Info BMKG
INFO BMKG Sabtu 4 Januari 2020, Daftar Daerah-daerah yang Bakal Hujan Lebat, Angin Kencang dan Petir
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini hujan lebat di beberapa wilayah Indonesia berlaku pada Sabtu (4/1/2020).
TRIBUNMANADO.CO.ID - Melalui peringatan dini ini, BMKG menuliskan beberapa wilayah Indonesia, termasuk Jabodetabek, berpotensi hujan lebat disertai petir.
Ya Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini hujan lebat di beberapa wilayah Indonesia berlaku pada Sabtu (4/1/2020) hari ini.
Ini peringataan dini prakiraan cuaca BMKG, tentang daftar daerah-daerah di Indonesia diprediksi hujan lebat, hujan sedang, hingga hujan disertai angin kencang dan petir sepanjang hari ini, Sabtu 4 Januari 2019.
BMKG menyebutkan, massa udara basah di lapisan rendah terkonsentrasi di wilayah sebagian besar Sumatera, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur.
Kemudian di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Sulawesi Tenggara Tengah Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Maluku dan Papua.

Daerah yang memiliki potensi konvektif dari faktor lokal dengan nilai indeks labilitas atmosfer sedang/kuat terdapat di wilayah Sumbar, Bengkulu, Bangka Belitung, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat.
Lalu di Jabodetabek, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, sebagian besar Sulawesi, Maluku Maluku Utara, Papua Barat dan Papua.
Sirkulasi siklonik terpantau di di Samudera Hindia Perairan Barat Australia (925/800mb).
Konvergensi terbentuk memanjang dari Peraiaran Laut Jawa hingga Bali, Sulawesi Selatan, Papua. Belokan angin terdapat di Sumatera Barat, Riau, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat,
Maluku dan papua Barat.
Berikut beberapa wilayah yang berpotensi hujan lebat:
- Sumatera Barat
- Jambi
- Lampung
- Bali
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Timur
- Sulawesi Utara
- Gorontalo
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Tenggara
Berikut ini beberapa wilayah yang berpotensi hujan lebat disertai angin kencang, kilat/petir:
- Sumatera Selatan
- Yogyakarta
- Nusa Tenggara Timur
- Papua
- Riau
- Kep. Bangka Belitung
- Banten
- Bengkulu
- Jabodetabek
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- Jawa Timur
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Selatan
- Maluku
- Nusa Tenggara Barat
- Kalimantan Utara
(Tribunnews.com/Whiesa)
Sumber: BMKG: Peringatan Dini Hujan Lebat Disertai Angin Kencang hari ini Sabtu 4 Januari 2020

Doa Ketika Hujan Sangat Lebat dan Saat Petir Menyambar Menakutkan, Bacaan Agar Hujan Bawa Manfaat
TRIBUNSTYLE.COM - Sering takut karena petir menyambar tiada henti saat hujan deras mengguyur tiada henti? Berikut ini doa saat hujan, disertai angin dan kemudian petir menyambar, agar hujan membawa banyak manfaat, bukan mudarat.
Bulan pertama di tahun yang baru atau lebih tepatnya pada Januari, Indonesia mengalami puncak musim penghujan.
Dengan intensitas tinggi yang hampir terjadi setiap harinya, yang membuat banyak orang was-was.
Pasalnya, hujan terkadang turun dengan lebatnya yang disertai angin kencang.
Bahkan tak jarang petir ikut menyambar yang membuat ketakutan semakin bertambah.
Untuk umat muslim, ada panduan doa khusus seperti yang diajarkan Rasulullah yang sudah dirangkum Tribunstyle.com, dari nu.or.id dan sumber lain.
Berikut beberapa amalan saat hujan yang dikutip dari rumaysho.com:
Dari Ummul Mukminin, ’Aisyah radhiyallahu ’anha,
إِنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ إِذَا رَأَى الْمَطَرَ قَالَ اللَّهُمَّ صَيِّباً نَافِعاً
“Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika melihat turunnya hujan, beliau mengucapkan, ”Allahumma shoyyiban nafi’an”
[Ya Allah turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat]”. (HR. Bukhari no. 1032)
Ibnu Baththol mengatakan, ”Hadits ini berisi anjuran untuk berdo’a ketika turun hujan agar kebaikan dan keberkahan semakin bertambah, begitu pula semakin banyak kemanfaatan.”
(Syarh Al Bukhari, Ibnu Baththol, 5: 18, Asy Syamilah)

Kemudian ketika hujan turun sangat lebat.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam suatu saat pernah meminta diturunkan hujan.
Kemudian ketika hujan turun begitu lebatnya, beliau memohon pada Allah agar cuaca kembali menjadi cerah.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berdo’a,
اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ
“Allahumma haawalaina wa laa ’alaina. Allahumma ’alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari
[Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turukanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan].” (HR. Bukhari no. 1014)
Syaikh Sholih As Sadlan mengatakan bahwa do’a di atas dibaca ketika hujan semakin lebat atau khawatir hujan akan membawa dampak bahaya
(Lihat Dzikru wa Tadzkir, Sholih As Sadlan, hal. 28, Asy Syamilah)
Kemudian ketika petir menyambar-nyambar ada tuntunan lain untuk berdoa.

Berikut dikutip dari Nu.or.id
Dalam kitab al-Muwaththa’ malalui sanad yang shahih disebutkan, kala mendengar guruh (halilintar) Rasulullah menghentikan pembicaraan lalu berucap:
سُبْحانَ الَّذي يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالمَلائِكَةُ مِنْ خِيفَتِهِ
Subhânal-ladzî yusabbihur ra‘du bihamdihi walmalâ-ikatu min khîfatihi
Artinya: "Mahasuci (Allah) Dzat yang guruh itu bertasbih dengan memuji-Nya, (demikian pula) para malaikat karena takut kepada-Nya.
Dalam riwayat lain dengan sanad yang dla‘îf (lemah), doa lain Rasulullah saat mendengar guruh adalah:
اللَّهُمَّ لا تَقْتُلْنا بِغَضَبِكَ ولا تُهْلِكْنا بِعَذَابِكَ وَعافِنا قَبْلَ ذلكَ
Allahumma lâ taqtulnâ bighadlabika walâ tuhliknâ bi‘adzâbika wa ‘âfina qabla dzâlika
Ya Allah, jangan Kau bunuh diri kami dengan murka-Mu, dan jangan Kau rusak diri kami dengan siksa-Mu, dan maafkanlah kami sebelum semua itu.
Jika doa yang kedua menunjukkan kecemasan akan murka dan mati sebelum dosa-dosa terampuni, maka yang pertama tidak demikian.
Doa yang pertama mengesankan adanya kesadaran bahwa guruh dan malaikat pun bertasbih dan memuji Allah.
Keduanya sunnah diamalkan sebagai bentuk dzikir kepada-Nya.
(Lihat Muhyiddin Abi Zakariya Yahya bin Syaraf An-Nawawi, Al-Adzkâr, Penerbit Darul Hadits, Kairo, Mesir)

Berikut kumpulan bacaan doa saat hujan lebat hingga disertai petir atau doa ketika banjir bandang
Bacaan doa saat hujan lebat hingga disertai petir
اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ
(Allahumma haawalaina wa laa ’alaina. Allahumma ’alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari)
"Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turukanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan.” (HR. Bukhari no. 1014)
Berdoa setelah hujan turun adalah rahmat
Dalam hadis diriwayatkan Bukhari dan Muslim, Rasulullah pernah bersabda tentang turunnya hujan ke bumi.
Rasulullah mengungkapkan perbedaan dua golongan muslim dan kufur saat hujan itu turun.
أَصْبَحَ مِنْ عِبَادِى مُؤْمِنٌ بِى وَكَافِرٌ فَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ. فَذَلِكَ مُؤْمِنٌ بِى وَكَافِرٌ بِالْكَوْكَبِ وَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِنَوْءِ كَذَا وَكَذَا. فَذَلِكَ كَافِرٌ بِى مُؤْمِنٌ بِالْكَوْكَبِ
“Pada pagi hari, di antara hambaKu ada yang beriman kepadaKu dan ada yang kafir.
Siapa yang mengatakan ’Muthirna bi fadhlillahi wa rohmatih’ (Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah), makadialah yang beriman kepadaku dan kufur terhadap bintang-bintang.
Sedangkan yang mengatakan ‘Muthirna binnau kadza wa kadza’ (Kami diberi hujan karena sebab bintang ini dan ini), maka dialah yang kufur kepadaku dan beriman pada bintang-bintang.” (HR. Bukhari no. 846 dan Muslim no. 71).

Bacaan doa meminta hujan
Kendati musim hujan di beberapa wilayah di Indonesia sudah tiba.
Namun di sejumlah wilayah lainnya hujan masih belum tiba dan masih dinantikan.
Berikut bacaan doa meminta hujan
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah memanjat doa meminta hujan, sebagai berikut.
الحمد لله ربّ العالمين الرحمن الرحيم. مالك يوم الدين. لا إله إلاَّ الله يفعل ما يريد، اللهمّ أنت الله لا إِله إلاَّ أنت الغني ونحن الفقراء، أنزِل علينا الغيث، واجعل ما أنزلتَ لنا قوّة وبلاغاً إِلى حين
“Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, Yang Maha Pengasih Penyayang, Raja di hari pembalasan.
Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah. Dia melakukan apa yang Dia kehendaki.
Ya Allah, Engkau adalah Allah yang tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Yang Maha Kaya, dan kami makhluk miskin.
Turunkanlah hujan kepada kami, jadikan hujan yang Engkau turunkan sebagai kekuatan dan bekal yang bisa mengantarkan kami sampai waktu tertentu.”
Aisyah Radhiyallahu'anhu mengatakan, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam ketika melihat turun hujan mengucapkan,
"Allahumma shoyyiban nafi'an."
Artinya : Ya Allah turunkanlah kepada kami hujan yang bermanfaat. (HR. Bukhari No 1032). (*)
(Tribunstyle.com/Sinta Manila)
Tonton: