Paus Fransiskus Serukan Perdamaian Dunia, Elizabeth II: 2019 Tak Mulus
Paus Fransiskus menyerukan perdamaian atas berbagai krisis di dunia dalam pesan Natal yang disampaikan di Lapangan Santo Petrus, Vatikan
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID, VATIKAN – Paus Fransiskus menyerukan perdamaian atas berbagai krisis di dunia dalam pesan Natal yang disampaikan di Lapangan Santo Petrus, Vatikan. Dia menggunakan pidato tradisional Urbi et Orbi (Dari Kota ke Dunia) untuk meminta penyelesaian atas berbagai konflik dunia.
Seperti dilansir AFP Rabu (25/12/2019), di antaranya adalah krisis Timur Tengah, Venezuela, Lebanon, maupun konflik di negara Afrika. "Semoga Yesus membawa cahaya-Nya kepada anak-anak yang menderita akibat perang dan konflik di Timur Tengah dan negara lain," ujar Fransiskus.
• Lawan Diabetes dengan Air Kelapa, Ini Manfaat lainnya Bagi Kesehatan Tubuh
Paus berusia 83 tahun itu menyerukan dalam pesan Natal, agar warga Suriah yang masih dilanda perang sipil agar mendapat ketenangan. Dia mendesak komunitas internasional agar mencari solusi supaya masyarakat yang dilanda konflik bisa hidup aman dan damai.
Paus kemudian menggunakan pesan Natalnya supaya ada resolusi di Lebanon, di mana dia berharap negara itu "hidup berdampingan secara harmonis". Pemimpin ke-266 Gereja Katolik Roma itu menyebut rakyat Irak maupun Yaman yang "menderita namun tetap teguh", tengah menanti perdamaian dan kemakmuran.
Kemudian di Amerika Selatan, dia menyatakan ada sejumlah negara yang tengah mengalami masa sulit, baik sosial maupun politik. Dia menuturkan bagaimana krisis yang terjadi di setiap benua bisa membuat martabat orang-orang di dalamnya terusik. Lebih lanjut, dia juga mendoakan para korban serangan dari kelompok ekstremis di Afrika, seperti di Burkina Faso, Mali, hingga Nigeria.
Sementara Ratu Elizabeth II dari Britania Raya mengatakan dalam pesan Natal bahwa 2019 ini adalah masa sulit. Tahun ini, berbagai drama terjadi di negara sang ratu, mulai dari potensi Brexit, kasus Pangeran Andrew yang berteman dengan pedofil, hingga hubungan Pangeran William dan Harry.

Dilaporkan AP News, Selasa (24/12/2019), Ratu Elizabeth II berharap tindakan yang kecil bisa membuat perbedaan besar terkait apa yang telah terjadi.
"Jalannya tentu tidak selalu mulus, dan pada tahun ini banyak saat-saat yang bergelombang, tetapi langkah-langkah kecil bisa membuat perbedaan yang amat besar," ucap Ratu Elizabeth II dalam pesan Natalnya.
Adik Ratu Elizabeth II, Pangeran Andrew, harus menerima kecaman publik karena memiliki kedekatan dengan pelaku pedofil Jeffrey Epstein. Masalah makin runyam karena Pangeran Andrew membela persahabatnnya dengan Epstein pada sebuah wawancara TV.
Pangeran Andrew pun terpaksa mundur dari perannya resminya sebagai patron di berbagai organisasi seperti British Science Association, Royal Philharmonic Orchestra, Royal Society for Asian Affairs, dan Helicopter Club of Great Britain.
• Tes IQ: Menurutmu Pintu Manakah yang Paling Aman untuk Dilewati? Jawabanmu Tunjukkan Kecerdasanmu
Hubungan antara Pangeran William dan Pangeran Harry juga sedang renggang. Pangeran Harry memilih pergi ke Kanada bersama Meghan dan putra mereka Archie ketimbang pergi ke Sandringham Estate yang merupakan agenda wajib keluarga kerajaan saat natal.
Harry dan Meghan juga mengeluhkan kehadiran media yang menganggu kehidupan mereka bersama Archie yang masih berusia tujuh bulan.
Terakhir, suami Ratu Elizabeth II yaitu Pangeran Philip juga sedang sakit. Pangeran Philip yang berusia 98 tahun sedang dirawat di London, namun pihak kerajaan tidak mengungkap apa penyakitnya.
Akibat kondisinya, Pangeran Philip diperkirakan tak bisa datang ke Sandringham pada Natal mendatang. Ketika ditanya kesehatan bapaknya, Pangeran Charles mengakui ada keterkaitan faktor umur.
"Ketika umurmu mencapai usia tersebut, kondisimu tidak akan berfungsi begitu baik," ujar Pangeran Charles.