Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Hari Ibu

Hari Ibu 22 Desember, Ini 7 Wanita yang Meninggal Setelah Melahirkan Buah Hatinya, Bikin Nangis!

Berikut ini rangkuman Tribunmanado.co.id dari Tribun Grup, 7 wanita yang meninggal dunia saat dan setelah melahirkan anaknya.

Penulis: Indry Panigoro | Editor: Indry Panigoro
Facebook/ Firdaus Sutan Parpatiah.
Kisah Viral dari Facebook: seorang wanita meninggal dalam keadaan tersenyum setelah lahirkan anaknya, begini curhatan sang suami. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Selamat Hari Ibu 22 Desember untuk semua wanita di seluruh Indonesia.

Diketahui, Hari Ibu di Indonesia dirayakan secara nasional pada tanggal 22 Desember.

Tanggal ini diresmikan oleh Presiden Soekarno di bawah Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959, pada ulang tahun ke-25 Kongres Perempuan Indonesia 1928.

Berbicara soal Ibu, mungkin peribahasa ini sangat cocok untuk diberikan untuk ibu kita.

"Kasih sayang ibu sepanjang masa, dan kasih sayang anak sepanjang galah,".

Ya Ibu tak akan lelah memberikan hidup yang baik dan layak untuk ankanya kendati nyawa taruhannya.

Bahkan saat melahirkan kita anak-anaknya, ibu akan mati-matian agar kita bisa selamat lahir kedunia ini.

Mereka berjuang mempertaruhkan nyawa demi melahirkan si jabang bayi dengan selamat.

Selamat Hari Ibu 22 Desember, 5 Artis Ini Segera Berstatus Ibu Tahun 2020, Ada Artis Asal Manado!

Sayangnya, tak sedikit dari wanita yang berusaha melahirkan anaknya, malah berakhir tragis.

Berikut ini rangkuman Tribunmanado.co.id dari Tribun Grup, 7 wanita yang meninggal dunia saat dan setelah melahirkan anaknya.

1. Meninggal Dalam Keadaan Tersenyum Setelah Lahirkan Anak ke-2

Kisah Viral dari Facebook: seorang wanita meninggal dalam keadaan tersenyum setelah lahirkan anaknya, begini curhatan sang suami
Kisah Viral dari Facebook: seorang wanita meninggal dalam keadaan tersenyum setelah lahirkan anaknya, begini curhatan sang suami (Facebook/ Firdaus Sutan Parpatiah)

Pada 24 Juli 2019 lalu, sebuah postingan kematian menghebohkan jagat maya. 

Postingan itu menyebutkan jika seorang wanita meninggal dunia setelah melahirkan anakanya.

Akun Facebook Firdaus Sutan Parpatiah menuliskan jika sang istri yang diketahui bernama Divani Putruami telah meninggal dunia setelah melahirkan anak kedua mereka.

Sebelum unggahan kabar duka tersebut, Firdaus menuliskan jika dirinya bersama istrinya sedang berada di Rumah Sakit Dr Adnaan WD Payukumbuh, Sumatera Barat (Sumbar).

Tertuliskan unggahan tersebut pada 22 Juli 2019.

Selang beberapa jam setelah postingan lokasi tersebut, Firdaus telah membagikan jika istri tercinta telah dipanggil sang Kuasa.

Firdaus menuliskan permintaan maaf untuk sang istri dan mengingatkan jika almarhumah memiliki utang, dia siap untuk dihubungi.

"Inalillahi wainailaihi Raji'un

Telah berpulang ke Rahmatullah, istri tercinta saya Divani Putriami.

Seandainya semasa hidupnya beliau ada salah mohon di maafkan.

Dan seandainya ada utang piutang beliau semasa hidupnya tolong hubungi saya.

Terimakasih,"

Hari Ibu 22 Desember, Contoh Doa Untuk Ibunda yang Sudah Meninggal, Ungkapkanlah Rindumu

Selang dua hari, curhatan kecil Firdaus dibagikannya disertai potret si kecil yang selamat.

Hal yang menjadi sorotan adalah wajah sang istri yang meninggal dalam keadaan masih tersenyum cerah.

Akun Firdaus Sutan Parpatiah menuliskan jika dia ingin memberikan nama yang sama dengan istrinya pada sang putri kecilnya.

"Maaf bunda, nama Putri kita. Pakai nama bunda saja.

Divani Putriami, Copy Nama Abang nya sedikit, cuma ujungnya saja Chello Khenzi Al-ghani.

Jadi nama Putri kita Divani Putriami Al-Ghani, gak apa2 kan.

Sebab Gak pandai cari nama yang indah, sebab semua keindahan sudah bunda ambil,"

Postingan tersebut telah dibagikan lebih dari 10 ribu kali dan ribuan komentar dari dunia maya.

2. Wanita di Minsel Meninggal saat Lahirkan Anak Kembar Sendirian

5 Fakta Ibu Hamil Tewas Melahirkan di Minsel: Biasa Melahirkan Sendirian hingga tak Tahu Bayi Kembar
 Wanita di Minsel Meninggal saat Lahirkan Anak Kembar (ISTIMEWA)

Pada awal bulan Februari 2019 lalu, warga Minahasa Selatan (Minsel) dihebohkan dengan meninggal seorang wanita saat melahirkan buah hatinya.

Gladis Leong (42) warga Desa Popontolen, Kecamatan Tumpaan, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) meninggal dunia setelah melahirkan dua anak kembarnya seorang diri dalam kamar.

Gladis Leong meninggal diduga karena kehabisan darah setelah melahirkan seorang diri tanpa diketahui oranglain.

Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (26/2/2019) sekitar pukul 14.00 Wita.

Satu bayi kembarnya sudah meninggal dunia saat ditemukan dan dibawa ke Rumah Sakit GMIM Kaolooran Amurang.

Diceritakan kerabatnya, sebelum ditemukan meninggal, Gladis Leong sempat pergi ke kamar mandi untuk membilas tubuh.

Saat itu korban masih dalam keadaan tampak sehat kemudian masuk ke kamarnya untuk ganti pakaian.

Ini adalah terakhir kali keluarganya melihat Gladis masih dalam keadaan hidup.

Selang beberapa saat masuk ke kamarnya, keluarga mulai curiga korban tak keluar-keluar kamar.

Keluarga yang curiga mencoba masuk ke kamar namun pintunya terkunci dari dalam.

Hari Ibu, Sabtu 22 Desember 2019, Berikut Ada Doa Untuk Ibu Kita

Merasa khawatir dengan situasi itu keluarga membuka paksa pintu kamar dan menemukan korban sudah meninggal dunia.

Kapolsek Tumpaan, Iptu Dwi Galih mengatakan korban melahirkan bayi tanpa bantuan dokter atau tenaga kesehatan lainnya

"Dari keterangan suaminya Fanny Leke, korban usai mandi masuk ke kamar. Tapi ditemukan sudah meninggal dunia," kata Kapolres Minsel melalui Kapolsek Tumpaan, Iptu Dwi Galih

Dia menambahkan keluarga tak menyangka korban melahirkan bayi kembar

"Suami korban mengatakan awalnya mereka tidak mengetahui kalau isterinya melahirkan anak perempuan kembar. Sehingga pada saat itu hanya satu orang bayi perempuan yang dibawa ke rumah sakit," katanya

Ternyata masih ada satu orang anak perempuan yang ketinggalan di dalam kamar korban.

Saat anak perempuan tersebut dibawa ke rumah sakit sudah dalam keadaan meninggal dunia.

"Dari pihak keluarga menambahkan bahwa korban memang sudah beberapa kali melahirkan tanpa pertolongan tenaga medis dan peristiwa yang terjadi terhadap korban adalah murni sudah takdir dirinya," pungkasnya.

3. 14 Tahun Menanti Kehamilan, Wanita Ini Meninggal Saat Melahirkan, Dokter: Suaminya Pingsan

Seorang dokter membagikan cerita pilu melalui akun Instagram bernama @humasofpakistan.

Dokter ini menjadi saksi perjuangan seorang wanita yang telah menanti 14 tahun lamanya untuk bisa hamil.

Setelah berbagai upaya yang ia lakukan, wanita tersebut akhirnya bisa hamil.

Namun saat akhirnya melahirkan anak yang lama ditunggu, ia justru meninggal dunia.

Kepergiannya tak hanya menyakitkan bagi keluarga yang ditinggalkan, namun juga bagi para tenaga medis yang membantu merawatnya.

Berikut cerita selengkapnya yang ditulis menggunakan bahasa Inggris:

"Today is the saddest day of my life.

As a Doctor, I have handled so many pregnant women in Labour and every time am in the delivery room I always pray to God to bless all mothers.

The pain women go through in the delivery room is undescribable and this does not include the 9 months they spent carrying the baby. They go through a lot just to bring forth new life.

Today I cried bitterly because I lost a woman, we don't pray for things like this to happen but sometimes God may have other plans.

Why is this woman's case so painful? She has been barren for 14 years!

We have tried IVF & so many method known to man, the woman went through a lot.

Finally God blessed her, it was way beyond science and human knowledge.

She just got pregnant despite the fact she has ovarian cyst and huge load of fibroids, brethren she got pregnant. Her fibroid started melting and everything was OK, I know that's God, he will do things just to show off his glory and awesomeness.

After 9 months, it was time, her husband rushed her to the hospital and quickly I left everything that I was doing and attended to her.

She laboured for hours, after 7 hours, it was so painful so we decided to open her up.

We lost her but the baby was alive,.

Before her death, she held the baby in her arms and smiled "God is great" and then she gave up the ghost.

I was devastated and sad, I went to break the news to her husband myself, upon hearing the news, her husband fainted, their happy day just turned sour.

We lost a life just to deliver a new life today.

Please respect women because they pass through the valley of death to bring life.

Respect your wife! Carrying your baby for 9 months is no jokes and labouring for hours to give birth to your children is a huge sacrifice.

I pray to God to please protect everyone reading this, especially pregnant women, please put them in your prayers.

Dear husband, I repeat respect your wife because she is truly the giver of life.

May God strengthen all pregnant women, you will all deliver your babies like the women of Hebrew.

Don't ignore this post, share to others it is very important because the women in our lives should be worshipped...."

Berikut terjemahannya:

Kisah Kelabu Dibalik Hari Ibu: Ungkapan Berkabung Bagi yang Ditinggal Suami di Medan Perang

“Hari ini adalah hari paling menyedihkan dalam hidup saya..

Sebagai seorang dokter, saya telah menangani begitu banyak wanita hamil dalam persalinan dan setiap kali berada di ruang bersalin saya selalu berdoa kepada Tuhan untuk memberkati semua ibu.

Rasa sakit yang dialami wanita di ruang bersalin tidak dapat dijelaskan dan ini tidak termasuk sembilan bulan yang mereka habiskan untuk menggendong bayi.

Mereka melewati banyak hal hanya untuk melahirkan kehidupan baru.

Hari ini saya menangis sedih karena kehilangan seorang wanita, kami tidak berdoa agar hal-hal seperti ini terjadi tetapi kadang-kadang Tuhan punya rencana lain.

Mengapa kasus wanita ini begitu menyakitkan? Karena dia telah menanti kehadiran seorang anak selama 14 tahun!

Kami telah mencoba program bayi tabung dan begitu banyak metode yang kami ketahui, dan wanita ini telah melakukan berbagai macam cara.

Akhirnya Tuhan mengabulkannya, dan ini tidak bisa dijelaskan melalui sains dan pengetahuan manusia.

Dia kemudian hamil meskipun dia memiliki kista indung telur dan banyak fibroid, namun dia tetap melanjutkan kehamilannya.

Fibroidnya mulai mengecil dan semuanya baik-baik saja.

Saya tahu itu adalah campur tangan Tuhan, Dia akan melakukan hal-hal hanya untuk memperlihatkan kemuliaan dan keagunganNya.

Setelah 9 bulan, tiba saatnya, suaminya segera membawanya ke rumah sakit dan dengan cepat saya meninggalkan semua yang saya lakukan dan merawatnya.

Dia bekerja selama berjam-jam, setelah 7 jam, itu sangat menyakitkan sehingga kami memutuskan untuk melakukan operasi caesar.

Kami kehilangan dia tetapi bayinya masih hidup.

Sebelum kematiannya, dia menggendong bayi itu dan tersenyum, "Tuhan sungguh hebat" dan kemudian dia meninggal.

Saya sangat sedih dan sedih sedih sekali, saya pergi sendiri untuk menyampaikan kabar kepada suaminya.

Setelah mendengar berita itu, suaminya pingsan, hari bahagia mereka berubah menjadi kecut.

Kami kehilangan hidup hanya untuk memberikan kehidupan baru hari ini.

Tolong hormati wanita karena mereka melewati lembah kematian untuk memberikan kehidupan baru.

Hargai istri Anda! Membawa bayi Anda selama 9 bulan bukanlah lelucon dan bersusah payah untuk melahirkan anak-anak Anda adalah pengorbanan besar.

Saya berdoa kepada Tuhan untuk melindungi semua orang yang membaca ini, terutama wanita hamil, mohon doakan mereka.

Para suami terkasih, saya ulangi, hargai istri Anda karena dia benar-benar pemberi hidup.

Semoga Tuhan menguatkan semua wanita hamil, dan akan melahirkan dengan selamat."

Cerita ini menyentuh hati banyak netizen hingga dikomentari belasan ribu akun lain.

Doa mengalir untuk sang ibu yang tiada, juga untuk bayi serta suami yang ditinggalkannya.

4. Mayat Wanita SPG Ditemukan Dalam Posisi Sedang Melahirkan, Padahal Kepala Bayinya Sudah 5 Huruf

SPG dan Bayinya yang Baru Lahir Tewas di Kost, Kepala Bayi Sudah Keluar, Ini Aktivitas Terakhirnya. Lokasi kos kosan tempat ditemukannya wanita hamil dalam kondisi membusuk di jalan Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu (21/9/2019).
SPG dan Bayinya yang Baru Lahir Tewas di Kost, Kepala Bayi Sudah Keluar, Ini Aktivitas Terakhirnya. Lokasi kos kosan tempat ditemukannya wanita hamil dalam kondisi membusuk di jalan Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu (21/9/2019). (Kompas.ocm/Walda Marison)

Seorang wanita ditemukan tewas.

Ia ditemukan oleh warga sekitar tempat indekos ia tinggal.

Diselidik lebih jauh, wanita yang ditemukan tak bernyawa itu adalah seorang SPG.

Yang menghebohkan warga, mayat SPG tersebut tewas dalam kondisi melahirkan.

Ya wanita SPG ini tewas saat kepala bayi sudah keluar dari dalam perut (kandungan).

Di mana dilaporkan seorang wanita hamil berinisial AF (25) ditemukan tewas di sebuah kost kostan jalan Rawajati, RT 04/02, Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu (21/9/2019).

Wanita hamil yang tersebut ditemukan tewas dengan kondisi kepala bayi sudah keluar dari dirinya.

Hal tersebut dibenarkan oleh Panit Reskrim Polsek Pancoran, Iptu Abdullah saat ditemui di lokasi. 

Penemuan tersebut bermula ketika penghuni kost yang tinggal di samping kamarnya mencium bau tidak sedap dari dalam kamar. 

Setelah itu, teman kostnya melapor ke RT setempat dan melanjutkan laporan tersebut ke Polsek Pancoran. 

"Pak RT kasih tahu sekitar pukul 10.00 WIB," kata Abdullah. 

 Polisi pun mendatangi lokasi untuk memeriksa kondisi kamar. 

"Kondisi mayatnya lagi melahirkan, posisi mayat terlentang bayi sudah terlihat," jelas dia.

5. Setelah Lahirkan 3 Bayi Kembar, Wanita Ini Meninggal Dunia, Nama Ketiga Anaknya Diawali K

foto-foto ibu muda Dina Nasution meninggal usai melahirkan 3 bayi kembar
foto-foto ibu muda Dina Nasution meninggal usai melahirkan 3 bayi kembar (Facebook Yenni Yohana Marpaung)

Media sosial dihebohkan dengan postingan seorang ibu muda yang meninggal setelah melahirkan tiga bayi kembar.

Dilansir dari tribunnewsbogor.com, Ibu muda tersebut diketahui bernama Dina Nasution.

Peristiwa tersebut terjadi di Desa Suka Makmur, Kecamatan Deli Tua, Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara.

Kepala Desa Suka Makmur, Syarif Nasution menjelaskan awalnya Dina sudah sehat seusai melahirkan tiga bayinya.

"Sebelumnya, selesai melahirkan sudah sehat, tiba-tiba pendarahan atau bagaimana saya juga kurang paham, dirujuk ke rumah sakit. Begitu sudah mendingan, Dina pulang ke rumah," ungkap Syarif Rabu (4/12/2019).

Syarif mengungkapkan, tiga bayi kembar tersebut bernama Kila, Kira dan Kina dang saat ini telah berusia sekitar 15 hari.

Ia pun berharap ketiga bayi tersebut dalam kondisi sehat terus kedepannya.

"Nama bayi tersebut, Kila, Kira Kina, sudah berusia 15 hari. Ya semoga ketiganya sehat terus. Kasihan juga ketiganya," pungkasnya.

Dilaporkan TribunMedan, di kediaman almarhum, sanak saudara masih memadati rumah duka.

Rabu (4/12/2019) malam, merupakan hari kedua kegiatan pengiriman doa.

"Jadi malam ini rencana malam kedua untuk tahlilan. Jenazah almarhum dikebumikan di Gang Nasional, Sungai Mati," kata Syarif.

Lebih lanjut dijelaskan pria berkepala plontos ini, bahwa meninggalnya Dina di kediaman keluarga sang suami yang bernama Heri.

"Di sini rumah dari pihak laki-laki, Heri. Ia sendiri (Heri) merupakan anak kedua. Sedangkan Dina Nasution bukan warga sini."

"Mereka (Dina dan Heri) pindahan dari Titikuning. Mamaknya sudah lama di sini. Kalau orang ini belum KK sini," jelasnya.

Suaminya kemudian mengunggah sebuah foto dengan dilengkapi sebuah keterangan.

Dalam keterangan tersebut, ia menuliskan permintaan maaf kepada buah hatinya bahwa ia belum bisa menjaga sang istri.

Heri berharap buah hatinya tersebut selalu sehat dan ia berjanji jika besar nanti akan ia ajak untuk ziarah ke makam sang ibu.

"KK Khila, maafin ayah karna Gk bisa jagain Ami buat Kalian ya. KK Khila harus sehat-sehat biar bisa bantuin ayah buat jaga adik-adiknya."

"Ayah tau ini berat tapi Allah memang lebih sayang sama Ami, nanti kalau kk Khila, Khira dan Adik Khina udah besar ayah bakal sering ajak ziarah ke makam Ami ya," tulis Erick.


Suami dari Dina pun menanggapi viralnya postingan mengenai meninggalnya sang Istri.
Suami dari Dina pun menanggapi viralnya postingan mengenai meninggalnya sang Istri. (Tangkapan Layar Facebook suami Dina)

6. Kisah Seorang Polwan Meninggal Dunia Setelah Lahirkan Bayi Kembar, Suami Tulis Pesan Haru di Medsos

Seorang polwan meninggal setelah lahirkan anak kembar
Seorang polwan meninggal setelah lahirkan anak kembar (Kolase TribunStyle)

Seorang polwan cantik dikabarkan meninggal dunia setelah melahirkan anak kembar. 

Sang suami pun menulis pesan yang membuat warganet terenyuh.

Kisah polwan bernama Bripda Jumiati yang meninggal dunia setelah melahirkan sepasang bayi kembar menyentuh banyak orang.

Kisah Bripda Jumiati diunggah di akun Instagram @makassar_iinfo.

Diunggah beberapa foto yang memperlihatkan semasa hidup Bripda Jumiati.

Sama seperti Bripda Jumiati, suaminya juga berprofesi sebagai anggota kepolisian.

Sayangnya, belum sempat ia merawat dan membesarkan dua bayi kembar yang dilahirkannya, Bripda Jumiati kini telah tiada.

Polwan Cantik Meninggal Setelah Lahirkan Anak Kembar, Pesan Suaminya  Bikin Hati Terenyuh

 Melansir dari Tribun Timur, Bripda Jumiati meninggal dunia pada Selasa (9/4/2019).

Menurut Wakapolres Soppeng, Kompol Catur, Bripda Jumiati meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Latemmamala, Soppeng.

"Jumiati melahirkan anak kembar, kedua anaknya sehat," tutur Catur seperti yang dilansir dari Tribun Timur, Rabu (10/4/2019).

Kisah haru tentang pengorbanan nyawa seorang ibu demi melahirkan ini pun menuai simpati publik.

Doa mengalir deras untuk almarhumah dan keluarga yang ditinggalkan.

"Surga menantimu mbak,"

"surga tempatta dek, semoga si kembar tumbuh jadi anak yang kuat dan sholeh,"

"Innalillahi wa innailaihi rajiun , InshaAllah khusnul khotima , semoga anak2nya jadi anak soleh/soleha , jdi kebanggan keluarga Aamin,"

Pesan Menyentuh Suaminya

Sementara itu, suami Jumiati yang bernama Aryo sempat mengunggah potret kedua buah hatinya melalui akun Instagram.

Dalam foto itu Si Kecil mengenakan baju kembar berwarna biru.

Sepasangan anak kembar itu terlihat sehat.

Melalui keterangan unggahannya, Aryo bercerita tentang kondisi anaknya saat ini.

Anak kembar Aryo yang sudah kehilangan ibunya itu ternyata sempat terpisah selama tiga hari.

Namun, akhirnya keduanya bisa dibawa pulang dan kembali bersama.

"Tiga hari terpisah sama ade.nya akhirnya bisa tidur bersama

mkasih om,tante...doanya.

Jangan lupayah doakan ibu.ku

Alfatiha amin," tulis Aryo dalam unggahannya.

Anak kembar Bripda Jumiati
Anak kembar Bripda Jumiati (instagram.com/aryo_prawiranegara38 /)

 Unggahan Aryo tersebut kemudian banjir doa untuk Jumiati dan kedua anaknya.

"Semoga jadi anak soleh dan soleha ya nak...sehatq selalu,jadi kebanggaan buat keluarga dan buat ibu disurga.Aamin ya Allah," tulis salah satu komentar dalam unggahan Aryo. (Nakita.grid.id)

KLIK TAUTAN AWAL

7. Viral Facebook, Seorang Wanita Meninggal Pendarahan Setelah Melahirkan, Ini Tanggapan PMI Tomohon

ilustrasi
ilustrasi (YOUTUBE)

UTD Palang Merah Indonesia (PMI) Tomohon memberi tanggapan soal wanita melahirkan meninggal dunia karena tak terlayani permintaan darah.

Diketahui, unggahan akun Facebook Agustin Kalalo terkait meninggalnya keponakannya bernama Diana Kalalo.

Diana Kalalo meninggal karena pendarahan pascamelahirkan.

Barly Wowor, petugas UTD Tomohon mengatakan, pihaknya siap menghadapi jika diperkarakan terkait kasus meninggalnya ibu melahirkan tersebut.

Katanya, keluarga pasien datang hanya membawa formulir permintaan dan sampel.

"Bilang sudah perlu sekali darah. Kemudian ditolak karenba stok tak tersedia," katanya.

Pihaknya pun mengarahkan keluarga korban untuk mengambil darah PMI Manado tapi ditolak.

"Mereka dua kali datang bawa pendonor tapi satu kantong terlambat karena pasien meninggal," bebernya Senin 10 Juni 2019.

"Seharusnya pihak rumah sakit suruh keluarga persiapkan darah sebelum bertindak, baik itu mau operasi maupun melahirkan biasa. Itu sesuai protap," katanya.

Dia menyebut setiap darah yang didonorkan masih perlu pemeriksaan. 

"Masa PMI mau disalahkan. Walaupun PMI langsung berikan darah tapi tetap tidak sempat. Pasti akan terlambat karena harus melalui proses pemeriksaan dahulu. Kalau darah sudah disiapkan dulu sebelum ada tindakan (melahirkan) pasti tidak terlambat," katanya.

Katanya, PMI memberikan darah saat itu bukan katena ditelepon wakil walikota Tomohon Syerly Sompotan. 

"Tapi karena pihak dari pasien sudah bawa orang mau donor. Memang perlu disadari ini keluarga tidak mengerti protap ataupun prosedur," katanya.

Dia menyayangkan dokter atau perawat yang menangani pasien menyuruh keluarga mengambil darah tanpa koordinasi dengan PMI.

"Jika ada kesalahan minta maaf, Kalau memang berproses tidak apa-apa, kami siap dengan bukti dan argumen yang memang sesuai protap," pungkasnya.

Diketahui sebuah unggahan akun Facebook Agustin Kalalo terkait ibu melahirkan meninggal dunia karena tak mendapatkan darah.

Berikut unggahannya:

"So di RS komang masih ada le kasus meninggal karena perdarahan sesudah melahirkan. So sama pancuran ni darah ada tola le ini pasien ka sana kamari pi ICU bawa di UGD.

Patut dipertanyakan ni RS Bethesda. Pasien so ja pompa dokter 3 orang cuma duduk manis.

So bolak balik di PMI bilang ndak ada darah.

Nanti Ibu SAS ba telp baru kase tu darah, tapi so ndak guna, so terlambat, Memang hidup mati di tangan Tuhan,

tapi Tuhan memberikan kesempatan dan waktu untuk berusaha. Apalagi tidak ada dokter kandungan yg standby. PMI tidak persiapan darah, ternyata ada darah mar cuma for dorang pe kenalan,

keluarga sudah menunggu di periksa tapi sampai meninggal yg mendonorkan darah tdk di periksa, miris dengan pelayanan seperti itu. Kasus harus di usut supaya tidak ada korban lain," tulisnya

Disclaimer: Tribun Manado masih melakukan konfirmasi kepada pihak RS Bethesda Tomohon

Itulah 7 wanita yang meninggal dunia saat dan setelah melahirkan buah hatinya.

Tribunmanado.co.id mengucapkan turut berdukacita, dan selamat hari ibu. (Tribunmanado.co.id/Indri Fransiska Panigoro)

Tonton:

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved