Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Kesehatan

Anjuran Sesat: Mengatasi Gigitan Ular Kobra dengan Bawang Merah

Maraknya penemuan anak ular kobra diikuti menyebarnya beragam informasi di media sosial. Salah satunya mengenai penanganan gigitan bisa ular kobra.

Editor: Rizali Posumah
WIKIMEDIA
Ular kobra 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Maraknya penemuan anak ular kobra diikuti menyebarnya beragam informasi di media sosial.

Salah satunya mengenai penanganan gigitan bisa ular kobra.

Ada yang membagikan cara penyembuhan secara medis hingga tradisional. Salah satunya, dengan menggunakan bawang merah.

Pakar Toksonologi dan Bisa Ular Dr. dr. Tri Maharani, M.Si.SP.EM, membantahnya dan menyebut informasi itu sebagai hoaks.

"Salah, itu sesat dan membahayakan. Nyawa taruhannya kalau first aid yang salah" kata Tri saat dihubungi pada Selasa (17/12/2019), dilansir dari Kompas.com.

Pertolongan pertama pada korban gigitan ular kobra adalah dengan menenangkan diri dan tidak banyak bergerak atau memasang bidai di area gigitan untuk mengantisipasi persebaran bisa di dalam tubuh.

Setelah itu, segera bawa ke pusat layanan kesehatan terdekat seperti puskesmas atau rumah sakit.

Warga Tangkap Dua Induk Kobra, Ular Sempat Melawan dengan Semburkan Bisa

Selain itu, jangan pernah menghisap/menyedot racun, mengeluarkan darah, memijat, mengikat, dan menggunakan obat-obatan herbal pada bekas gigitan ular.

Bawang merah, tegas dia, tidak bisa untuk menyembuhkan bisa kobra yang sangat beracun.

 "Gigitan ular berbisa apalagi kobra itu bahaya banget, cardiotoxin, neurotoxin, cytotoxin, dan necrotoxin," ujar Tri.

Penanganan gigitan ular harus secara medis. Hal ini penting agar tidak terjadi kesalahan penanganan pada korban yang mengalami gigitan kobra sehingga justru berakibat fatal.

Pengobatan medis yang biasa digunakan untuk menyembuhkan gigitan ular ialah antivenom (anti bisa ular).

Antivenom dibuat dengan mengimunisasi hewan donor, lalu memproses serum darah hewan tersebut yang akan mengandung antibodi yang mampu menetralkan efek racun.

Korban perlu untuk tinggal di rumah sakit hingga 24 jam agar tekanan darah dan kesehatannya dapat dipantau secara keseluruhan.

Jika tekanan darah turun, korban mungkin perlu cairan intravena (metode pengobatan melalui infus di lengan).

Halaman
12
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved