7 Kisah Warga Pemelihara Ular, Ratu Penakluk Hingga Tewas Dipatuk dan Dikuburkan Berdampingan
Ular dianggap sebagai binatang mengerikan bagi kebanyakan orang. Namun, anggapan tersebut tidak berlaku bagi orang-orang ini. Berikut rangkumannya
TRIBUNMANADO.CO.ID - Ular dianggap sebagai binatang mengerikan bagi kebanyakan orang.
Ular kobra maupun ular derik ditakuti karena memiliki bisa yang sangat mematikan.
Sedangkan ular piton ditakuti lantaran lilitan dan rahangnya yang sangat lentur hingga dapat memangsa manusia.
Namun, anggapan tersebut tidak berlaku bagi orang-orang ini.
Mereka menganggap ular sebagai 'kawan'. Berikut beberapa kisah pemelihara ular yang berhasil dirangkum oleh Kompas.com:
1. Ratu ular dari Purwokerto

Julukan 'ratu ular' seolah tepat mewakili sosok Iin Ayu (55), warga Kelurahan Karangpucung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Tidak hanya piton, berbagai jenis ular kobra berbisa menjadi koleksi Iin. Jumlahnya mencapai ratusan ekor. Ular-ular itu ia rawat di garasi rumahnya.
Keakraban Iin dengan berbagai jenis ular dimulai ketika Iin masih berusia remaja. Saat itu, Iin mengaku sering menangkap ular di sawah.
“Tidak bisa menjelaskan, tapi saya bisa merasakan, apalagi dengan ular yang berbisa. Saya sudah digigit berkali-kali, biasanya diobati dengan ramuan dari dedaunan," tuturnya.
Iin meyakini, ular memiliki naluri yang bisa dipelajari oleh manusia. Mereka tidak akan menyerang jika diperlakukan dengan baik.
“Saya dulu sering digigit, tapi setelah sering bergaul dengan ular tidak pernah digigit lagi. Artinya ular memiliki naluri, kalau disayang, dirawat, tidak akan menyerang," ujarnya.
Ular, kata Iin, akan berubah agresif jika mereka merasa terancam. Oleh karena itu, Iin mengimbau masyarakat bersikap tenang jika kebetulan bertemu dengan binatang ini.
“Jangan panik, halau dengan alat yang ada di rumah seperti sapu, jangan pakai tangan kosong,” kata dia.
Tak heran, Iin sering diminta warga mengevakuasi temuan ular. Ia melakukan hal tersebut tanpa memungut biaya.