Hari Ibu
Hari Ibu 22 Desember, Ini 7 Wanita yang Meninggal Setelah Melahirkan Buah Hatinya, Bikin Nangis!
Berikut ini rangkuman Tribunmanado.co.id dari Tribun Grup, 7 wanita yang meninggal dunia saat dan setelah melahirkan anaknya.
Penulis: Indry Panigoro | Editor: Indry Panigoro
Ternyata masih ada satu orang anak perempuan yang ketinggalan di dalam kamar korban.
Saat anak perempuan tersebut dibawa ke rumah sakit sudah dalam keadaan meninggal dunia.
"Dari pihak keluarga menambahkan bahwa korban memang sudah beberapa kali melahirkan tanpa pertolongan tenaga medis dan peristiwa yang terjadi terhadap korban adalah murni sudah takdir dirinya," pungkasnya.
3. 14 Tahun Menanti Kehamilan, Wanita Ini Meninggal Saat Melahirkan, Dokter: Suaminya Pingsan
Seorang dokter membagikan cerita pilu melalui akun Instagram bernama @humasofpakistan.
Dokter ini menjadi saksi perjuangan seorang wanita yang telah menanti 14 tahun lamanya untuk bisa hamil.
Setelah berbagai upaya yang ia lakukan, wanita tersebut akhirnya bisa hamil.
Namun saat akhirnya melahirkan anak yang lama ditunggu, ia justru meninggal dunia.
Kepergiannya tak hanya menyakitkan bagi keluarga yang ditinggalkan, namun juga bagi para tenaga medis yang membantu merawatnya.
Berikut cerita selengkapnya yang ditulis menggunakan bahasa Inggris:
"Today is the saddest day of my life.
As a Doctor, I have handled so many pregnant women in Labour and every time am in the delivery room I always pray to God to bless all mothers.
The pain women go through in the delivery room is undescribable and this does not include the 9 months they spent carrying the baby. They go through a lot just to bring forth new life.
Today I cried bitterly because I lost a woman, we don't pray for things like this to happen but sometimes God may have other plans.
Why is this woman's case so painful? She has been barren for 14 years!
We have tried IVF & so many method known to man, the woman went through a lot.
Finally God blessed her, it was way beyond science and human knowledge.
She just got pregnant despite the fact she has ovarian cyst and huge load of fibroids, brethren she got pregnant. Her fibroid started melting and everything was OK, I know that's God, he will do things just to show off his glory and awesomeness.
After 9 months, it was time, her husband rushed her to the hospital and quickly I left everything that I was doing and attended to her.
She laboured for hours, after 7 hours, it was so painful so we decided to open her up.
We lost her but the baby was alive,.
Before her death, she held the baby in her arms and smiled "God is great" and then she gave up the ghost.
I was devastated and sad, I went to break the news to her husband myself, upon hearing the news, her husband fainted, their happy day just turned sour.
We lost a life just to deliver a new life today.
Please respect women because they pass through the valley of death to bring life.
Respect your wife! Carrying your baby for 9 months is no jokes and labouring for hours to give birth to your children is a huge sacrifice.
I pray to God to please protect everyone reading this, especially pregnant women, please put them in your prayers.
Dear husband, I repeat respect your wife because she is truly the giver of life.
May God strengthen all pregnant women, you will all deliver your babies like the women of Hebrew.
Don't ignore this post, share to others it is very important because the women in our lives should be worshipped...."
Berikut terjemahannya:
• Kisah Kelabu Dibalik Hari Ibu: Ungkapan Berkabung Bagi yang Ditinggal Suami di Medan Perang
“Hari ini adalah hari paling menyedihkan dalam hidup saya..
Sebagai seorang dokter, saya telah menangani begitu banyak wanita hamil dalam persalinan dan setiap kali berada di ruang bersalin saya selalu berdoa kepada Tuhan untuk memberkati semua ibu.
Rasa sakit yang dialami wanita di ruang bersalin tidak dapat dijelaskan dan ini tidak termasuk sembilan bulan yang mereka habiskan untuk menggendong bayi.
Mereka melewati banyak hal hanya untuk melahirkan kehidupan baru.
Hari ini saya menangis sedih karena kehilangan seorang wanita, kami tidak berdoa agar hal-hal seperti ini terjadi tetapi kadang-kadang Tuhan punya rencana lain.
Mengapa kasus wanita ini begitu menyakitkan? Karena dia telah menanti kehadiran seorang anak selama 14 tahun!
Kami telah mencoba program bayi tabung dan begitu banyak metode yang kami ketahui, dan wanita ini telah melakukan berbagai macam cara.
Akhirnya Tuhan mengabulkannya, dan ini tidak bisa dijelaskan melalui sains dan pengetahuan manusia.
Dia kemudian hamil meskipun dia memiliki kista indung telur dan banyak fibroid, namun dia tetap melanjutkan kehamilannya.
Fibroidnya mulai mengecil dan semuanya baik-baik saja.
Saya tahu itu adalah campur tangan Tuhan, Dia akan melakukan hal-hal hanya untuk memperlihatkan kemuliaan dan keagunganNya.
Setelah 9 bulan, tiba saatnya, suaminya segera membawanya ke rumah sakit dan dengan cepat saya meninggalkan semua yang saya lakukan dan merawatnya.
Dia bekerja selama berjam-jam, setelah 7 jam, itu sangat menyakitkan sehingga kami memutuskan untuk melakukan operasi caesar.
Kami kehilangan dia tetapi bayinya masih hidup.
Sebelum kematiannya, dia menggendong bayi itu dan tersenyum, "Tuhan sungguh hebat" dan kemudian dia meninggal.
Saya sangat sedih dan sedih sedih sekali, saya pergi sendiri untuk menyampaikan kabar kepada suaminya.
Setelah mendengar berita itu, suaminya pingsan, hari bahagia mereka berubah menjadi kecut.
Kami kehilangan hidup hanya untuk memberikan kehidupan baru hari ini.
Tolong hormati wanita karena mereka melewati lembah kematian untuk memberikan kehidupan baru.
Hargai istri Anda! Membawa bayi Anda selama 9 bulan bukanlah lelucon dan bersusah payah untuk melahirkan anak-anak Anda adalah pengorbanan besar.
Saya berdoa kepada Tuhan untuk melindungi semua orang yang membaca ini, terutama wanita hamil, mohon doakan mereka.
Para suami terkasih, saya ulangi, hargai istri Anda karena dia benar-benar pemberi hidup.
Semoga Tuhan menguatkan semua wanita hamil, dan akan melahirkan dengan selamat."
Cerita ini menyentuh hati banyak netizen hingga dikomentari belasan ribu akun lain.
Doa mengalir untuk sang ibu yang tiada, juga untuk bayi serta suami yang ditinggalkannya.
4. Mayat Wanita SPG Ditemukan Dalam Posisi Sedang Melahirkan, Padahal Kepala Bayinya Sudah 5 Huruf

Seorang wanita ditemukan tewas.
Ia ditemukan oleh warga sekitar tempat indekos ia tinggal.
Diselidik lebih jauh, wanita yang ditemukan tak bernyawa itu adalah seorang SPG.
Yang menghebohkan warga, mayat SPG tersebut tewas dalam kondisi melahirkan.
Ya wanita SPG ini tewas saat kepala bayi sudah keluar dari dalam perut (kandungan).
Di mana dilaporkan seorang wanita hamil berinisial AF (25) ditemukan tewas di sebuah kost kostan jalan Rawajati, RT 04/02, Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu (21/9/2019).
Wanita hamil yang tersebut ditemukan tewas dengan kondisi kepala bayi sudah keluar dari dirinya.
Hal tersebut dibenarkan oleh Panit Reskrim Polsek Pancoran, Iptu Abdullah saat ditemui di lokasi.
Penemuan tersebut bermula ketika penghuni kost yang tinggal di samping kamarnya mencium bau tidak sedap dari dalam kamar.
Setelah itu, teman kostnya melapor ke RT setempat dan melanjutkan laporan tersebut ke Polsek Pancoran.
"Pak RT kasih tahu sekitar pukul 10.00 WIB," kata Abdullah.
Polisi pun mendatangi lokasi untuk memeriksa kondisi kamar.
"Kondisi mayatnya lagi melahirkan, posisi mayat terlentang bayi sudah terlihat," jelas dia.
5. Setelah Lahirkan 3 Bayi Kembar, Wanita Ini Meninggal Dunia, Nama Ketiga Anaknya Diawali K

Media sosial dihebohkan dengan postingan seorang ibu muda yang meninggal setelah melahirkan tiga bayi kembar.
Dilansir dari tribunnewsbogor.com, Ibu muda tersebut diketahui bernama Dina Nasution.
Peristiwa tersebut terjadi di Desa Suka Makmur, Kecamatan Deli Tua, Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara.
Kepala Desa Suka Makmur, Syarif Nasution menjelaskan awalnya Dina sudah sehat seusai melahirkan tiga bayinya.
"Sebelumnya, selesai melahirkan sudah sehat, tiba-tiba pendarahan atau bagaimana saya juga kurang paham, dirujuk ke rumah sakit. Begitu sudah mendingan, Dina pulang ke rumah," ungkap Syarif Rabu (4/12/2019).
Syarif mengungkapkan, tiga bayi kembar tersebut bernama Kila, Kira dan Kina dang saat ini telah berusia sekitar 15 hari.
Ia pun berharap ketiga bayi tersebut dalam kondisi sehat terus kedepannya.
"Nama bayi tersebut, Kila, Kira Kina, sudah berusia 15 hari. Ya semoga ketiganya sehat terus. Kasihan juga ketiganya," pungkasnya.
Dilaporkan TribunMedan, di kediaman almarhum, sanak saudara masih memadati rumah duka.
Rabu (4/12/2019) malam, merupakan hari kedua kegiatan pengiriman doa.
"Jadi malam ini rencana malam kedua untuk tahlilan. Jenazah almarhum dikebumikan di Gang Nasional, Sungai Mati," kata Syarif.
Lebih lanjut dijelaskan pria berkepala plontos ini, bahwa meninggalnya Dina di kediaman keluarga sang suami yang bernama Heri.
"Di sini rumah dari pihak laki-laki, Heri. Ia sendiri (Heri) merupakan anak kedua. Sedangkan Dina Nasution bukan warga sini."
"Mereka (Dina dan Heri) pindahan dari Titikuning. Mamaknya sudah lama di sini. Kalau orang ini belum KK sini," jelasnya.
Suaminya kemudian mengunggah sebuah foto dengan dilengkapi sebuah keterangan.
Dalam keterangan tersebut, ia menuliskan permintaan maaf kepada buah hatinya bahwa ia belum bisa menjaga sang istri.
Heri berharap buah hatinya tersebut selalu sehat dan ia berjanji jika besar nanti akan ia ajak untuk ziarah ke makam sang ibu.
"KK Khila, maafin ayah karna Gk bisa jagain Ami buat Kalian ya. KK Khila harus sehat-sehat biar bisa bantuin ayah buat jaga adik-adiknya."
"Ayah tau ini berat tapi Allah memang lebih sayang sama Ami, nanti kalau kk Khila, Khira dan Adik Khina udah besar ayah bakal sering ajak ziarah ke makam Ami ya," tulis Erick.

6. Kisah Seorang Polwan Meninggal Dunia Setelah Lahirkan Bayi Kembar, Suami Tulis Pesan Haru di Medsos

Seorang polwan cantik dikabarkan meninggal dunia setelah melahirkan anak kembar.
Sang suami pun menulis pesan yang membuat warganet terenyuh.
Kisah polwan bernama Bripda Jumiati yang meninggal dunia setelah melahirkan sepasang bayi kembar menyentuh banyak orang.
Kisah Bripda Jumiati diunggah di akun Instagram @makassar_iinfo.
Diunggah beberapa foto yang memperlihatkan semasa hidup Bripda Jumiati.
Sama seperti Bripda Jumiati, suaminya juga berprofesi sebagai anggota kepolisian.
Sayangnya, belum sempat ia merawat dan membesarkan dua bayi kembar yang dilahirkannya, Bripda Jumiati kini telah tiada.
Melansir dari Tribun Timur, Bripda Jumiati meninggal dunia pada Selasa (9/4/2019).
Menurut Wakapolres Soppeng, Kompol Catur, Bripda Jumiati meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Latemmamala, Soppeng.
"Jumiati melahirkan anak kembar, kedua anaknya sehat," tutur Catur seperti yang dilansir dari Tribun Timur, Rabu (10/4/2019).
Kisah haru tentang pengorbanan nyawa seorang ibu demi melahirkan ini pun menuai simpati publik.
Doa mengalir deras untuk almarhumah dan keluarga yang ditinggalkan.
"Surga menantimu mbak,"
"surga tempatta dek, semoga si kembar tumbuh jadi anak yang kuat dan sholeh,"
"Innalillahi wa innailaihi rajiun , InshaAllah khusnul khotima , semoga anak2nya jadi anak soleh/soleha , jdi kebanggan keluarga Aamin,"
Pesan Menyentuh Suaminya
Sementara itu, suami Jumiati yang bernama Aryo sempat mengunggah potret kedua buah hatinya melalui akun Instagram.
Dalam foto itu Si Kecil mengenakan baju kembar berwarna biru.
Sepasangan anak kembar itu terlihat sehat.
Melalui keterangan unggahannya, Aryo bercerita tentang kondisi anaknya saat ini.
Anak kembar Aryo yang sudah kehilangan ibunya itu ternyata sempat terpisah selama tiga hari.
