Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

HEBOH Gempa dan Tsunami di Malam Tahun Baru 2020 di Daerah Ini, HOAX atau Fakta? Ini Penjelasan BMKG

Tak mau masalah berlarut-larut, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG langsung angkat bicara.

Pinterest
Ilustrasi tsunami. Lima tsunami terdahsyat yang pernah ada sepanjang masa. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Rumor soal bencana alam dahsyat ini beredar luas di media sosial.

Sontak, isu ini membuat publik panik dan heboh.

Isu gempa megathrust dan tsunami melanda beberapa wilayah Indonesia di malam Tahun Baru 2020.

Tak mau masalah berlarut-larut, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG langsung angkat bicara.

Mereka mengatakan bahwa isu tersebut adalah HOAX.

Berdasarkan video hoax yang beredar, terjadi tsunami di daerah Bengkulu.

Selamat Tahun Baru 2020, Berikut Ini Resolusi Tahun Baru agar Hubungan Lebih Baik bagi Pasangan

Dalam video itu disebutkan tsunami akan melanda daerah di pulau Sumatera itu pada malam pergantian tahun 2019 atau tepatnya malam Tahun baru 2020.

Kabar hoaks lainnya menyebut di Pulau Jawa akan terjadi gempa bumi besar.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG) membantah kedua kabar tersebut.

Info hoaks tsunami di Bengkulu disampaikan oleh Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan, sebagaimana tersebar dalam sebuah video di akun YouTube RBTV Camkoha.

Pada video berdurasi 1 menit 12 detik yang diunggah pada 20 Desember lalu itu, sang Wali Kota menyebut telah menerima informasi akan adanya tsunami lokal di Bengkulu khususnya di kawasan Pantai Panjang.

"Pantai, laut, terutama Pantai Panjang itu akan naik. Akan terjadi tsunami, informasinya.

tsunami lokal, sebatas Pantai Panjang.

Nanti jangan dekat-dekat Pantai Panjang di tahun baru," kata dia.

Video ini kemudian tersebar di Facebook dan telah dilihat oleh lebih dari 11,2 juta akun sejak 5 hari terakhir.

Menanggapi hal ini, Kepala Bidang Informasi gempa Bumi dan Peringatan Dini tsunami BMKG Daryono menyebut belum ada informasi terkait tsunami yang akan terjadi di wilayah perairan Indonesia.

"Sepertinya wali kota belum paham antara gelombang tinggi dan tsunami," ujarnya singkat saat dihubungi Kompas.com, Rabu (25/12/2019).

Halaman
123
Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved