Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bank Dunia

Rekam Jejak Mari Pangestu, Senior Berkelas, Jagoan Jokowi yang Jadi Direktur Pelaksana Bank Dunia

“Kami sangat senang menyambut Mari ke Bank Dunia dalam peran baru yang kritis ini bagi institusi,” kata Malpass.

Editor: Frandi Piring
via weforum.org
Mari Elka Pangestu - Direktur Pelaksana Bank Dunia. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Rekam jejak Mari Elka Pangestu ayng diangkat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia untuk Kebijakan dan Kemitraan Pembangunan.

Presiden Bank Dunia (BD), David Malpass mengumumkan Mari Pangestu sebagai Direktur Pelaksana, Kebijakan Pembangunan dan Kemitraan untuk Bank Dunia.

Mari Pangestu bergabung di Bank Dunia dengan keahlian kebijakan dan manajemen yang luar biasa, setelah menjabat sebagai Menteri Perdagangan Indonesia dari 2004 hingga 2011 dan sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dari 2011 hingga Oktober 2014.

“Kami sangat senang menyambut Mari ke Bank Dunia dalam peran baru yang kritis ini bagi institusi,” kata Malpass. 

“Pengalamannya sebagai Menteri senior, kredensial yang diakui secara global sebagai seorang ekonom dan peneliti, bersama dengan pengalaman kepemimpinannya yang luas dan keterlibatannya dalam forum-forum internasional terutama tentang masalah-masalah pembangunan yang penting, akan sangat bermanfaat bagi pekerjaan mendesak kami di Grup Bank Dunia dalam mendukung luas Pertumbuhan berbasis dan pengentasan kemiskinan,” lanjutnya.

Mari Elka Pangestu
Mari Elka Pangestu (istimewa)

Mari Pangestu saat ini adalah Senior Fellow di Sekolah Tinggi Urusan Internasional dan Publik Columbia, juga sebagai Profesor Ekonomi Internasional di Universitas Indonesia,

asisten profesor di Sekolah Kebijakan Publik Lee Kuan Yew dan Sekolah Kebijakan Publik Crawford, Universitas Nasional Australia.

Selain itu sebagai Anggota Dewan Biro Penelitian Ekonomi Indonesia (IBER) serta Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS), Jakarta.

Setelah menerima penunjukan tersebut, Pangestu mengatakan: “Merupakan suatu kehormatan besar dapat bergabung dengan Bank Dunia dalam misi pembangunan vitalnya. Saya menantikan kesempatan untuk bekerja dengan tim yang kuat ini pada tantangan mendesak yang dihadapi anggota Bank Dunia ”.

Mari Pangestu dianggap sebagai pakar internasional tentang berbagai masalah global.

Dia juga adalah sebagai Ketua Dewan Pengawas Lembaga Penelitian Kebijakan Makanan Internasional (IFPRI) di Washington D.C dan juga aktif sebagai penasihat Komisi Global Geopolitik Transformasi Energi Badan Energi Terbarukan Internasional (IRENA) di Abu Dhabi.

Catatannya tentang layanan dewan dan gugus tugas meliputi Dewan Kepemimpinan Jaringan Solusi Pembangunan Berkelanjutan PBB (SDSN), ketua bersama kelompok ahli untuk Panel Tingkat Tinggi untuk Ekonomi Kelautan Berkelanjutan,

panel dari inisiatif kesehatan WHO, dan Equal Access Initiative, komisioner untuk Inisiatif Pembangunan Rendah Karbon Indonesia dan anggota dewan eksekutif dari Kamar Dagang Internasional (ICC).

Dalam peran barunya ini, Mari Pangestu akan memberikan kepemimpinan dan mengawasi program kerja Kelompok Praktik Global Bank Dunia.

Selain itu, ia juga akan mengawasi kelompok riset dan data Bank Dunia (DEC) dan fungsi Hubungan Eksternal dan Korporat.

Pengangkatannya berlaku efektif mulai 1 Maret 2020. Demikian dikutip Tribun-Medan.com dari siaran pers Bank Dunia melalui worldbank.org.

Rekam Jejak Mari Elka Pangestu

Mari Elka Pangestu atau yang kerap dipanggil Mari Elka merupakan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Mari Elka lahir pada 23 Oktober 1956 di Jakarta.

Ia menikah dengan suaminya, Adi Harsono, dan dikaruniai dua anak bernama Raymond dan Arya.

Pendidikan

Mari Elka Pangestu adalah anak dari ekonom terkenal Indonesia, J. Panglaykim.

Ia memperoleh gelar Bachelor dan Master of Economics dari the Australian National University.

Serta gelar Ph.D. dalam bidang Perdagangan Internasional, Keuangan, dan Ekonomi Moneter dari Universitas California, Davis pada tahun 1986.

Karier

Mari Elka Pangestu menjabat sebagai Menteri Perdagangan Indonesia dari 2004 hingga 2011, dan sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dari 2011 hingga Oktober 2014.

Saat itu, Mari Elka memimpin seluruh negosiasi dan kerja sama perdagangan internasional untuk Indonesia.

Sebelum ditunjuk sebagai Menteri Perdagangan pada tahun 2004, Mari Elka adalah anggota pimpinan Centre for Strategic and International Studies (CSIS) di Jakarta dan aktif dalam berbagai forum perdagangan.

Sebelum menjadi menteri, tahun 1987 hingga 2003, ia memberikan saran kebijakan tentang masalah perdagangan dan investasi internasional, ekonomi reformasi politik, dan masalah pembangunan berkelanjutan.