Namun, akhirnya keduanya bisa dibawa pulang dan kembali bersama.
"Tiga hari terpisah sama ade.nya akhirnya bisa tidur bersama
mkasih om,tante...doanya.
Jangan lupayah doakan ibu.ku
Alfatiha amin," tulis Aryo dalam unggahannya.

Unggahan Aryo tersebut kemudian banjir doa untuk Jumiati dan kedua anaknya.
"Semoga jadi anak soleh dan soleha ya nak...sehatq selalu,jadi kebanggaan buat keluarga dan buat ibu disurga.Aamin ya Allah," tulis salah satu komentar dalam unggahan Aryo. (Nakita.grid.id)
7. Viral Facebook, Seorang Wanita Meninggal Pendarahan Setelah Melahirkan, Ini Tanggapan PMI Tomohon

UTD Palang Merah Indonesia (PMI) Tomohon memberi tanggapan soal wanita melahirkan meninggal dunia karena tak terlayani permintaan darah.
Diketahui, unggahan akun Facebook Agustin Kalalo terkait meninggalnya keponakannya bernama Diana Kalalo.
Diana Kalalo meninggal karena pendarahan pascamelahirkan.
Barly Wowor, petugas UTD Tomohon mengatakan, pihaknya siap menghadapi jika diperkarakan terkait kasus meninggalnya ibu melahirkan tersebut.
Katanya, keluarga pasien datang hanya membawa formulir permintaan dan sampel.
"Bilang sudah perlu sekali darah. Kemudian ditolak karenba stok tak tersedia," katanya.
Pihaknya pun mengarahkan keluarga korban untuk mengambil darah PMI Manado tapi ditolak.
"Mereka dua kali datang bawa pendonor tapi satu kantong terlambat karena pasien meninggal," bebernya Senin 10 Juni 2019.
"Seharusnya pihak rumah sakit suruh keluarga persiapkan darah sebelum bertindak, baik itu mau operasi maupun melahirkan biasa. Itu sesuai protap," katanya.
Dia menyebut setiap darah yang didonorkan masih perlu pemeriksaan.
"Masa PMI mau disalahkan. Walaupun PMI langsung berikan darah tapi tetap tidak sempat. Pasti akan terlambat karena harus melalui proses pemeriksaan dahulu. Kalau darah sudah disiapkan dulu sebelum ada tindakan (melahirkan) pasti tidak terlambat," katanya.
Katanya, PMI memberikan darah saat itu bukan katena ditelepon wakil walikota Tomohon Syerly Sompotan.
"Tapi karena pihak dari pasien sudah bawa orang mau donor. Memang perlu disadari ini keluarga tidak mengerti protap ataupun prosedur," katanya.
Dia menyayangkan dokter atau perawat yang menangani pasien menyuruh keluarga mengambil darah tanpa koordinasi dengan PMI.
"Jika ada kesalahan minta maaf, Kalau memang berproses tidak apa-apa, kami siap dengan bukti dan argumen yang memang sesuai protap," pungkasnya.
Diketahui sebuah unggahan akun Facebook Agustin Kalalo terkait ibu melahirkan meninggal dunia karena tak mendapatkan darah.
Berikut unggahannya:
"So di RS komang masih ada le kasus meninggal karena perdarahan sesudah melahirkan. So sama pancuran ni darah ada tola le ini pasien ka sana kamari pi ICU bawa di UGD.
Patut dipertanyakan ni RS Bethesda. Pasien so ja pompa dokter 3 orang cuma duduk manis.
So bolak balik di PMI bilang ndak ada darah.
Nanti Ibu SAS ba telp baru kase tu darah, tapi so ndak guna, so terlambat, Memang hidup mati di tangan Tuhan,
tapi Tuhan memberikan kesempatan dan waktu untuk berusaha. Apalagi tidak ada dokter kandungan yg standby. PMI tidak persiapan darah, ternyata ada darah mar cuma for dorang pe kenalan,
keluarga sudah menunggu di periksa tapi sampai meninggal yg mendonorkan darah tdk di periksa, miris dengan pelayanan seperti itu. Kasus harus di usut supaya tidak ada korban lain," tulisnya
Disclaimer: Tribun Manado masih melakukan konfirmasi kepada pihak RS Bethesda Tomohon
Itulah 7 wanita yang meninggal dunia saat dan setelah melahirkan buah hatinya.
Tribunmanado.co.id mengucapkan turut berdukacita, dan selamat hari ibu. (Tribunmanado.co.id/Indri Fransiska Panigoro)
Tonton: