan Budi Karya menjelaskan transportasi umum yang diinginkan oleh Presiden Joko Widodo adalah kendaraan masa depan.
Oleh karena itu, Budi Karya menilai pemerintah harus menyiapkan dua hal.
"Satu, kita membuat road map-nya, apa dulu yang harus dibuat. Setelah itu saya meminta Kementerian Perindustrian untuk mempermudah industri mobil elektrik," kata Budi setelah rapat.
Budi menuturkan, tahap pertama penerapan sistem autonomous vehicle akan diterapkan di bus yang menghubungkan Balikpapan dengan lokasi ibu kota negara baru dan kereta.
Setelah itu, akan dibangun moda raya terpadu atau MRT.
"Harapan kita 2024, tapi seperti disampaikan Presiden, kita ini fleksibel, pencapaian-pencapaian itu fleksibel.
Bisa saja 2024 kita harapkan, tapi bisa butuh waktu lagi karena pertimbangan tertentu," ujar Budi.
Presiden Joko Widodo memperkirakan biaya yang dikeluarkan pemerintah untuk membangun ibu kota negara baru tidak lebih dari Rp100 triliun.