Mari Elka juga seorang salah satu ekonom terkenal Indonesia yang bekerja di berbagai bidang perdagangan internasional, sektor keuangan, ekonomi makro dan reformasi kebijakan di Universitas Indonesia dan Pusat Studi Strategis dan Internasional, serta menjadi konsultan ke banyak organisasi internasional.

Dia dan terus aktif dengan Dewan Kerjasama Ekonomi Pasifik (PECC), Forum Ekonomi Dunia Davos (termasuk di berbagai Dewan Agenda Global), Forum Boao China untuk Asia, Panel Ekonom Asia dan banyak forum kepemimpinan internasional lainnya.

Mari Elka juga pernah bertugas di berbagai dewan perusahaan seperti Astra International.

Selain itu Mari Elka juga merupakan dosen di Universitas Indonesia dan merupakan co-Coordinator Task Force on Poverty and Development untuk United Nations Millenium Project.

Saat ini ia adalah dewan pimpinan UN Sustainable Development Solutions Network (SDSN), Equal Access Initiative, ANU, dan anggota Women International Council on Women’s Business Leadership.

Mari Elka bekerja dengan Jeffrey Sahcs pada Tinjauan Sekjen PBB Millen-nium Development Goals (MDGs) Review (2003-2005).

Sebagai Menteri Perdagangan ia memainkan peran aktif dalam WTO; memprakarsai berbagai pertemuan Menteri Perdagangan; dan memberikan kepemimpinan dalam kerja sama regional di ASEAN pada 2011, dan di APEC.

Mari Elka menjadi ketua WTO Group-33 (2005-2011), kandidat Direktur Jenderal WTO (2013), memimpin (1987 – 2003) kerja sama antarkawasan untuk Asia Pacific Cooperation Council (APEC) dan ASEAN.

Pada Agustus 2013 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan Mari Elka Pangestu dengan Bintang Mahaputera Adipradana (Bintang Kehormatan Adipradana Mahaputera).

Sebuah penghargaan untuk mereka yang memberikan layanan hebat bagi bangsa dan negara.

Pada Desember 2014 ia dianugerahi "pencapaian seumur hidup dalam kepemimpinan" penghargaan selama Forum Perusahaan Cina Dunia di Chongqing Cina.

Tak lagi menduduki posisi di pemerintahan, Mari Elka berkecimpung di dunia organisasi non profit.

Perempuan yang mendapatkan ijazah S2 dari Australia National University itu merupakan presiden dari United in Diversity yang didirikan pada 2003 lalu.

Perempuan yang menjadi Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia itu juga berada di jajaran direktur lembaga think tank ternama Indonesia, Center of Strategic and International Studies, yang berkantor di Jakarta.

Di IMS sendiri, akan berada di atas panggung bersama dengan Vice CEO PT Pan Brothers Tbk Anne Patricia Sutanto, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia Grace Natalie, dan Vice President Unilever Indonesia Hernie Raharja.

Dengan tema "Against The Odds: Charting Your Path as a Woman", Mari Elka berbicara tentang bagaimana perjuangan perempuan untuk mencapai posisi-posisi strategis yang selama ini masih didominasi oleh laki-laki.

Riwayat Karier

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Oktober 2011-2014).
Menteri Perdagangan KIB (2004-2009, 2009-2011).
Menneg Koperasi dan UKM Indonesia ad-interim, 1 Oktober 2008–22 Oktober 2009.
Direktur Eksekutif Centre for Strategic and International Studies (CSIS).
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Penghargaan

Berikut adalah penghargaan yang didapatkan Mari Elka:

Award dari Eisenhower Exchange Fellow, Individual National Program (1990).
Award dari University of California Regents Fellowships (1983-1984).
Award dari Australian National University Masters Scholarship (1979-1980)
Award dari Eisenhower Fellowship (2018)

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Saradita Oktaviani)

Dicalonkan Presiden Jokowi

Sebelumnya, Mari Elka Pangestu dicalonkan Presiden Jokowi untuk menjadi petinggi di Bank Dunia (World Bank).

Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan pada Jumat (11/10/2019) lalu.

“Presiden mencalonkan Ibu Mari Pangestu jadi wakil di World Bank,” ujarnya.

Presiden Jokowi
Presiden Jokowi (Youtube Sekretariat Presiden)

Luhut mengatakan Jokowi menyorongkan Mari lantaran memiliki kemampuan khusus di bidang ekonomi.

Selain itu, mantan Menteri Perdagangan era Susilo Bambang Yudhoyono ini dinilai mumpuni dan memiliki kualifikasi sesuai dengan standar internasional.

Penunjukan Mari Elka merupakan bentuk keseriusan Indonesia mendukung anak bangsa menjadi pemimpin di level dunia.

Menurut Luhut selama ini Indonesia kurang progresif mengirimkan wakilnya ke organisasi terkemuka internasional tersebut.

Meski nama Mari Elka belum secara resmi dikirim ke World Bank, Luhut mengatakan Jokowi telah melakukan pendekatan dengan World Bank.

“Presiden akan telepon sendiri ke organisasi itu untuk mengirim wakil dari Indonesia,” tuturnya. (*/Tribun-Medan.com)

Sri Mulyani Jadi Direktur Pelaksana Bank Dunia Direkomendasikan Presiden, Begini Pengakuannya

Pendidikan RI Sepuluh Besar dari Bawah: Ini Rekomendasi Bank Dunia

Susi Pudjiastuti Bocorkan Aib Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia, Sri Mulyani Hanya Tertawa

 

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul SOSOK Mari Elka Pangestu yang Baru Dipilih Jadi Direktur Pelaksana Bank Dunia (World Bank), https://medan.tribunnews.com/2020/01/10/sosok-mari-elka-pangestu-yang-baru-dipilih-jadi-direktur-pelaksana-bank-dunia-world-bank?page=all.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved