Minsel
Petani Kelapa Sambut Baik Naiknya Harga Kopra, Pembeli Ungkap Gelagat Penjualnya: Tersungging Bibir
Tapi memasuki awal 2020 harga kopra mulai naik signifikan. Saat ini kopra menembus Rp 8 ribu untuk setiap kilogramnya.
Penulis: Andrew_Pattymahu | Editor: Frandi Piring
TRIBUNMANADO.CO.ID - Sepanjang tahun 2019 harga kopra yang menjadi komoditi andalan petani Sulawesi Utara (Sulut) sempat terseok.
Tapi memasuki awal 2020 harga kopra mulai naik signifikan. Saat ini kopra menembus Rp 8 ribu untuk setiap kilogramnya.
Kondisi ini disambut baik oleh ribuan petani di nyiur nelambai khususnya di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel). Rommy Liando petani kopra asal Desa Malola, Kecamatan Kumelembuai berharap situasi ini tetap bertahan.
"Tapi kalau bisa terus naik. Kalau dibandingkan tahun 2019 harganya sempat turun drastis menjadi 4 ribu rupiah per kilogram, petani yang merugi," kata dia, Rabu (8/1/2020).
Dia mengapresiasi pemerintah yang sudah berjuang menaikan harga kopra. Dia berharap supaya petani di Sulut semangat lagi memproduksi kopra lantaran harganya terus naik.
Dolvie Mamgindaan, petani kopra dari Kelurahan Pondang, Kecmatan Amurang Timur mengatakan dia sempat berhenti memproduksi kopra lantaran harganya yang turun.

Tapi mendengar harganya sudah naik, dia berniat lagi bertani kopra.
"Kalau dulu ongkos produksinya tak sebanding dengan keuntungan yang didapat. Jadi semoga saja harganya akan terus naik," harapnya.
Saat harga kopra turun beberapa waktu lalu, Mangindaan beralih bertani tanaman jagung. Tapi apesnya waktu itu terjadi musim kemarau panjang dan tanaman jagungnya banyak yang mati.
Respons Pembeli Kopra Ketika Harganya Naik
Daan, pembeli kopra di Pasar Inobonto, Kecamatan Bolaang, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) melihat sesuatu yang berbeda di tokonya sejak beberapa pekan terakhir.
Biasanya, wajah petani yang datang menjual Kopra sendu. Tak bersemangat. Kini wajah mereka cerah, senyum tersungging di bibir.
"Semua senang karena harga kopra naik," katanya kepada Tribun Manado, Rabu (8/1/2020).

Sebut Daan, harga Kopra kini Rp 7.700 per kilogram.
Sehari sebelumnya harga kopra mencapai Rp 8.000. "Turun sedikit hari ini," katanya.
Ungkap dia, harga kopra naik sejak Desember lalu. Dari Rp 4.000 per kilogram ke Rp 5.000 lalu Rp 8.000. "Trennya memang naik," kata dia.
Sebutnya gairah petani menjual kopra tinggi pada Desember lalu.
Pihaknya sampai kewalahan. "Kopra sampai berton - ton," katanya.
Saat ini penjual belum banyak. Ia memperkirakan para petani masih mengolah kopra.
Sam petani Kopra desa Pindolili mengaku bersyukur dengan naiknya harga kopra. "Puji syukur," kata dia.
Ungkap Sam, naiknya harga kopra jelang Natal merupakan
kado Natal bagi para petani.
Mereka bisa natalan dengan uang hasil kopra. "Sudah lumayan meski belum banyak untung," ujarnya.
Meski demikian, ia was-was juga. Dia menakutkan harga kopra bakal turun lagi. "Kami harap bisa naik terus," katanya.
Umi petani Kopra Pindolili lainnya mengatakan, ia baru beberapa hari lalu menjual kopra 250 biji kelapa.
Harga kopra kala itu Rp 5.700 per kg. "Untunglah, meski hanya sedikit," kata dia.
Ia mengaku sudah lama menderita akibat harga kopra rendah. Sebut dia, tahun 2017, harga kopra Rp 7.000-an per kg lalu turun jadi Rp 4.000. Kemudian turun lagi ke Rp 3.000.
"Periode Rp 3.000 ini cukup lama," kata dia.Sebut dia, petani bisa benar-benar sejahtera bila
harga kopra 10 ribu per kg.
Tapi ia pesimis. "Sulitlah, mudah-mudahan tak turun lagi," katanya. (art)
• Musim Dingin Eropa Ikut Dongkrak Harga Kopra Tembus Rp 8.000 Per Kg, Ini Kata Wagub
• Politisi PDIP Sela Rapat Paripurna Sampaikan 4 Hal, Singgung soal Inflasi dan Harga Kopra Naik