Warga Pergoki Ular Piton Melingkar di Leher Sapi, Dibunuh Pakai Sajam, Lalu Dijual untuk Dimakan
Seekor ular piton sepanjang enam meter ditangkap warga di perkebunan Akupon Desa Komanggaan, Kecamatan Passi Barat, Kabupaten Bolmong
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Finneke Wolajan
TRIBUNMANADO.CO.ID - Seekor ular piton sepanjang enam meter ditangkap warga di perkebunan Akupon Desa Komanggaan, Kecamatan Passi Barat, Kabupaten Bolmong, Kamis (9/1/2019).
Ular tersebut diduga telah memangsa ternak milik warga.
Welly Manasi (35), warga yang menangkap ular tersebut menyatakan, awalnya ia mendengar ringkikan
sapi miliknya di kebun.
Mengira sapinya sakit, ia terkejut begitu melihat ular piton tersebut telah melingkari leher sapi.
"Saya langsung panggil warga," kata dia.
Welly kemudian mengambil parang dan menebas kepala ular tersebut.
Ular tersebut selama ini jadi buronan. Ia diburu lantaran memangsa ternak warga.
"Pernah ia diburu tapi bisa lolos dengan masuk ke dalam lubang," kata dia.
Ular itu kemudian dipajang untuk dijual di jalan desa Inuai.
Harganya sejuta rupiah Nampak kepala ular remuk.
Ular itu menarik perhatian warga.
Banyak pengedara yang berhenti, sekedar tanya tanya, atau memotret.
Di Pasar Tomohon Ada Ular Piton yang Tersedia 7-11 Meter
Daging hewan ekstrem menjadi buruan warga Sulawesi Utara.
Warga memang memiliki kebiasaan memakan daging hewan yang tak layak konsumsi pada umumnya.
Seperti ular piton, kelelawar, anjing, kucing, tikus hutan dan beberapa hewan lainnya.
Harganya ternyata lumayan mahal.
Fitra Kainde (33), pedagang di Pasar Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara, mengatakan, untuk kelelawar harganya Rp 85 ribu per potong.

Itu untuk ukuran besar.
"Babi Hutan Rp 40 Ribu. Sementara ular Rp 75 Ribu per kilogram.
"Daging hewan ekstrim itu laku keras.
"Bahkan bisa di sebut laku 400 persen.
"Misalnya Babi Hutan hari misalnya hanya 1.
"Sekarang bisa terjual empat," katanya.
Untuk ular piton ada yang tujuh meter.
Paling panjang yang didapat 11 meter.
Saat tribunmanado.co.id tiba, ular-ular itu sudah tak utuh lagi.
Dagingnya sudah diserbu pembeli. (Tribun Manado/Arthur Rompis/David Manewus)