Pesawat Ukraina Jatuh
Iran Akhirnya Akui Tembak Pesawat Ukraina, Tewaskan 176 Orang, Salahkan Amerika
Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif mengatakan penambakan itu terjadi karena human error, alias tidak disengaja.
Kecelakaan itu terjadi beberapa jam setelah Iran melepaskan lebih dari selusin rudal balistik ke pangkalan udara AS di Irak.
Di tengah ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran, belum satupun bukti mengerucut terkait kedua peristiwa tersebut.
Biasanya, Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB) akan berperan dalam penyeliikan internasional yang melibatkan Boeing buatan AS.
Tetapi, hal tersebut baru bisa dilakukan atas izin dan harus selaras dengan undang-undang negara asing yang bersangkutan.
Dalam sebuah komentar yang diterbitkan Kantor Berita Mehr Iran, Kepala Organisasi Penerbangan Sipil Iran (CAO) Ali Abedzadeh menegaskan, pihaknya tidak akan memberikan kotak hitam Boeing 737-800 milik Ukraina, baik kepada pihak maskapai maupun Amerika Serikat.
Alasannya, di bawah otoritas penerbangan global, pihaknya memiliki wewenang untuk menyelidiki insiden tersebut.
Namun, Ali Abedzah mengizinkan apabila pihak Ukraina ingin terlibat dalam proses penyelidikan.
"Kami tidak akan memberikan kotak hitam kepada pabrik dan Amerika."
"Kecelakan ini akan diselidiki oleh organisasi penerbangan Iran, tetapi Ukraina juga bisa hadir," katanya.
Lebih lanjut, Ali Abedzeh mengaku masih belum jelas negara mana yang nantinya akan menganalisis kotak hitam Boeing 737-800 milik Ukraina yang jatuh itu.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau berharap negaranya dapat terlibat dalam proses investigasi pesawat yang jatuh itu.
Justin Trudeau juga menawarkan bantuan teknis.
Sebelumnya, sebanyak 167 penumpang pesawat Ukraina International Airlines nomor penerbangan 752 yang jatuh di dekat Bandara Teheran, Iran, dilaporkan tewas.
Kedutaan Besar Ukraina dilaporkan sedang mengumpulkan daftar penumpang yang tewas dalam kecelakaan pesawat Boeing 737 itu.
Sebelumnya, pesawat Boeing 737 asal Ukraina berisi 180 penumpang, jatuh tak lama setelah lepas landas dari Bandara Internasional Imam Khomeini Iran di Teheran, Rabu (8/2/2020) pagi.