Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tsunami Aceh

8 Potret Mawardah Priyanka, Bocah Korban Tsunami Aceh 15 Tahun Lalu yang Viral Ditolong Wartawan BBC

Mawardah Priyanka baru berusia 11 tahun ketika tsunami meluluhlantakkan bumi Serambi Mekkah dan merenggut nyawa kedua orangtuanya.

Editor: Indry Panigoro
()
Mawardah Priyanka bersama wartawan BBC () 

Sulit bagi saya untuk menentukan arah ketika saya berjalan di tempat yang dulu sangat berlumpur.

Sekarang di tempat itu ada jalan raya, dengan jembatan baru di atas sungai kecil.

Di sebelah kanan, saya melihat bangunan rumah - sangat sederhana, berdinding kayu dan beratap seng.

Seseorang berteriak bahwa ada orang asing datang, dan tiba-tiba sosok yang tinggi dengan berseri-seri berlari keluar dari rumah.

Reuni yang membahagiakan, mengharukan - dan sempat beberapa saat janggal - bagi kami berdua.

Saya melihat bagaimana sosok Mawardah kecil telah berubah -tentu bertambah tinggi- dan betapa kehadiran saya berarti bagi dia dan bagi saudarinya Mutiyah yang tiba dari daerah lain, dua hari kemudian.

Saya merasa bersalah karena tidak berupaya dengan sungguh-sungguh untuk mengontak mereka kembali ketika jaringan asing meninggalkan provinsi itu.

"Tidak ada yang peduli terhadap saya - tidak ada yang mencintai saya seperti orangtua saya," kata Mawardah sambil menangis keesokan harinya.

Tsunami menghancurkan jejak orangtuanya - tidak tersisa foto ibu atau ayahnya." 

Sedangkan Ita harus menghidupi keluarga, seringkali meninggalkan Mawardah sendirian."

Setelah kejadian tersebut, Mawardah tumbuh menjadi sosok perempuan yang tangguh, pintar dan berbakat.

Di tahun 2014 dimana ia bertemu kembali dengan Andrew, saat itu Mawardah tengah menuntut ilmu di sebuah perguruan tinggi swasta di Banda Aceh.

Ia juga mengikuti kelas kickboxing Thailand bersama sekelompok anak laki-laki dan perempuan.

“Ia murid yang baik. Ia bekerja dan belajar keras. Sebagai seorang gadis, ia memiliki semangat seperti anak laki-laki. Ia kuat, dia tidak mudah menyerah,” kata Maulizan Za, guru bahasa Inggris Mawardah, dikutip dari BBC, Rabu (24/12/2014).

Kini di tahun 2016, Mawardah telah berhasil menyelesaikan pendidikannya dan menjadi wisudawati. dengan gelar Sarjana Pendidikan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Mataram
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved