Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Konflik di Natuna, Susi Pudjiastuti Sebut Cina Curi Ikan di Indonesia, RI Impor 40% Ikan dari Cina

Aksi pencurian ikan oleh kapal nelayan asal China di Laut Natuna, Kepulauan Riau hingga hari ini, Kamis (9/1/2020) disesalkan banyak pihak

Editor: Finneke Wolajan
Instagram
Menteri Susi Pudjiastuti 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Aksi Cina yang mencuri ikan di di Laut Natuna, Kepulauan Riau hingga hari ini, Kamis (9/1/2020) disesalkan seluruh pihak.

Termasuk mantan Menteri Kelautan dan perikanan Republik Indonesia, Susi Pudjiastuti.

Dalam postingan status twitternya, @susipudjiastuti; pada Rabu (8/1/2020), Susi justru mengungkap posisi China dalam sektor perikanan bangsa.

Artikel milik CNBC Indonesia yang diunggahnya menyebutkan posisi China sebagai importir utama dalam pemenuhan kebutuhan ikan nasional.

Total nilai impor sektor perikanan pada 2018 bahkan mencapai US$ 290,8 juta atau setara Rp 4,07 triliun (kurs Rp 14.000 per US Dollar).

Oleh karena itu, Susi Pudjiastuti merasa kesal.

Sebab, China telah terbukti nyata mencuri ikan di laut milik Indonesia, tetapi menjual ikan beku tersebut kepada Indonesia.

"China Curi Ikan di Natuna, RI Impor 40% Ikan Beku dari China," tulis Susi Pudjiastuti melengkapi postingannya.

 

Beragam pandangan pun dituliskan masyarakat, khususnya tentang kebijakan impor ikan dari China.

Banyak masyarakat yang menilai jika postingan tersebut membuka keburukan Susi Pudjiastuti.

Sebab, artikel tersebut memaparkan besaran impor yang dilakukan pemerintah dalam rentang waktu 2014 hingga 2019.

Sementara, Susi Pudjiastuti diketahui menjabat sebagai Menteri Kelautan dan perikanan Republik Indonesia durun waktu tersebut.

Namun, apabila menilik data Kontribusi Impor Hasil Perikanan Republik Indonesia dari China dalam rentang waktu 2014-2019.

Jumlah impor mengalami penurunan, yakni dari semula sebesar 33 persen pada tahun 2014 menjadi 26 persen pada tahun 2015 dan sebesar 18 persen pada tahun 2016.

Namun, jumlah impor pada tahun 2017 mengalami lonjakan tinggi pada tahun 2017, sebelum akhirnya jumlah impor turun menjadi 25 persen pada tahun 2018.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved