Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

Banjir dan Longsor di Jabodetabek, BNPB Catat 9 Orang Meninggal, Berikut Identitasnya

Banjir yang melanda Jakarta dan sekitarnya pada malam pergantian tahun menyebabkan 9 korban meninggal dunia.

Editor: Rhendi Umar
Internet
Ilustrasi Banjir 

7. Marsdianto (20), Perumahan Puri Citayam Permai 2, Desa Rawa Panjang, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor (Korban terseret arus banjir saat aliran kali yang berada persis di depan rumahnya menjebol tanggul).

8. Arfiqo Alif (16) warga Kemayoran, Jakarta Pusat. Kesetrum listrik.

9. Ibu Kusmiyati (30 thn), korban tertimpa tanah longsor, Tanah Sereal, Kota Bogor.

BMKG Ungkap Penyebab Banjir di Jakarta

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan adanya curah hujan ekstrem yang menyebabkan terjadinya banjir di wilayah Jakarta dan sekitarnya pada Rabu (1/1/2020).

Berdasarkan pengukuran curah hujan yang dilakukan oleh BMKG di tiga titik, curah hujan di Jakarta pada pergantian tahun 2020 tercatat tinggi.

Berdasarkan keterangan tertulis BMKG, hasil pemantauan itu yakni di Landasan Udara TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma (Jakarta Timur), curah hujan mencapai 377 milimeter (mm).

Kemudian, dari hasil pengukuran di Taman Mini (Jakarta Pusat), curah hujan tercatat sebesar 335 mm.

Terakhir, hasil pemantauan di Jatiasih, Bekasi, curah hujan tercatat sebesar 259 mm.

Kemudian, BMKG juga mencatat curah hujan tinggi sebelum 2020.

Berdasarkan catatan itu, intensitas curah hujan yang tinggi menyebabkan banjir besar pada tahun yang sama.

Pada 1996, BMKG mencatat curah hujan di Jakartasebesar 216 mm/hari.

Kemudian, pada 2002 BMKG mencatat curah hujan Jakarta sebesar 168 mm/hari.

Lalu, pada 2007 BMKG mencatat curah hujan di Jakarta mencapai 340 mm/hari.

Pada 2008, BMKG mencatat curah hujan di Jakartasebesar 250 mm/hari.

Sumber: TribunWow.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved