Petugas Kesehatan Masih Liburan, Pasien Puskesmas Ditolak Rawat Inap dan Meninggal
Ia menegaskan, bila berbukti ada kelalaian, kepala Puskesmas akan dicopot dari jabatannya.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Maickel Karundeng
Yang paling banyak dikeluhkan adalah tiadanya dokter serta petugas kesehatan
Kadis Kesehatan Bolmong Erman Paputungan menyatakan bakal melakukan investigasi internal sesuai petunjuk Bupati.
"Saya akan selidiki tuntas," kata dia.
Informasi yang dihimpun Tribun, kasus meninggalnya pasien Puskesmas Poigar bermula dari kedatangan pasutri dari Desa Mariri ke Puskesmas Poigar pada Rabu (8/1/2020) pukul 00.30 Wita.
Keduanya warga Kotamobagu tapi sedang berkebun di Mariri.
Di tengah tengah pesta kembang api, Dade Paputungan, merasa sesak nafas dan muntah muntah.
Dade pun dibawa sang suami Ladin Manangin ke Puskesma Poigar dengan mobil.
Di sana hanya ada satu perawat. Dade ditensi kemudian diberi obat.
Jumlahnya tiga macam. Dade pun dibawa pulang.
Obat diminum. Tapi Dade makin parah.
Mereka kembali ke Puskesmas.
Maksudnya untuk mendapatkan rawan inap.
Puskesmas tersebut punya fasilitas rawat inap.
Setiba kembali di puskesmas, hanya ada si perawat.
Tak ada dokter. Dade ditolak untuk dirawat inap. Perawat hanya memintanya minum obat tersebut.