Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pemakaman Pendeta Imelda

Anak Perempuan Pendeta Imelda Tak Bisa Antar Ibunya Dimakamkan, Warga: Dia Tidak Bisa Berjalan

Teofani Panggili (14), anak perempuan Pendeta Imelda Lumetu tak bisa mengantarkan jenazah ibunya sampai dimakamkan

Penulis: Rhendi Umar | Editor: Rhendi Umar
Facebook Imelda Lumetu
Anak Perempuan Pendeta Imelda Tak Bisa Antar Ibunya Dimakamkan, Warga: Dia Tidak Bisa Berjalan 

"Pendeta Imelda orang sangat baik, dibarengi berpendidikan juga yang tinggi," ujarnya

 Syahrini dan Reino Barack Bakal Cerai Usai Habiskan Periode Ini, Konflik Besar Menerpa

Senada disampaikan oleh sahabat Imelda Lumetu, Pendeta John Sumilat, Gembala GPDI Tolondadu yang merasakan kesedihaannya kala melayat di rumah duka.

"Saya merasa sangat kehilangan, Pendeta Imelda orangnya sangat baik, dia banyak membantu saya dan pendeta lainnya di wilayah Bolaang Mongondow Selatan ( Bolsel)," jelasnya

"Semoga bapak, anak-anak, serta seluruh keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dari Tuhan Yesus," ujarnya.

Sementara itu ungkapan penyesalan sang suami Djefrit Panggili, saat meletakan bunga yang terakhir di peti Jenazah.

"Mami papi minta ampun, tidak bisa menjaga mami," katanya dengan berulang-ulang serta menangis dan memukul peti jenazah,"jelasnya

"Terima dia Tuhan, selamat jalan sayang, selamat jalan mami," tutupnya dengan bersandar di peti jenazah.

Viral di Media Sosial

Kecelakaan yang menewaskan Pendeta Imelda Lumetu awalnya menjadi viral di Media Sosial.

Kejadian itu tersebut sudah menyebar di grup-grup Facebook di daerah Sulawesi Utara.

Informasi tersebut pertama kali dibagikan oleh akun bernama Rendy S.

Dalam postigannya tersebut, terlihat dua mobil Nisan Livina berwarna merah marun DB 1683 AE dan Daihatsu Xenia warna putih DB 1638 KF rusak parah setelah saling tabrakan di jalan.

 Detik-detik Eko Patrio Ditegur Warga Korban Banjir Jakarta: Jangan Melawak di Sini, Saya Lagi Sedih

Korban yang diketahui bernama Imelda terlihat masih berada di dalam mobil dengan mengenakan baju daster berwarna biru.

Jasadnya pun sudah ditutup dengan kain baju batik warna merah.

Warga pun terlihat berkerumun di jalan untuk membantu melakukan evakuasi.

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved