Konflik Iran vs Amerika
Amerika Tak Mencari Perang dengan Iran tapi Jika Ada Serangan, Menhan AS: Kami Siap Menyelesaikannya
Namun, Amerika Serikat (AS) siap menghadapi provokasi militer apapun yang mungkin dilancarkan Iran.
Perkembangan lebih lanjut terkait serangan roket ke pasukan AS di Irak masih menunggu laporan-laporan lebih detil dari lapangan.
Qassem Soleimani, Kepala Pasukan Quds Garda Republik Iran tewas akibat serangan rudal di Bandara Baghdad, Kamis (2/1/2020).
• Iran Hujani Markas Pasukan AS dengan Puluhan Rudal, Jaringan Milisi: Peti Mati untuk Marinir AS
Pembunuhan dilakukan militer AS atas perintah Presiden Donald Trump.
Kematian Qassem menyulut kemarahan Iran dan Irak.
Iran bertekad membalas serangan ini menggunakan segala cara.
Parlemen dan pemerintah Irak memutuskan mengusir pasukan AS dan sekutunya dari negara itu.
Jerman lebih awal menarik kontingen mereka di Irak.
Prajurit Jerman yang bertugas sebagai instruktur ditarik ke Yordania dan Kuwait.
Swedia, Denmark, dan Latvia juga melakukan hal sama mengingat perkembangan situasi yang tidak kondusif di Irak.
Sebaliknya, Pentagon mengirimkan 3.000 prajurit Lintas Udara 82 dari Fort Bragg, North Carolina menuju Kuwait.
Sebagian dikirim ke Lebanon, guna melindungi Kedubes AS di negara yang sebagian dikuasai kelompok Hezbollah Lebanon.
(Tribunnews.com)
• Pesawat Jenis Boeing 737 Kembali Renggut Nyawa, Kali Ini di Iran
Tonton Juga: