Nasional
OTT Dua Pejabat Dalam 2 Hari, Kiprah KPK di Bawah Kepemimpinan Firli Bahuri, Ahmad Sahroni Optimis
Kiprah KPK di bawah kepemimpinan Firli Bahuri, Dua pejabat ditangkap dalam waktu dua hari. Bupati Sidoarjo dan Komisioner KPU.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Dalam dua hari ada 2 pejabat yang tertangkap pada Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK).
Dua pejabat yang ditangkap itu adalah Bupati Sidoarjo Saiful Ilah dan Komisioner KPU Wahyu Setiawan.
Menurut Ahmad Sahroni, Wakil Ketua Komisi III DPR RI dua operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan dalam dua hari terakhir, menjadi jawaban atas keraguan sejumlah pihak selama ini.
Sebelumnya, tidak sedikit kalangan menilai, kiprah KPK di bawah kepemimpinan Firli Bahuri akan surut.
"Saya optimis KPK di bawah kepemimpinan mereka akan semakin membuat KPK menjadi momok koruptor dan mampu bersinergi lebih baik dengan penegak hukum lainnya," kata Sahroni dalam keterangan tertulis, Kamis (9/1/2020) seperti dikutip dari Kompas.com.
Politikus Nasdem itu berharap, dua penangkapan ini tidak hanya sekedar menjadi ajang pembuktian di awal kepemimpinan Firli Bahuri cs semata.
Menurut dia, KPK harus tetap konsisten dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi, sebagaimana telah dilaksanakan selama ini.
Sebelumnya, KPK menangkap Bupati Sidoarjo Saiful Ilah terkait proyek infrastruktur di Kabupaten Sidoarjo, Selasa (7/1/2020). Saiful diduga menerima suap senilai Rp 550.000.000 dari pihak swasta.
"KPK mengamankan Bupati SFI (Saiful) dan ajudannya B (Budiman), di kantor Bupati pada 18.24 WIB. Dari tangan ajudan bupati, KPK mengamankan tas ransel berisi uang Rp 350.000.000 dalam pecahan Rp 100.000," kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Rabu (8/1/2020).
Kemudian, KPK kembali melaksanakan OTT terhadap Komisioner KPU Wahyu Setiawan terkait kasus dugaan suap. Selain Wahyu, ada tiga orang lain yang diamankan dalam OTT tersebut.
Kendati demikian, hingga kini Wahyu masih berstatus terperiksa.
Tidak kaget
Sementara itu, Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi Gerindra, Sodik Mudjahid mengaku tak kaget dengan dicokoknya seorang komisioner KPU dalam operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Tidak kaget, karena sudah mencium hal tersebut banyak dilakukan oleh oknum KPU di berbagai lini dan daerah," ujar Sodik, ketika dihubungi Tribunnews.com, Kamis (9/1/2020).
Sodik mengatakan selama ini pihaknya memiliki kekhawatiran hingga kecurigaan kepada KPU di berbagai daerah dan lini terkait jual beli suara.